Home / Romansa / From Your Eyes Only / 48 : Biar dunia runtuh di sekelilingku, cintaku padanya akan tetap berdiri

Share

48 : Biar dunia runtuh di sekelilingku, cintaku padanya akan tetap berdiri

Author: Netganno
last update Last Updated: 2025-09-19 07:40:22
Julio POV

Aku melangkah keluar dari apartemen, menapaki trotoar menuju kontrakan Ario. Udara siang menghembus pelan, membawa aroma aspal panas yang baunya sedikit menyengat.Langkahku terasa ringan, tapi di dadaku ada dua rasa yang saling berebut ruang antara lega dan gelisah.

Lega… karena aku berani membuat keputusan besar, memilih Laras, dan meninggalkan semua yang selama ini melekat padaku. Nama besar keluarga, rekening tak terbatas, mobil mewah, apartemen, asisten pribadi… semua kutinggalkan begitu saja agar aku bisa setara dengan diri Laras. Aku bahkan rela tidak lagi menyandang nama “Julio Wicaksono” . Aku rela tidak jadi pewaris perusahaan besar demi untuk mencintai Laras.

Dan anehnya tidak ada sedikitpun rasa takut yang muncul di hatiku. Aku sangat yakin aku bisa hidup tanpa kemewahan yang aku miliki sebelumnya, sebulan ini aku baik-baik saja, hidup hanya dengan uang yang tidak sampai tiga juta rupiah, uang yang dulunya mungkin bisa aku habiskan hanya satu malam tapi seka
Netganno

Aku banyak melihat saudara2ku yang born in golden spoon, yang kaya dari lahir, mereka ya seperti Julio, tidak pernah belajar bertanggungjawab, semua masalah ada ortu yang menyelesaikan, ortu juga tipikal manjain anak, tak mau anak hidup susah, akibatnya? sampai mereka berkeluarga, semua juga di provide oleh orang tua dan masalah jodoh harus sesuai bibit-bebet-bobot dari para ortu. Itu yang saya liat di kehidupan saudara2ku yang kaya raya.

| 21
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (31)
goodnovel comment avatar
Wulan Ruslan
Wah ada laptop gimna jualan donat secara online kaya pinkan mambo kalia aja viral dan menjadi besar kaya ci mehong yakannn heheh
goodnovel comment avatar
Wulan Ruslan
Hmmm nyesek banget ngga lebih kaya kehidupan seleb pas lagi viral semua yang ngga kenal mendadak akrab eh pas tiba2 tersandung masalah semua ngilang pas di wawancarai pun bungkam dan merasa ngga kenal sad
goodnovel comment avatar
Wulan Ruslan
Kira2 gimana reaksi Laras yah?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • From Your Eyes Only   63 : Kadang cinta membawa harapan, tapi juga menuntun luka lama yang belum selesai.

    Laras POVLangkahku terasa berat tetapi juga terasa ringan saat memasuki pemakaman itu. Berat, karena setiap kali menginjakkan kaki ke sini, kenangan tentang hari pemakaman Bayu seperti menyeruak lagi, hari paling kelam dalam hidupku, saat dunia serasa runtuh, saat aku kehilangan bukan hanya seorang adik, tapi juga separuh hatiku. Namun kali ini terasa jauh lebih ringan, karena hari ini aku datang bukan dengan linangan air mata semata, melainkan dengan sesuatu yang ingin kubagi, sebuah kabar bahagia.Hari ini, aku ingin bercerita pada Bayu. Tentang perjalanan panjang yang akhirnya berbuah manis. Tentang mimpi kecil yang dulu kutapaki bersamanya, yang kini perlahan mulai tumbuh menjadi besar. Dan lebih dari itu, aku ingin mengenalkan seseorang… seorang lelaki yang, entah bagaimana, kurasa dituntun Bayu kepadaku lewat sepasang mata Bayu yang kini menjadi mata lelaki yang kini berjalan di sampingku.Langit sedikit mendung. Awan kelabu menggantung, seakan ingin ikut mendengarkan perca

  • From Your Eyes Only    62: Setiap tetes air mata dan keringat terbayar ketika mimpi akhirnya menjelma nyata

    Lampu-lampu panggung Auditorium Bogasari Baking Centre kembali menari, berkelip-kelip membentuk lingkaran raksasa. Sorot cahaya itu memantul pada dinding kaca, berputar cepat, lalu melambat, membentuk bola dunia raksasa di udara. Satu demi satu warna berganti: emas, biru, merah, lalu putih terang yang memantul hingga ke kursi penonton. Iringan drum rancak meledak dari pengeras suara, menambah suasana semakin megah.Riuh tepuk tangan penonton memenuhi ruangan, membuat udara seolah bergetar. Suasana itu seperti genderang perang, tanda bahwa momen yang paling ditunggu akhirnya tiba: pengumuman pemenang The Couple Apprentice 2025, sebuah lomba yang sejak awal sudah mempertemukan semangat, cinta, dan kerja keras.Di deretan kursi depan, Laras duduk dengan jantung berdetak secepat irama drum yang terdengar. Tangannya tak berhenti gemetar, hingga akhirnya Julio meraih jemarinya. Genggamannya erat, hangat, seakan berkata, tenanglah, aku ada di sini. Laras menoleh sekilas, dan dari tatapan Jul

  • From Your Eyes Only    61: Usaha yang lahir dari hati, selalu menemukan jalan menuju kemenangan.

    Sorot lampu panggung berputar pelan, menciptakan suasana mencekam sekaligus megah. Auditorium Bogasari Baking Centre sore itu dipenuhi ratusan pasang mata yang menunggu dengan penuh antusias. Di layar LED raksasa terpampang tulisan besar:The Couple Apprentice 2025 - Grand Final Laras yang berdiri siap menunggu penjurian di dapur kaca transparan, tubuhnya mungil dalam balutan seragam putih chef yang sedikit kebesaran. Telapak tangannya dingin, ia berulang kali mengusapnya ke apron. Dari kursi di bagian depan panggung, Julio berdiri, jas biru gelapnya membuat posturnya tampak makin tegap. Sebelum mereka berpisah tadi, ia sempat berbisik lembut, “Ra, kamu sudah siap. Ingat, ini bukan hanya donat, ini kisahmu. Ceritakan saja seperti kamu biasanya ke aku.”Laras menatapnya singkat, matanya bergetar menahan gugup. “Aku takut suaraku nggak keluar.”Julio tersenyum menenangkan. “Kalau bergetar pun, tetap suaramu. Dan aku percaya semua orang akan mendengar ketulusanmu.”MC memberi aba-aba,

  • From Your Eyes Only   60 : Setiap mimpi besar dimulai dari satu langkah kecil

    Suasana Auditorium Bogasari Baking Centre siang itu begitu megah. Lampu kristal besar menggantung di langit-langit, memantulkan cahaya yang menari-nari di dinding berwarna putih bersih. Layar LED raksasa berdiri gagah di tengah panggung, menampilkan tulisan emas berkilau:THE COUPLE APPRENTICE 2025Huruf-huruf itu berpendar, disambut riuh tepuk tangan penonton. Beberapa wartawan menyiapkan kamera, dan para tamu undangan duduk rapi dengan wajah penuh antusiasme.Layar kemudian berganti, memperlihatkan wajah tiga finalis.Finalis pertama: Lisna dan Lisda, kakak beradik kembar dengan senyum identik. Mereka mengusung resep Zuppa Soup yang hangat dan elegan.Finalis kedua: Affan dan Tarida,pasangan suami-istri yang menampilkan kreasi unik Mie Ayam Rendang. Sebuah perpaduan tradisi dan inovasi.Dan akhirnya, layar menampilkan wajah Laras Prasetyo dan Julio Wicaksono. Keduanya berdiri dengan senyum menahan tegang. Di foto itu, Julio tampak gagah dengan jas lengkap berwarna hitam, sementara L

  • From Your Eyes Only   59 : Hidup suka menguji dengan ketakutan, hanya untuk menghadiahkan kejutan manis di ujungnya

    Julio berlari kecil melewati jalan setapak menuju rumah Laras. Tangannya penuh dengan kotak-kotak donat putih yang sudah tidak berisi donat, karena semua sudah habis terjual, ia sedikit kesulitan membuka pintu pagar yang berderit pelan. Nafasnya agak memburu, bukan hanya karena tergesa, tapi juga karena hatinya dipenuhi rasa cemas juga sekaligus harapan.Dari dalam rumah, Laras yang sejak tadi gelisah berlari keluar saat mendengar suara pagar berderit. Rambutnya yang diikat seadanya bergoyang, wajahnya penuh rasa penasaran bercampur degup yang tak menentu.“Gimana, Liyo? Kita… kita berhasil masuk final?” tanyanya buru-buru, matanya berbinar meski bibirnya bergetar takut.Julio menggeleng pelan sambil mengatur nafas. “Belum tahu, Ra. Ario masih belum pulang kerja, handphonenya ada di dia.”Laras terdiam sesaat. “Ario juga nggak ngabarin kamu?”“Sampai sekarang belum,” jawab Julio dengan suara lirih. Bahunya merosot sedikit, menunjukkan kekecawaan yang ia tahan. “Mungkin… kita mema

  • From Your Eyes Only   58 : Setiap langkah kecil  membawa kita lebih dekat pada mimpi, asal berani dijalani bersama harapan.

    Laras POVPagi itu udara dapur dipenuhi aroma adonan donat yang sedang aku uleni. Tepung Bogasari menempel di telapak tanganku, dan meskipun aku sudah biasa mengadon, hari ini ada yang berbeda, tangan ini bergetar, seolah-olah ada beban yang tak terlihat menekannya. Setiap kali aku memandang baskom besar di hadapanku, bayangan panggung final lomba The Couple Apprentice langsung menari-nari di pikiranku. Cahaya lampu, sorotan kamera, tatapan juri, ribuan pasang mata di layar I*******m dan YouTube. Membayangkannya saja membuat dadaku sesak.Aku menarik napas panjang, lalu membisikkan doa lirih. “Tuhan… kuatkan aku.” Namun doa itu terasa tenggelam oleh keraguan yang terus merambat seperti kabut di dalam diriku.Di sudut ruangan, Julio sibuk dengan laptopnya. Jemarinya menari cepat di atas keyboard, sesekali berhenti untuk menatap catatan kecil yang berserakan di meja. Dia terlihat begitu fokus, seolah seluruh dunia menghilang kecuali proposal bisnis yang sedang ia susun. Melihat kesungguh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status