Share

Bab 44

Author: Autumn
last update Last Updated: 2025-08-22 21:15:33

“Giselle?” gumam Ferdi menghentikan langkahnya. Dia menyunggingkan senyum di bibir dan mendekti wanita yang duduk di sebuah kursi bengong yang ada di minimarket.

“Lama nggak jumpa, apa kabar?” tanya Giselle menatap intens ke arah Ferdi.

“Ya ... Seperti yang kamu lihat saat ini. Semua kacau,” jawab Ferdi asal. Di sebenarnya tak terlalu tertarik melihat Giselle, teman lamanya dulu. Sudah bertahun lamanya mereka lost contak, entah ke mana pergi Giselle, pria itu sama sekali tak mengetahuinya.

Giselle tersenyum sembari mengangguk. Dia menyesap minuman kaleng yang sempat dia beli sebelumnya. Dia sengaja duduk di depan minimarket untuk menjernihkan pikiran, ternyata gosip jika Dirga telah menikahi wanita lain memanglah fakta.

Hatinya hancur, cinta yang dia pendam sejak lama harus kembali dia kubur dalam. Mungkin saja dia tak akan pernah bisa mengungkapkannya sampai kapanpun.

Gadis itu meletakkan kaleng minuman di meja bundar, lalu menyandarkan punggungnya di kursi besi. Menepuk kursi sebe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Soefijah Soefijah
jangan dibuka ada maklampir jadi pelakor dasar sepupu g punya otak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 45

    Dua hari sebelumnya.Dua orang insan yang baru bertemu beberapa jam lalu, kini baru saja usai mengabiskan siang yang panas bersama. Entah bagaimama keduanya bisa berakhir beradu keringat di kamar hotel. Kamar hotel itu terpaksa menjadi saksi bisu pergulatan panas tanpa cinta antara dua orang yang tengah dilanda kekesalan satu sama lain. Mungkin itu adalah salah satu cara untuk meluapkan kekesalan masing-masing.Ferdi bahkan dengan mudahnya bisa merayu Giselle untuk menyerahkan diri kepadanya. Wanita itu kini tertelunkup menghadap ke arah Ferdi yang tengah menikmati sebatang rokok sembari menyandarkan punggungnya, menatap langit-langit membayangkan wajah wanita yang telah menjadi istri orang. Padahal dirinya baru saja bercinta dengan wanita lain. Sungguh ironi, namun itulah kenyataan. Bahwa dia bukanlah pria baik-baik seperti yang dibanggakan oleh kedua orang tuanya.“Jadi kamu tetap mau merebut wanita itu kembali?" tanya Giselle yang hanya menutupi badan polosnya dengan sehelai selim

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 44

    “Giselle?” gumam Ferdi menghentikan langkahnya. Dia menyunggingkan senyum di bibir dan mendekti wanita yang duduk di sebuah kursi bengong yang ada di minimarket.“Lama nggak jumpa, apa kabar?” tanya Giselle menatap intens ke arah Ferdi.“Ya ... Seperti yang kamu lihat saat ini. Semua kacau,” jawab Ferdi asal. Di sebenarnya tak terlalu tertarik melihat Giselle, teman lamanya dulu. Sudah bertahun lamanya mereka lost contak, entah ke mana pergi Giselle, pria itu sama sekali tak mengetahuinya. Giselle tersenyum sembari mengangguk. Dia menyesap minuman kaleng yang sempat dia beli sebelumnya. Dia sengaja duduk di depan minimarket untuk menjernihkan pikiran, ternyata gosip jika Dirga telah menikahi wanita lain memanglah fakta. Hatinya hancur, cinta yang dia pendam sejak lama harus kembali dia kubur dalam. Mungkin saja dia tak akan pernah bisa mengungkapkannya sampai kapanpun.Gadis itu meletakkan kaleng minuman di meja bundar, lalu menyandarkan punggungnya di kursi besi. Menepuk kursi sebe

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 43

    Rintik hujan berjatuhan membasahi bumi, membawa angin dingin menyapu kulit putih yang terlihat memucat. Embusan angin menelusup memasuki kamar melalui kisi-kisi jendela, membawa hawa dingin yang membuat suasana menjadi lebih menegangkan.Tatapan Dirga tak lepas dari sosok yang sejak tadi mengacak-acak seluruh isi pikirannya. Dia hanya mampu menghela napas panjang, memikirkan kata yang tepat untuk menjawab satu kalimat dari istrinya. Setitik kesalahan akan membawanya menuju ke jurang yang mematikan. “Apakah kamu tidak bahagia selama ini?” tanya pria itu yang tak melepas pandangannya walau hanya sedetik.Kirana menunduk dalam, dia tak sanggup bersuara lagi, nyeri di dadanya semakin mendominasi, lidahnya kelu padangannya menjadi samar. Dia berusaha kuat, namun kenyataan dirinya tak sekuat itu.Dia menggeleng perlahan. Dia memberanikam diri untuk menatap ke arah sang suami. Meyakinkan diri agar tetap kuat, menyelesaikan masalah yang seharusnya tak menjadi berlarut. Dia merasa bersalah da

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 42

    “Maaf, ganggu,” ujar Kirana dengan senyum getir di bibirnya. Bahkan suaranya terdengar bergetar dan tertahan. Matanya mengembun, bahkan seakaj tak bisa diajak kerjasama. Dia berharap tak luruh saat ini.Dia berjalan mundur dan berbalik berlari dengan langkah panjang meninggalkan Dirga bersama wanita itu. Perasaannya mendadak kacau, kepalanya semakin berisik setelah melihat kejadian singkat itu. “Bodoh ... Bodoh, apa yang kamu harapkan Ki. Kamu bodoh, nggak ini nggak benar. Ini nggak benar!”‘Dia selingkuh!’‘Kamu nggak pantas buat Dirga!’‘Kamu wanita hina!’‘Kamu kotor, perempuan murahan!’‘Kamu nggak pantas jadi ibu!’‘Dasar anak pembawa sial!’“Nggak ... Nggak, ini nggak bener, ngaaaak!” jerit Kirana setelah menutup pintu kamar.“Sayang, jangan pergi!" teriak Dirga, dia melepaskan wanita yang masih bergelayut manja di pelukannya, tatapannya tak luput dari wajah tampan yang kini mulai merah padam. Dia sadar telah membuat kesalahan besar kali ini, dia menjadi merasa bersalah dengan

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 41

    PoV Author.Dirga kembali ke ruang rawat, dia tampak terkejut tak mendapati sang istri di bed rumah sakit. Dia masih berpikir positif dan mencari keberandaan Kirana di kamar mandi. Namun sayangnya di sana tak ada seorang sama sekali.“Di mana dia?” ujarnya mulai panik, dia menarik napas, lalu merogoh saku dan mengambil ponselnya. Pandangannya sesekali mengedar seakan memindai seluruh tempat yang mampu dia lihat.Padahal baru sebentar, tapi istrinya sudah menghilang begitu saja. “Tunggu sebentar, Lang. Istriku hilang,” jelasnya pada sambungan teleponnya bersama Gilang. Dia meminta bantuan Gilang untuk menjemputnya di rumah sakit. Kebetulan sang mama berhalangan hadir, jadi Dirga meminta bantuan Gilang. Namun setelah kembali Kirana malah menghilang. Entah apa yanh dipikirkan oleh Kirana, bahkan dia meninggalkan ponselnya di nakas. Hal itulah yang membuat Dirga sedikit kesal. “Hilang, bos? Aduh ... Ya udah deh, aku bantu cari di sekeliling rumah sakit,” kata Gilang segera turun dari mo

  • Fitnah Di Hari Pernikahanku   Bab 40

    PoV Kirana.“Kau tidak pantas bahagia jika aku tak bahagia. Tak akan ada lelaki yang bisa menerimamu selain aku. Jadi jangan pernah berpikir jika kau bisa lepas dariku!” ujar Ferdi sembari menyerigai berjalan mendekatiku. Kakiku mundur selangkah perlahan, mencari celah untuk pergi.Aku berlari mencari pertolongan, sembari melihat ke segala arah, berharap akan ada yang datang menyelamatkanku. Suasana terasa sepi, kemana semua oran? Cahaya temaram di malam hari dengan pencahayaan dari lampu jalan membuatku kesulitan melihat sekitar.Ya Allah, tolong kirimkan siapapun, aku terus beelari tanpa menoleh ke belakang. Menyusuri sepanjang jalan yang terasa begitu lengang dan sunyi.“Fer, jangan!” jeritku dengan memohon. Aku hanya bisa berharap dia bisa berhenti mengejar. Sialnya posisiku sangat tidak menguntungkan, tak ada tempat lain untukku berlari. Aku terus berlari sesekali menoleh kebelakang.Ferdi mengendikkan pundaknya dengan seringai jahil penuh kepuasan. Napasku mulai memburu, kepalak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status