Share

Pembeli Tampan

"Selamat sore pak Adi," sapa Alea saat dia masuk kedalam mini market.

"Sore Alea. Masih kurang 15 menit, tumben cepet," tanya Pak Adi sang manager mini market.

"Kebetulan ga ada yang menghambat di jalan pak. Alea ganti baju dulu ya?" pamit Alea.

"Ya udah buruan ganti, habis itu kamu beresin lemari pendingin ya?"

"Siaap bos."

Alea segera berjalan ke gudang yang ada di belakang toko. Dia menyapa beberapa pegawai di sana yang kebetulan dia lewati.

Setelah Alea selesai berganti baju, dia segera menuju ke lemari pendingin. Dia melihat barang apa saja yang stoknya berkurang dari sana.

Alea segera mengambil keranjang barang dan mengambil barang yang dia perlukan di gudang.

"Sini gw bantu," kata Bang Ical teman kerja Alea.

"Makasih Bang Ical," kata Alea dengan senyum manisnya.

"Kamu udah makan siang?" tanya  Bang Ical sambil mengantar Alea ke lemari pendingin.

"Udah, kan disekolah dapet makan siang sebelum pulang."

"Pasti bentar lagi kamu laper lagi. Aku tadi beli sandwich di deket sini. Kamu ambil ya? Aku taruh di deket galon air."

"Eh baik banget loh abang ku ini. Makasih Bang Ical."

Alea segera mengerjakan tugasnya. Botol minuman yang telah dingin dia taruh di depan dan yang baru dia taruh di belakang. Alea mengerjakannya dengan teliti jangan sampai dia kena tegur oleh manager mini market.

"Alea, saya pulang ya. Jangan lupa meja kasirnya?" kata pak Adi saat beliau mau pulang.

"Iya pak. Hati-hati dijalan," jawab Alea sedikit berteriak.

Kalau siang begini, mini market sedikit sepi. Tapi akan mulai rame saat sore setelah jam kuliah banyak yang berakhir.

Ya, Alea bekerja di sebuah mini market di dekat kampus yang yayasannya sama dengan sekolahnya. Universitas Don Joshua.

Alea senang bekerja di sini, selain ini juga kampus incarannya, dia terkadang di beri waktu oleh teman kerjanya untuk belajar sebentar mengerjakan tugas sekolahnya saat toko sepi.

"Selamat sore, selamat datang, selamat berbelanja," sapaan khas mini market Alea saat pengunjung datang. 

Alea masih berkeliling melihat stok barang yang kosong di rak. Dia mencoba untuk membantu Bang Ical menata barang.

"udah kamu deket kasir sana, pengunjungnya mulai banyak loh," kata Bang Ical.

"Ok bang, Alea tinggal ya."

Alea mulai berdiri di belakang meja kasir, dia menunggu pembeli datang. Alea menata barang dagangan di depan meja kasirnya.

"Mbak," kata seorang gadis memanggil Alea.

"Eh iya," kata Alea menerima keranjang belanjaan dari pembeli.

Alea dengan cekatan menaruh barang belanjaan di atas mesin scan barang yang langsung bisa membaca harga dari barcode barang. 

"Cuma ini aja mbak? Ada mau tambah roti ato coklatnya mungkin, mumpung lagi diskon?" tanya Alea.

"Ga mbak, ama pulsa aja 50 ribu."

Alea menyodorkan sebuah kertas agar pembeli bisa menuliskan nomernya.

"Sudah semua ya mbak, totalnya 234.300 rupiah," kata Alea sambil tersenyum.

"200 nya jangan dikasih permen ya, mbak."

"Ga usah khawatir mbak, kita ga sedia permen di meja kasir. Kita punya kembalian pas. Uangnya 250 ribu ya mbak," kata Alea menjelaskan.

"Silahkan mbak kembaliannya, selamat belanja kembali."

Pelanggan terus mengantri di meja kasir. Bang Ical membantu Alea dengan membuka mesin kasir satu lagi agar pekerjaan makin cepat. Pada jam segini memang jam yang sangat hactic buat mini market Alea yang ada di area sekitar kampus.

"Selamat sore, cuma ini aja?" kata Alea.

"Iya," kata pelanggan itu sambil mengulurkan uang 50 ribuan.

"Kembaliannya pake senyum boleh ga?" kata pelanggan itu.

Alea merasa risih dengan ucapan sang pelanggan. Dia mengangkat kepalanya ingin melihat wajah tengil pembeli kurang ajar itu.

"Keanu?" kata Alea kaget melihat sosok tampan teman sekelasnya.

"Hai Alea, kamu kerja disini?" tanya Keanu.

"Iya, aku part time disini. Ini belanjaan ama kembaliannya," Alea menyodorkan barang belanjaan Keanu.

"Bisa bantuin aku manasin makanan?" tanya Keanu sambil mengangkat tangannya yang memegang sebuah kotak makanan cepat saji.

Alea hanya menganggukkan kepalanya. Setelah meninta ijin pada Bang Ical, dia segera pergi menemani Keanu menuju ke microwave.

"Udah lama kerja disini?" tanya Keanu yang sedang di bantu Alea memanaskan makanannya di microwave.

"Lumayan, udah 3 bulan."

"Oh, kamu ga malu kalo nanti ada teman sekolah yang tau kamu kerja disini?"

"Kenapa mesti malu. Aku kerja halal kok, aku ga melakukan kejahatan. Dan jujur aku bangga, meskipun aku ga ikut les kaya kalian, tapi prestasi ku di sekolah masih di atas kalian semua. Eh maaf, aku ga bermaksud sombong."

"Ga papa. Emang itu kenyataannya mau gimana lagi."

"Eh ya, kamu mau ke mana? Kok bawa pake baju basket begini?"

"Malam ini ada pertandingan persahabatan dengan anak kampus. Dateng yuk, liat aksi temen-temen sekolahmu main."

"Temen?" Alea menarik nafas panjang, "Kayanya aku ga punya teman di sekolah deh. Temen ku cuma Kamila dan kadang di tambah Radit. Yang lain... entahlah."

"Kalo gitu aku boleh jadi temen mu?" kata Keanu sambil mengulurkan tangannya.

Alea melihat ke arah Keanu, dia seolah tidak percaya dengan uluran tangan Keanu.

"Kenapa? Kamu milih temen?" tanya Keanu yang merasa tangannya tidak mendapatkan respon.

"Ga gitu, tapi sekolah kita kan..." Alea menggantung kalimatnya.

"Kasta? Ga usah ikuti aturan kaya gitu. Aku ga pernah suka, dan aku juga ga tau siapa yang memulai. Lagian ada untungnya kamu temenan ama aku, Clarissa ga akan berani jahilin kamu lagi hmmm." Keanu menaikkan kedua alisnya.

Alea dengan ragu menerima uluran tangan Keanu, "Kita berteman karena kamu orang baik, bukan karena takut Clarissa."

"Gitu donk. Keanu," kata Keanu memperkenalkan diri.

"Alea," jawab Alea sambil tersenyum. Dia senang, dia bisa mendapatkan teman satu lagi di sekolah. Seorang teman yang sangat tampan.

"Kean, buruan... Lama amat sih!!" seseorang memanggil Keanu di pintu masuk mini market.

"Eh iya bentar. Aku pergi dulu ya, ini buat kamu," kata Keanu sambil memberikan plastik belanjaannya ke Alea.

"Nanti aku kesini lagi," kata Keanu sebelum dia keluar dari toko.

"Eh Kean aku..." Alea terlambat menjawab kalo dia tidak sampai malam di tempat ini, karena dia akan pindah tempat kerja sebentar lagi.

***

Alea pamitan ke Bang Ical saat dia mau pulang. Pekerja pengganti juga sudah datang. Alea harus segera pergi ke restoran fast food di pusat keramaian. Saat jam makan malam begini, restoran akan penuh.

"Bang, Alea pergi ya?" kata Alea berpamitan.

Alea harus berjalan sampai ke halte yang ada di depan kampus. Dia akan naik bus dari halte depan kampus ke tempat kerjanya selanjutnya. Tidak terlalu jauh tempatnya, hanya perlu 10 menit menggunakan bus sudah sampai, kalau berjalan pun hanya membutuhkan waktu 30 menit.

Alea membawa kantong belanja milik Keanu tadi. Ada susu kotak, air mineral dan roti bahkan uang kembalian belanjanya juga masih di dalam kantong belanja. Ramen yang tadi di panasi di mini market juga di tinggal.

Sesaat setelah sampai di restoran cepat saji itu, Alea tidak punya waktu untuk beristirahat. Dia hanya bisa meletakkan barang dan berganti pakaian secepatnya.

"Alea antarkan ke meja 8 ya?"

"Ok, siap!" kata Alea kencang karena kondisi restoran memang cukup ramai.

"Alea habis ini bersihkan meja ini ya," kata teman pelayan setelah Alea dia selesai meletakkan pesanan pelanggan.

Alea sedang membersihkan meja saat seorang pelanggan baru datang, seorang ibu muda dengan anaknya yang masih berusia sekitar 13 tahunan.

"Sebentar bu, saya bersihkan dulu mejanya," kata Alea.

"Saya titip anak saya dulu ya. Saya mau ke toilet." kata ibu itu sambil menyuruh anaknya duduk sedang Alea membersihkan meja.

Gadis kecil itu nampak sedang memainkan ponselnya. Ibunya datang tepat saat Alea selesai membersihkan meja.

Alea kembali ke dapur, dia menunggu perintah pengiriman makanan.

"Alea cantik, ini meja 3," kata pegawai dapur sambil memberikan nampan.

"Ok Pak Rudi."

Alea segera keluar dan mengantar makanan. Setelah dia meletakkan pesanan di meja 3 tiba-tiba terdengar suara teriakan dari salah satu sudut restoran.

"Aaawww panas ma, panas banget!!" teriak seorang gadis yang duduk bersama mamanya.

Meja tempat gadis yang tadi mejanya di bersihkan Alea. Sepertinya tubuh gadis itu terkena tumpahan sup panas yang tidak sengaja tersenggol tangan pelayan lain.

"Ayo cepat ikut saya. Nanti biar lukanya ga makin parah," kata Alea sambil menggandeng gadis itu ke kamar mandi.

Alea segera membuka baju anak itu di daerah perutnya yang terkena siraman sup panas.

"Apa yang kamu lakukan ke anak saya!!" kata ibu itu sedikit marah melihat Alea membuka baju anaknya dan menyiramkan air ke tubuh anak gadisnya dengan menggunakan semprotan kloset.

"Pertolongan pertama, bu"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status