Share

Bab 30

Penulis: Autumn
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 14:25:32

Mama dan bu Sukma sempat berdebat dan hampir bertengkar hebat. Untungnya beberapa orang berhasil melerai dan memisahkan mereka. Terlambat sedikit pasti suasana akan sangat kacau. Apalagi mama memang sudah menyimpan kekesalan yang menumpuk padanya.

Sekarang kami sudah duduk di dalam ruang sidang, menunggu hasil tuntutan yang akan dijatuhkan kepada Anya. Aku sudah memberikan semua kesaksian yang jelas seperti arahan dari pengacara.

Sejujurnya, melihat Anya duduk dintengah-tengan orang banyak sebagai seorang tersangka, membuat aku iba. Tapi, semua adalah hasil dari perbuatannya kepadaku.

Aku memang sudah memaafkannya atas segala yang dia lakukannya, akan tetapi hukum harus tetap berjalan. Agar dia mendapatkan pelajaran di kehidupan ini. Bahkan tak semua yang dia inginkan bisa Dia dapatkan semua.

Dunia ini terus berputar, tak hanya akan berpusat kepada dirinya saja. Semua orang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Jadi, dia tak bisa berharap semua mata bisa tertuju kepadanya. Semua pe
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 31

    Suara gemericik air yang jatuh dari shower membawaku ke dalam lamunan yang sangat jauh. Aku menatap diri dari pantulan cermin. Goresan luka yang masih tergambar jelas di leher membawaku kembali ke dalam kilatan kejadian beberapa bulan silam.Gambaran jelas kejadian itu sesekali masih membayangi dalam benak. Kupejamkan mata sembari berusaha menghalau ingatan buruk itu. “Hah ....” Kuembuskan napas dalam agar bisa meredakan rasa sesak yang kembali merasuki relung hati. Berharap trauma itu sedikit memudar.Suara ketukan pintu kamar mandi membuatku menghentikan kegiatan. Segera kuraih bathdrobe dan buru-buru mengenakannya. Kuseka wajah menggunakan handuk kecil lalu berjalan menuju pintu. Kulihat wajah mas Dirga sedikit cemas menungguku di depan pintu kamar mandi. Pemandangan itulah yang pertama kali kulihat saat ini. “Kamu baik-baik saja? Kenapa lama sekali, mas khawatir,” ujarnya dengan mimik serius. Dia hendak menyentuh pundakku namun segera ku hindari.“Aku nggak apa-apa, mas. Hany

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 30

    Mama dan bu Sukma sempat berdebat dan hampir bertengkar hebat. Untungnya beberapa orang berhasil melerai dan memisahkan mereka. Terlambat sedikit pasti suasana akan sangat kacau. Apalagi mama memang sudah menyimpan kekesalan yang menumpuk padanya.Sekarang kami sudah duduk di dalam ruang sidang, menunggu hasil tuntutan yang akan dijatuhkan kepada Anya. Aku sudah memberikan semua kesaksian yang jelas seperti arahan dari pengacara.Sejujurnya, melihat Anya duduk dintengah-tengan orang banyak sebagai seorang tersangka, membuat aku iba. Tapi, semua adalah hasil dari perbuatannya kepadaku. Aku memang sudah memaafkannya atas segala yang dia lakukannya, akan tetapi hukum harus tetap berjalan. Agar dia mendapatkan pelajaran di kehidupan ini. Bahkan tak semua yang dia inginkan bisa Dia dapatkan semua. Dunia ini terus berputar, tak hanya akan berpusat kepada dirinya saja. Semua orang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Jadi, dia tak bisa berharap semua mata bisa tertuju kepadanya. Semua pe

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 29

    “Itu balasan karena anda telah mengusik rumah tangga saya. Jika anda masih lanjut menganggu istri saya lagi. Saya pastikan hidup anda tak akan tenang!” tekan mas Dirga. Sembari mencengkerem kerah leher Ferdi, membuat pria itu sedikit kesulitan bergerak. Lalu mas Dirga melepaskan Ferdi hingga dia tersungkur di tanah.Aku sedikit kaget melihat mas Dirga memerlakukan Ferdi seperti itu, tetapi dialah yang memulai semua ini. Jadi aku sendiri tak bisa apa-apa melihat kemarahan suamiku.Ferdi yang menyeringai sembari mengusap sudut bibirnya yang berdarah karena perlakuan brutal mas Dirga. Dia seakan tak terima dengan perbuatan mas Dirga.“Ayo kita pulang!” kata Mas Dirga mengandeng tanganku melewati Ferdi yang masih tersungkur di tanah. Tatapan Ferdi begitu tajam menghunusku. Aku segera memalingkan wajahku berusaha mengabaikannya.Aku hanya bisa patuh mengikuti instruksi mas Dirga. Kami akhirnya memutuskan untuk pulang dan memilih memesan makanan dari aplikasi online. Tak enak rasanya jika m

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 28

    Di hari yang sama, ayah datang mengunjungiku. Padahal baru kemarin rasanya ayah pergi meninggalkan aku, namun tiba-tiba dia malah datang menemuiku lagi. Aku yakin Ayah sangat cemas saat ini, terlihat dari raut wajahnya yang sedikit menegang.Kedatangan Ayah terjadi karena mama mengabari soal kejadian penculikan yang terjadi kepadaku. Miris, aku bukan anak kecil, tapi jadi korban penculikan. Tapi, siapa yang akan mengira kejadian mengerikan ini terjadi kepadaku?Mas Dirga meninggalkan aku berdua dengan Ayah. Dia sengaja memberi ruang agar aku bisa leluasa berbincang dengan ayah. Aku merasa ada sesuatu yang beda, jika selama ini aku merasa dengan mudah berbicara dari hati ke hati dengan ayah, kali ini aku seperti memiliki sedikit jarak. Mungkin karena aku sudah menikah, aku merasa ada sesuatu yang membuat kami berjarak.“Kamu baik-baik saja, nak? Ayah sangat mengkhawatirkanmu, bagaimana bisa ini terjadi?” wajah ayah terlihat cemas, dia mengenggam jemariku menguatkan. Aku tersenyum getir

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 27

    “Angkat tangan, jangan bergerak!” Seketika Anya dan para orang suruhannya terlihat panik dan kebingungan. “Hei, kalian mau ke mana?” teriak Nya ketika para orang suruhannya pergi satu-persatu meninggalkannya. Bahkan orang yang dia percaya saja bisa menghianatinya. Aku masih berdiam di tempat. Tiba-tiba Anya berlari ke arahku. Gawat! Aku tahu apa yang akan dia lakukan. Dia mengambil sebilah pisau dan menarik kursi, membuatku tersentak. Aku belum bisa lepas dari ikatan mereka, kesempatan untukku berlaripun sama sekali tak ada. Oh Tuhan, tolonglah aku kali ini. Aku belum siap mati konyol. “Jika aku hancur, maka kita harus hancur bersama!” ancamnya dengan nada bergetar. Aku tahu dia sangat panik saat ini, terlihat dari peluhnya yang bercucuran membasahi dahinya. “Anya, tenang. Kamu jangan gegabah, jika kamu tenang. Polisi tak akan menyakitimu,” kataku berus

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 26

    Aku dan mama masih berdiam di atas motor. Sial sekali, seharusnya kami pergi ke pasar dengan mobil saja tadi. Entah siapa dan apa tujuan orang-orang itu, yang jelas ini sama sekali tak lucu. “Gimana, ini, Ki?” bisik mama ketika pria bertubuh kekar itu, hampir sampai ke arah kami. Aku berusaha mencari cara agar bisa terhindar dari orang yang tak ku tahu apa alasan dan tujuannya. Aku bahkan tak mengenalnya sama sekali. “Pegangan, ya ma! Yang kenceng pokoknya!” kataku mencoba membuat strategi baru. Berharap kami bisa lepas dari orang-orang itu. “Mau kemana kalian!” ujar pria itu yang dengan sigap membaca pergerakan kami. Mereka segera mengepung scuter yang ku kendarai. Aku berusaha menabrak pria itu agar berhenti menghadang kami. Apapun akan kulakulan agar terhindar dari orang yang tak jelas itu. Enak saja tiba-tiba muncul. Aku curiga dia tukang palak atau begal, ya mungkin sejenisnya. Terserah deh, yang penting, b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status