Share

39. Tanda Lahir

"Kamu tahu aku?" Nami menunjuk dirinya. Pandangan matanya polos berbeda dengan pandangan matanya dua tahun yang lalu. Penuh kebencian dan tidak terbaca. James berpikir jika Nami tidak mengenalinya karena penampilannya yang kusut.

"Sebenarnya aku juga tidak mengenali diriku sendiri." ucap Nami kemudian.

"Hah?" James kaget.

"Sebaiknya Kakak membersihkan diri dulu. Setelah itu makan. Aku sudah menyiapkan makanan untuk Kakak. Tadi sebelum pingsan Kakak bilang lapar, kan?" ucap Nami lembut.

James masih berpikir tentang apa yang ingin diperbuatnya setelah bertemu dengan Nami secara tiba-tiba.

"Ini handuk untuk Kakak, dan ini pakaiannya Kak Takeshi. Untuk sementara pakailah dulu. Aku lihat Kakak tidak membawa baju ganti." Nami mengulurkan sebuah handuk, celana dan kaos kepada James.

"Hei, ada apa? Apa Kakak sakit?" Nami menepuk lengannya James.

"A-aku," James berpikir sejenak. Mungkinkah gadis ini bukan Nami yang ia cari. Mungkinkah Nami yang lain?"

"Kakak terlalu lapar sehingga tidak kuat be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status