Share

Bab 20. Undangan Makan Siang

Keesokan paginya, Bianca sedang duduk dengan tangan terlipat di dada, matanya menatap lurus ke sebuah vas kaca bening berisi air dengan beberapa tangkai mawar kuning yang cantik nan harum. Bersama bunga itu lagi-lagi ada sebuah kartu dengan inisial A sebagai pengirim. Wanita itu masih belum menebak arah keinginan si pengirim. 

Kemarin di meja resepsionis, kali ini begitu berani meletakkan bunga itu di meja kerja. Bisa saja Bianca mengabaikan lagi seperti yang sebelumnya, tetapi kali ini sedikit keterlaluan. Kembali diliriknya kartu itu, teringat tulisan di dalamnya, "Bisakah kita berteman?"

Mengabaikan teman satu ruangan yang saling bertukar tatap karena bunga mawar di mejanya, Bianca pergi mencari Joko, office boy yang bertugas di lantai kantornya. Wanita itu menuju ruang pantry. Namun, tak mendapati siapa pun di sana. Saat akan keluar, Bianca berpapasan dengan Lia yang baru keluar dari lift.

"Nyari siapa, Bi?" tanya Lia.

"Pak Joko. Kamu lihat?" Lia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status