Share

Bab 5. Penghianat

“Kau sudah paham, tuan muda? Ada seseorang yang berkhianat di perusahaanmu. Dia adalah kaki tangan perusahaan pesaing yang ditempatkan ditempatmu. Aku menemukan IP Address komputer utamanya berada di gedung utama Cross Beauty, untuk sisanya.. kurasa aku menunggu keputusan pembayaranmu.” Ujar Chloe dengan wajah sombong.

Untuk sejenak Ellard terdiam sembari mengamati rekaman video yang tertampil di layar komputernya, kemudian dengan tegas ia berkata “Harus kuakui, kau sangat hebat untuk gadis kecil seumuranmu. Baiklah, aku telah menandatangani surat pelimpahan saham kepadamu, silahkan cek.” Ellard memberikan beberapa lembar berkas kepada Chloe, dan Chloe pun segera mengeceknya.

“Kau langsung membayarku lunas? Bukankah perjanjian kita fifty fifty?” tanya Chloe kaget saat dokumen di tangannya menyatakan bahwa kini ia telah sah menjadi pemilik atas 10 persen saham Cross Beauty.

“Tak apa, aku percaya kau bisa menyelesaikan tugasmu.. sisanya, aku mohon bantuanmu.” Ujar Ellard sembari meminum segelas wiski untuk menemaninya berjaga karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

“Baiklah.. tapi.. apakah kau jadi miskin karena memberikan sahammu kepadaku?” tanya Chloe dengan wajah tak bersalah.

‘Pfttt’ Ellard hampir saja menyemburkan wiski dari mulutnya saat mendengar perkataan Chloe.

“Apa maksud perkataanmu barusan?” tanya Ellard.

“Aku hanya bertanya.. apakah kau menjadi miskin karena memberikan sahammu kepadaku? Karena sedari tadi aku tak disuguhi makanan apapun.. aku bahkan belum makan malam.. kupikir rumah orang kaya akan banyak makanan, tapi ternyata hanya ada buah yang berbentuk seperti ‘milikmu’ ini saja?” ujar Chloe sembari memegang sebuah pisang dan kemudian memakannya.

Lagi-lagi Ellard harus mengendalikan kesabarannya untuk menghadapi gadis kecil dengan mulut berbisa dihadapannya itu. Ia pun segera menelepon pelayan untuk menyajikan hidangan tengah malam untuk Chloe.

“Bisakah aku request lobster asam manis!? Aku lama tak memakan itu!” ucap Chloe sebelum Ellard mengakhiri panggilannya.

Dengan memijit keningnya, Ellard pun berkata kepada seseorang diseberang telepon “Tambahkan 3 porsi lobster asam manis.”

Beberapa menit kemudian, makanan yang ditunggu pun tiba. Chloe menjeda pekerjaannya dan menyantap makanan tersebut dengan sangat lahap, membuat Ellard tertawa melihat tingkah Chloe yang menurutnya sangat lucu seperti kucing liar yang kelaparan.

“Mengapa kau tertawa? Apakah kau tak pernah melihat orang sedang makan?” celetuk Chloe kepada Ellard.

“Tentu saja pernah, tapi melihat orang yang makan dengan sangat lahap sepertimu baru pertama kali bagiku.” Sahut Ellard masih menampakkan tawanya yang seketika menyihir Chloe hingga ia menghentikan kegiatannya untuk beberapa detik.

‘Dia begitu tampan saat tertawa, lalu mengapa dia selalu memasang wajah yang galak dengan aura membunuh? Benar-benar menyia-nyiakan anugerah tuhan!’ benak Chloe dalam hati.

Tak hanya Chloe yang bergumam memikirkan Ellard, pria itupun juga tengah memikirkan Chloe karena kerinduannya terhadap teman masa kecilnya yaitu Nian.

‘Seandainya Nian masih bersamaku.. akankah Nian menjadi gadis cerdas dan berani seperti Chloe? Dimana Nian sebenarnya? Aku tak pernah lagi bertemu dengannya meskipun sering berkunjung kesana..’

>>>.<<<

Malam semakin bergulir, beberapa jam lamanya gadis itu terjaga di depan layar laptopnya.

"Ahhh, lelah sekali!" Chloe meregangkan kedua tangannya dan memijit tengkuknya yang terasa penat. Ia melirik ke arah pria tampan yang tertidur di sofa, kemudian beranjak menghampirinya.

“Ellard.. Ellard bangunlah, aku sudah menyelesaikan tugasku..” Chloe menepuk pelan bahu Ellard yang tengah tertidur di atas sofa ruangan kerjanya.

“Sepertinya dia sangat lelah.. jam segini juga tak akan ada kendaraan umum, dan itu akan terlalu bahaya bagi gadis muda sepertiku. Lebih baik aku tidur di lantai saja, lagipula sepertinya cuaca malam ini tak begitu dingin?” Chloe bergumam sebentar kemudian menutupi tubuh Ellard dengan menggunakan jaketnya. Setelah itu ia pun merebahkan tubuhnya di lantai dan terlelap bersama hawa dingin lantai ruangan ber-AC itu.

Pagi pun tiba, jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan Ellard telah bangun lebih dahulu. Ia terkejut mendapati Chloe terbaring di lantai, dengan segera ia menghampiri Chloe untuk memastikan keadaan gadis itu.

‘Astaga.. kupikir dia pingsan! Mengapa dia tidur di lantai padahal ada sofa yang masih bisa dijadikan alas tidur! Aku benar-benar tak paham akan pemikirannya!’ dengan hati-hati Ellard menggendong tubuh mungil Chloe ke atas sofa dan menyelimutinya dengan jaket milik Chloe.

Beberapa menit kemudian Chloe terbangun dan terkejut mendapati dirinya berada di atas sofa dengan jaket yang menyelimutinya, sedangkan tak jauh dihadapannya ada Ellard yang tengah mempersiapkan berkas untuk dibawa ke perusahaan.

“Ellard, siapa yang memindahkanku ke sofa?” tanya Chloe sembari merapihkan bajunya yang sedikit berantakan dan kusut akibat pola tidurnya yang kacau.

“Ellan.” Sahut Ellard singkat, sedangkan Ellan yang sedari tadi membaca buku pun menatap bingung ke arah Ellard dan seketika mendapat tatapan tajam dari Ellard.

“Terimakasih Ellan! Kau benar-benar sangat baik!” ucap Chloe dengan senyuman manisnya sedangkan Ellan hanya tersenyum canggung karena merasa tak pantas untuk mendapatkan ucapan terimakasih dari Chloe.

“Segeralah ganti baju dan ikut denganku ke kantor! Kau harus menjelaskan hasil penelitianmu kepada seluruh staff karena aku tak paham akan hal itu." Ellard pun keluar dari ruang kerjanya dan bergegas menuju mobil yang terparkir di halaman rumahnya, kemudian disusul oleh Ellan yang mengekor dibelakangnya.

“Mengapa mood nya tiba-tiba terlihat buruk? Kurasa tuan muda Ellard itu memiliki masalah kejiwaan? Mudah senang, marah dan kesal di waktu yang hampir bersamaan? Merepotkan sekali jika harus menjadi pasangannya.. aku kasihan dengan istri dimasa depannya..” gerutu Chloe sembari mengenakan dress formal yang telah disiapkan di atas meja.

>>>.<<<

“Selamat pagi para pemegang saham, saya adalah Chloe Virginia yang bertugas untuk menangani masalah IT untuk sementara ini, pagi ini Boss Ellard akan memberikan pengumuman perihal harga saham yang terus menurun dalam dua hari ini dengan bantuan saya selaku pembicara.” Dengan luwes Chloe menyampaikan prakata untuk membuka rapat pemegang saham, namun beberapa pemegang saham terlihat seperti tak suka dengan keberadaan Chloe.

“Sebelumnya saya akan menjelaskan mengapa harga saham drop secara signifikan pada dua hari terakhir. Pertama, adanya manipulasi pasar dari perusahaan pesaing yang membayar jasa buzzer untuk menjatuhkan citra Cross Beauty. Kedua, adanya isu skandal atas direktur perusahaan, dan yang ketiga adalah panic selling yang terjadi atas dampak dari masalah pertama dan kedua.” Jelas Chloe dengan menampilkan data-data yang tercermin di layar proyektor.

“Berikut adalah bukti-bukti kuat atas serangan berbasis internet yang dilakukan oleh perusahaan pesaing dengan bantuan kaki tangannya yang menyusup ke Cross Beauty. Untuk Sir. Kevin, dimohon berdiri dan mengakui segala kesalahan anda!” sambung Chloe.

“Apa yang kau bicarakan!? Aku telah mengabdi pada perusahaan ini selama puluhan tahun! Bagaimana mungkin aku melakukannya!?” pria tua bernama Kevin itu berkilah, tak terima dengan tuduhan Chloe.

“Lalu, bagaimana anda menjelaskan bukti-bukti yang telah saya dapatkan? jika saya adalah anda, maka saya tak akan mengelak dan akan langsung mengakui semuanya. Apakah anda berpikir untuk menunggu pertolongan dari rekan bisnis anda? Itu sia-sia saja, saya telah membalas perlakuan mereka. Sepertinya dalam waktu satu minggu rekan anda akan kesulitan bekerja.” Jelas Chloe dengan seringaian di wajah imutnya.

>>>.<<<

“Performamu sangat baik Chloe! Mengapa kau tak bekerja saja di perusahaan kami? Lagipula posisi kepala department IT juga kosong karena Ellard telah memecat Sir. Kevin. Bagaimana bro? kau setuju denganku bukan?” ucap Ellan sembari merangkul bahu Ellard.

“Aku setuju-setuju saja, semua tergantung padanya.” Sahut Ellard yang terdengar acuh.

“Aku tak pernah bersekolah, aku tak memiliki latar belakang pendidikan sama sekali, bagaimana mungkin aku bekerja disini? Lagipula aku sudah sangat nyaman bekerja di bar! Kalian traktir aku saja, bagaimana?” ujar Chloe sembari mengikat rambutnya ke atas.

‘Tanda itu? Bukankah tanda yang sama dengan Nian!?’

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status