Share

Bujukan

"Ras ... bicaralah, jangan diam saja membuatku takut." Winda menggoyangkan lenganku.

Aku bergeming dan hanya diam mematung duduk di atas ranjang, netraku memandang kosong sudut kamar. Sejak mengetahui kehamilanku, aku diam seribu bahasa. Aku masih terkejut dengan kenyataan yang baru saja aku terima.

"Bicaralah, Ras. Aku mohon, katakan sesuatu. Diammu hanya membuatku semakin sedih, Ras," ucap Winda dengan suara yang bergetar.

Winda menangis, dia menangis lagi karena aku. Padahal Winda bukanlah orang yang cengeng. Tapi aku telah menjadi penyebab dia menangis terus.

Ah, aku membuat seseorang bersedih lagi, aku telah membuat sahabatku khawatir padaku lagi.

Aku jahat sekali bukan? Ternyata memang semua salahku, mungkin kepergian Mas Haris juga karena salahku. Andai aku tidak meminta Mas Haris membawaku berbulan madu. Mungkin semua masih baik-baik saja.

Air mataku seketika mengalir tanpa bisa aku tahan, hatiku terasa seperti diremas-remas. Sakitnya membuat dadaku terasa sesak, mengingat kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status