Share

Bab 4. Hacker Kecil

‘Seandainya saja Nian masih bersamaku.. bagaimana rupanya saat ini ya? Dulu dia sangat imut dan pintar meski masih sangat kecil.’ Gumam Ellard mengingat-ingat kembali teman masa kecilnya yaitu Nian.

‘Aku sangat rindu pada Nian.. jika saja aku sepintar dirinya.. sewaktu kecil saja ia sudah paham tentang dunia hacker.. bagaimana perkembangannya sekarang ya? Kurasa dia sudah jadi wanita yang hebat..’ lagi-lagi Ellard bergumam merindukan gadis kecil yang selalu bermain bersamanya dahulu.

“Bro, bagaimana kondisinya saat ini? Wajahmu terlihat tak baik-baik saja.. apa masalahnya belum bisa teratasi?” tanya Ellan yang baru saja memasuki ruangan Ellard yang berlabel CEO perusahaan Cross Beauty, anak perusahaan William Group.

“Sangat tak baik.. perusahaan itu memiliki system keamanan tingkat tinggi, aku bahkan tak mampu melawannya. Kalau begini terus, harga saham akan terus-menerus turun dan Cross Beauty akan dalam status berbahaya.” Jelas Ellard sembari memijit pelipisnya yang terasa pusing.

“Dimana direktur tua itu?” tanya Ellard.

“Apa maksudmu Sir. Ronald?”

“Tentu saja, dimana dia? Seharusnya hal ini dia yang menanganinya bukan aku!” keluh Ellard yang sudah merasa lelah dengan pekerjaannya yang menumpuk.

“Kalau kau mencarinya, mungkin saat ini dia sedang bersembunyi dari media. Pagi ini skandal tentang pelecehan seksualnya atas karyawan wanita perusahaan kita terekspos, dan tentu saja ini semakin berimbas pada harga saham kita. Bahkan banyak pemegang saham yang sedari tadi meneleponku dan ingin mencabut investasi mereka.” Sahut Ellan menjelaskan bahwa situasi yang dialami mereka saat ini benar-benar dalam kondisi mengkhawatirkan.

Tak hanya kasus manipulasi pasar dari pesaing bisnis yang memiliki staff IT lebih baik, tapi juga masalah skandal yang memang sepertinya bukan hanya isu belaka, kemudian disusul dengan panic selling dari para pemegang saham yang berbondong-bondong menarik sahamnya dan menjual saham mereka. Hal ini membuat Cross Beauty berada dalam masalah besar dan akan segera bangkrut jika saja penurunan harga saham mencapai lebih dari 3000 point dalam waktu 3 hari.

“Sudahlah aku lelah, aku akan pulang ke rumah dan memikirkan cara lain.” Ellard akhirnya pergi meninggalkan Ellan di ruangannya.

>>>.<<<

Pukul 7 malam, di Heaven Bar.

“Begitulah ceritanya.. dimana aku harus mencari peretas hebat yang mampu menandingi jutaan buzzer seperti itu?” gerutu Ellan sembari meminum segelas Rum. Saat ini ia tengah berada di Heaven Bar untuk mengeluarkan keluh kesahnya kepada Chloe, karena menurutnya Chloe adalah gadis hebat yang bisa membawa kakaknya ke ‘ranjang’.

“Bukankah masalah itu bisa dengan mudah diselesaikan? Kalian hanya perlu menemukan IP address mereka dan melacak posisinya, bisa jadi mereka adalah orang yang tahu system perusahaan kalian dan tahu kelemahan perusahaan kalian. Setelah itu, kita hanya perlu menghapus komentar negatif dari buzzer tersebut dan menggantikannya dengan komentar positif bukan? Apa susahnya?” sahut Chloe dengan percaya diri, sedangkan Ellan membelalakkan matanya tak percaya.

“Nona kecil.. kau hanya seorang bartender.. bagaimana mungkin kau berkata seolah kau sangat paham dengan masalah ini?” tanya Ellan penasaran.

“Don’t judge a book by its cover! Kurasa kau sering mendengar pepatah ini bukan?” ujar Chloe dengan senyuman bangga yang mengembang di wajahnya. Ia mengulurkan tangannya kepada Ellan dan memperkenalkan dirinya sekali lagi “Aku Chloe Virginia, seorang gadis biasa berusia 19 tahun. Jika kau memerlukan bantuanku.. maka berikan apapun yang kuinginkan.”

“Memangnya apa yang kau inginkan, nona Virginia?” sahut Ellan sembari menjabat tangan Chloe yang menurutnya sangat halus dan mungil.

“Tak banyak.. aku hanya ingin 10 persen dari saham perusahaan itu jatuh ke tanganku, bagaimana?” tawar Chloe kemudian menuangkan minuman untuk Ellan.

“Se.. sepuluh persen!!? Bukankah itu terlalu berlebihan? Bagaimanapun juga perusahaan kami tidaklah kecil! sepuluh persen dari saham kami setidaknya bernilai seratus milyar dollar! Kau jangan keterlaluan pada kami.. bagaimana jika separuhnya saja hehehe.” Tawar Ellan dengan tawa kikuk di wajahnya.

“Separuhnya? Berarti 50 milyar dollar? Apakah kinerjaku hanya seharga satu botol Billionaire Vodka kesukaan kakakmu?” cibir Chloe yang tak setuju dengan upah yang ditawarkan oleh Ellan.

“Aku.. Aku tidak bisa memutuskannya sendiri.. bagaimana jika kau bertemu dengan kakakku saja?” tawar Ellan pada akhirnya.

“Sounds good! Ayo menemui kakakmu sebelum semuanya terlambat dan kalian akan menjadi gelandangan.” ucap Chloe sembari menepuk pundak Ellan, sedang jarak di antara mereka begitu dekat hingga hembusan nafas Chloe dapat dirasakan oleh Ellan.

'Tuhan, mengapa lagi-lagi aku menyukai wanita yang diincar Ellard?' keluhnya dalam hati.

Ellan pun membawa Chloe kepada Ellard untuk membuktikan perkataan Chloe sebelumnya yang terkesan menganggap remeh masalah yang kini tengah mereka berdua hadapi. Sesaat kemudian mereka pun tiba di mansion keluarga William dan bergegas menuju ruang kerja Ellard.

>>>.<<<

“Apa yang kau katakan itu benar? Mampukah kau melawan mereka seorang diri?” tanya Ellard menyelidik, sedangkan Chloe hanya berpangku tangan dan tersenyum bangga.

“Bagaimana jika fifty fifty? Kau harus menyelesaikan pembayaranmu saat IP Address orang itu kutemukan, dan melunasi sisanya saat aku berhasil menyingkirkan buzzer-buzzer itu. Kurasa 10 persen dari asset perusahaanmu tidak berlebihan bukan?” tawar Chloe yang kemudian mendapat persetujuan dari Ellard.

“Baiklah, silahkan kerjakan tugasmu dengan menggunakan komputer ini.” Ucap Ellard sembari menunjuk komputer utamanya yang berisi semua data perusahaan induk maupun cabang Cross Beauty.

“Tidak perlu, aku sudah membawa perangkat hasil modifikasiku sendiri. Oh iya, aku sudah merekam percakapan kita.. jadi kusarankan kau tak ingkar janji, atau aku akan meretas system perusahaanmu yang masih lemah bagiku!” ancam Chloe sembari menunjukkan ponselnya yang menampilkan perekam suara yang masih aktif.

‘Heh.. gadis ini benar-benar diluar dugaanku! Kita lihat saja, apakah pekerjaanmu sebagus perkataan sombongmu!’ gumam Ellard dalam hati.

Beberapa menit terlewati, Chloe meregangkan tubuhnya dan memberikan sebuah hard disk kepada Ellard “Lihatlah sendiri, kurasa kau tahu apa maksud dari video tersebut.”

Ellard pun menghubungkan hard disk itu dengan komputernya dan melihat video hasil penelusuran Chloe, tanpa diduga IP Address tersebut berasal dari gedung utama perusahaannya sendiri yaitu Cross Beauty.

“Ada yang berkhianat padamu, tuan muda.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status