Share

19. Jiwa Ksatria

Diana mengambil gelas berisi sekoteng yang ditawarkan oleh Amara. Pikirannya sudah sedikit jernih setelah mandi tadi. Amarah serta emosi yang selama ini dipendamnya telah dituangkan saat menangis di kamar mandi. Entah Amara mendengarkan atau tidak, Diana tidak tahu. Dia hanya ingin melepas beban sejenak.

“Terimakasih.” Kata Diana kemudian menyeruput sekoteng tersebut.

Amara mengangguk. Dia tidak banyak berbicara. Dia tidak mengenal Diana, namun Satria meminta izin agar Diana menginap di kosannya semalam. Katanya dia tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi saat ini.

“Ada lagi yang kamu butuhkan?” Tanya Amara.

“Tidak ada, terimakasih.” Jawabnya.

“Aku punya kasur lipat karena khawatir keluargaku akan menginap jika datang menengok. Kamu boleh pakai kasur itu ya.” Kata Amara.

Diana mengangguk.

“Jadi kamu satu jurusan sama Satria?” Tanya Amara.

“Aku junior di jurusannya.” Kata Diana.

Mereka hening sejenak. Sejujurnya

Rainfall

Jangan lupa klik tanda + untuk memasukan cerita ini ke dalam library ya Tuliskan juga komentar dan kesan kalian setelah membaca cerita ini

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status