Share

Bab 53. Detik-detik Ending

Kemudian Tante Siska membicarakan perihal dokter yang memanggil Mas Danu dan dirinya. Ia bilang bahwa Syakila menitip pesan pada dokter, bahwa akan mendonorkan matanya untukku.

Lagi-lagi ini hal yang tidak masuk akal, Syakila tengah memperjuangkan hidupnya tapi ia malah ingin menyerahkan matanya untukku.

Aku terharu mendengarnya, sekaligus ingin menolak apa yang menjadi niat baik Syakila.

"Maaf Tante aku tolak mentah-mentah, ini tidak adil jika aku menyetujuinya," ucapku dengan tegas.

Aku pun meminta apa-apa untuk melarang Tante Siska membujukku. Ini semua demi kebaikan bersama, seharusnya Syakila juga sembuh, bukan malah ingin mendonorkan matanya untukku.

"Tante paham betul, tapi ini keinginan Syakila," jawab Tante Siska lagi.

"Aku tolak, Tante," ucapku lagi.

"Kenapa tolak?" tanya Tante Siska.

Aku hanya menggelengkan kepala dan tidak berkomentar apa-apa lagi.

"Baiklah, tapi Syakila sudah meninggal dunia, Fika," ucap Tante Siska membuatku spontan melotot. Mata ini benar-benar membuka l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status