Share

Kedatangan Pandu

Sejak pulang dari kantor aku hanya berdiam diri di dalam kamar. Bahkan aku melewatkan makan siang, Ibu sedari tadi mengetuk-ngetuk pintu kamarku, tapi aku tak berniat untuk membukanya.

Hatiku masih terasa sakit, aku masih belum berselera untuk makan. Harusnya aku sudah makan sejak tadi demi janin yang ada di dalam kandunganku, tapi aku benar-benar sedang tidak berselera untuk makan saat ini.

Berbagai masalah seolah sedang datang ke arahku, aku sudah mencoba untuk kuat menghadapinya. Tapi ternyata aku tidak sekuat itu, aku butuh sandaran, aku butuh Mas Haris untuk menenangkan hatiku.

Tok ... tok ... tok.

Kembali pintu kamarku diketuk. Aku hanya melirik ke arah pintu. Aku masih belum punya niat untuk membukanya. Aku tahu kalau Ibu pasti khawatir padaku, tapi aku masih ingin sendiri. Sekali saja aku ingin sendiri, setelah ini tidak akan memikirkan kesedihanku lagi. Aku janji akan fokus pada kehamilanku setelah ini, tidak lagi bersedih dengan keadaanku sekarang.

"Ras ... buka pintunya don
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status