Share

Tertunda

Saat tiba di Haikou, Pulau Hainan―yang merupakan pulau kedua terbesar yang dimiliki negeri Tiongkok―Guru Ma bermaksud hendak langsung melanjutkan perjalanannya menuju Laut Melayu.

“Guru, maafkan saya,” ujar seorang pelaut muda pada sang Biksu Budha dengan gestur yang sangat sopan. “Kapal terakhir telah berangkat beberapa saat yang lalu.”

“Shan cai, shan cai,” Guru Ma menghela napas lebih dalam. “Anak Muda, apakah tidak ada kapal besar lainnya yang akan berangkat ke Laut Melayu?”

Sang pemuda melirik ke sana kemari. Akan tetapi, sejauh dia mampu melihat, hanya kapal-kapal berukuran sedang dan bertiang dua saja yang terlihat di pelabuhan besar dan cukup sibuk itu.

Dibutuhkan kapal yang lebih besar dan bertiang tiga untuk melanjutkan perjalanan ke Laut Melayu. Kapal yang lebih kuat dan menjelalah lebih tangguh, sebab laut luas memiliki ombak dan gelombang yang lebih besar.

“Maafkan saya, Guru,” ujarnya. “Takutnya, Guru harus menunggu beberapa hari ke depan untuk kapal besar masuk ke Haiko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status