Share

Brankas

Aku dan Tania saling bertatapan. Beberapa saat kemudian aku mengangguk mantap.

"Panggil tukang kunci atau kalau perlu rusak sekalian pintu ini, Pak!" titahku tegas. Sekarang aku tak perlu sembunyi-sembunyi lagi menyelidiki Mas Ibram. Toh, dia sudah tahu kalau aku akan melakukan ini.

Pak Hasim tampak ragu. Dia masih menatapku tanpa bicara.

"Cepat, Pak!" titahku.

"Ba-baik, Bu."

Pak Hasim menyalakan lampu koridor tempat kami berdiri, kemudian beranjak pergi.

"Benar-benar niat Ibram, ya!" geram Tania.

"Aku sebenarnya masih bingung, Tan. Enggak ngerti sama apa yang sebenarnya terjadi. Ini kayak .... Rasanya kayak tiba-tiba semua berubah. Dan aku enggak tahu alasan Ibram apa?"

Tania mengusap punggungku. "Kamu harus kuat! Apapun kenyataan yang terjadi nanti, kamu harus yakin itu yang terbaik."

"Iya, Tan. Cuma rasanya ini kayak tiba-tiba banget. Awalnya cuma kemarin Ibram ketahuan bantu Rena pindahan, setelah itu satu persatu kebohongan dia terungkap. Dan ini terjadi cuma dalam hitungan hari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status