Share

Bab 10: Surat

Beberapa bulan sudah ku habiskan di rumah sakit Martadinata untuk menjalani perawatan medis. Sebenarnya aku bisa memilih rawat jalan, tetapi kekasihku yakni dokter Victor tetap memintaku untuk rawat inap supaya mudah terpantau.

Kakiku yang patah dan di gips, kini sudah bisa di gerakkan dan berjalan walau masih pincang. Hari-hari aku habiskan di ruangan VVIP Bougenville dan sesekali menghibur diri di taman rumah sakit Martadinata untuk menghirup udara segar. Sambil menikmati keindahan taman, bunga bermekaran dan berwarna-warni, kupu-kupu beterbangan dan suara burung berkicau dan sesekali hinggap di tanah. 

Sering aku berada di taman dan Alex menemaniku. Alex sering mencarikan buah ceri yang tumbuh ditaman. Dia selalu membawakanku Rainbowcake yang cantik seperti pelangi, dengan krim yang manis dan lumer di mulut. Tak lupa Alex selalu membawakan tugas dari guru wali kelas akselerasi online untuk ku kerjakan. Kami menikmati kebersamaan dan langit senja yang memerah.

"Argh!" Keluhku.

"Kenapa kamu tampak bosan dan mengeluh Anna?" Sahut mama Neni.

"Bagaimana aku tidak bosan Mah! Hari-hari aku terkurung dalam sangkar emas!" Protesku.

"Maksudmu apa Anna?" Tanya mama Neni sangat penasaran.

"Ya aku bosan saja di dalam ruangan VVIP Bougenville ini walau fasilitas seperti hotel tapi aku tak bisa kemana-mana selain ke taman rumah sakit Martadinata."

"Kan sudah Mama Neni beri hadiah ponsel! Melalui ponsel, kamu bisa nonton drama Korea sepuasmu biar tidak bosan. Enak kan! Free Wifi lagi di kamar VVIP Bougenville ini!"

"Nonton drama Korea terus juga bosan Mah. Ingin pergi jalan-jalan keluar tapi takut naik mobil dan masih masa perawatan lagi."

"Nanti ada saatnya kamu sudah pulih dan sehat bisa pulang ke rumah. Nah, kamu bisa pergi jalan-jalan dengan dokter Victor waktu weekend dengan naik sepeda motor jika kamu takut naik mobilnya."

"Hah! Mama sudah menyusun rencana sematang itu?" Tanyaku keheranan.

"Bukan Mama, tetapi dokter Victor yang sudah mengutarakan rencananya ke Mama, malah sudah beli sepeda motor buat bonceng kamu."

"Idih! Apa-apaan sih!" Celetukku.

"Biarkan saja, itu yang namanya cinta!" Tandas mama Neni.

"Tapi entah kenapa hatiku berkata lain, aku menganggap dokter Victor sebagai kakakku saja."

"Urusan hati itu belakangan! Kalau sering bersama pasti timbul rasa cinta kok! Dulu kamu sangat cinta dengan dokter Victor loh! Itu terjadi sebelum kamu kehilangan ingatan," mama Neni kembali melancarkan dustanya.

"Masa sih Mah! Aku tak mengingat sama sekali semua hal tentang Mama Neni dan dokter Victor tapi yang ada bayangan dua tragedi kecelakaan yang mengerikan."

"Udah! Jangan berupaya keras untuk mengingat! Ada waktunya kamu akan mengingat kembali," perintah mama Neni.

"Ya semoga saja Mah dengan terapi yang aku jalani dan obat yang aku konsumsi bisa mengembalikan semua ingatanku dan menyembuhkan ku dari Gangguan Pasca Trauma (PTSD = Post Traumatic Stress Disorder)."

"Semoga saja! Hm, bagaimana kelas akselerasi onlinemu? Dalam minggu ini kan pengumuman kelulusanmu?" Mama Neni mencoba untuk segera mengalihkan perhatian.

"Malah sekarang aku sedang menunggu Alex karena surat pengumuman kelulusan di sampaikan guru wali kelas lewat Alex."

"Permisi!" Suara di balik pintu ruangan VVIP Bougenville.

"Ya, masuk Alex!" Kataku.

"Bagaimana? Anna lulus tidak?" Tanya Mama Neni.

"Maaf Tante Neni! Alex tidak tahu." Jawab Alex.

"Loh kok bisa tidak tahu! Kamu kan yang dititipi surat keterangan lulus tidaknya!" Sanggah mama Neni.

"Iya Tante Neni tetapi kan tersegel di dalam surat." Papar Alex sambil menyerahkan isi surat keterangan padaku.

Akupun menerima uluran surat dari Alex yang berisi keterangan lulus atau tidak dari SMK. "Apa!" Kataku kaget dengan wajah sendu.

"Bagaimana? Lulus tidak?" Tanya Alex dan Mama Neni secara bersamaan.

"Aku tidak lulus!" Jawab ku dengan wajah pilu.

"Benarkah?" Tanya Alex.

"Tapi bohong! Kata ku sambil tersenyum iseng karena berhasil nge-prank Mama Neni dan Alex.

Sambil menjewer telinga kananku dengan gemas dan kesal mama Neni berkata," dasar anak nakal dan usil!"

"Ampun Mah! Sakit jewer nya!"

"Yaudah! Kalian ngobrol berdua dulu ya! Mama Neni mau ke Binatu dulu," kata Mama Neni sambil mengemasi pakaian kotor dan meninggalkanku berdua dengan Alex.

Terimakasih ya Alex,"kamu telah membantuku dalam belajar selama ini sehingga aku sekarang bisa lulus SMK."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status