Share

GADIS IMPIAN SANG CEO
GADIS IMPIAN SANG CEO
Author: Zukma_Artajaya

BAB 1

"Hum....ahhh....." Terdengar suara desahan dari sebuah kamar hotel. Tampak sepasang wanita dan pria sedang melakukan layaknya hubungan suami istri di kamar tersebut. Sang pria sangat agresif dalam mencumbu sang wanita hingga wanita tersebut kewalahan.

" Sudah cukup....berhenti" Teriak Mona Sanjaya. " Tidak cukup" Jawab sang pria sambil menciumi leher Mona. Mona berusaha mendorong tubuh pria itu menjauh. Tetapi tangannya di tepis oleh sang pria. "Permainan ini kamulah yang memulainya! Maka kau harus bertanggung jawab untuk menemaniku bersenang-senang sampai aku puas" Sang pria tersenyum pada Mona. Sekarang Mona hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.

Mona berpikir dalam otaknya, Sebelumnya dia tidak pernah menyangka akan seperti ini. Dia menyerahkan seluruh tubuhnya kepada pria yang sama sekali tidak dia kenal. Tepat diacara pertunangan adik dan mantan kekasihnya.

Lima jam yang lalu....

Di sebuah hotel yang megah, terpampang dekorasi indah dari bunga-bunga. Keluarga Sanjaya menyewa hotel tersebut. Sudah jelas bahwa hari itu adalah hari kebahagiaan bagi mereka. Mereka sedang menggelar pesta pertunangan putri terakhir mereka yaitu Dania Sanjaya dengan putra tunggal keluarga Wisnu yang terbilang kaya dan berkedudukan di kota Andalas yaitu Ardhi Wisnu. Tampak Dania menggandeng tunangannya Ardhi dengan mesra sambil memberi salam kepada tamu pengunjung.

" Ayah, Ibu, Kak Mona....aku bersulang dan Ardhi bersulang untuk kalian" Sapa Dania, pipinya terlihat memerah. Tetapi Ardhi hanya diam saja dan tidak bersemangat. Sepertinya dia kurang berkenan pada pesta pertunangan ini. Dia memandangi sosok wanita yang berdiri sekitar sepuluh meter didepannya. Wanita itu berdiri mengesampingkan mereka dengan raut wajah kesedihan. Melihat tunangannya memandang terus ke arah wanita lain, Dania mengencangkan pegangan tangannya. Dia tidak suka Ardhi tunangannya memandang wanita lain walaupun itu adalah kakaknya. Mona Sanjaya dan juga merupakan mantan kekasih Ardhi.

" Ardhi..." Panggil seorang wanita paruh baya. Dia adalah Helen Sanjaya. Istri dari Farid Sanjaya dan merupakan Ibu Mona dan Dania.

" Ayah...Ibu" Sapa Ardhi dengan penuh kesopanan.

Helen menoleh ke arah Mona sambil berteriak "Dasar anak ini, Adik dan adik iparmu memohon restu padamu. Mereka mengajakmu bersulang!". Mona terkejut dengan teriakan ibunya. Dia bergegas mengambil segelas minuman dan melirik ke Dania dan Ardhi. Dalam hatinya dia berkata " Dasar pelacur...Kau tidak akan pernah cocok dengannya selamanya".

Dania memohon kepada Mona untuk merestuinya. " Kakak....apakah kakak tidak mau merestui dan mendoakan aku dan Ardhi?".

" Oh ya...selamat! Semoga berbahagia" Jawab Mona cuek. Lalu meneguk segelas minuman yang ada ditangannya.

Dania tersipu dan pipinya memetrah. Dia semakin merekatkan tangannya menggandeng Ardhi " Terima kasih kakak, dengan doamu kami pasti bahagia".

Mona masih cuek. " Sungguh akting yang sempurna" batinnya.

Mona menunduk gelisah. Hatinya bertanya-tanya kenapa orang tuanya bersikeras agar dirinya hadir di pesta pertunangan ini. Apakah tujuan pesta ini untuk memanas-manasinya. Dia juga heran kenapa kedua orang tuanya seperti sengaja selalu berada disampingnya. Padahal kenyataannya mereka selalu mengabaikan Mona. Apakah mereka takut kalau Mona mengacaukan pesta tersebut. Entahlah...pikiran ini membuat Mona pusing. Dia lalu meletakkan gelas yang dipegangnya dimeja "Ayah, Ibu...aku lelah, aku pulang dulu".

Helen tiba-tiba berteriak " kamu tidak boleh pulang!!!". Mona terkejut dengan ekspresi Helen. Dia sampai terlompat dan tangannya menyenggol gelas yang ada dimeja. Gelas itu jatuh dan pecah.

" Kenapa aku tidak boleh pulang?'' Tanya Mona yang sudah mulai merasakan aneh pada orang tuanya. Tiba-tiba badannya terhuyung seperti akan jatuh. Kepalanya terasa pusing sekali. Tubuhnya mengeluarkan keringat. Dia merasakan sepertitimbul gejolak nafsu yang besar dari dirinya. " Kenapa tubuhku terasa panas sekali..." Dia kemudian terpaku melihat gelas yang pecah di lantai. "Oh tidak...minuman ini pasti dicampur dengan sesuatu" batinnya.

Helen langsung meraih tangan Mona " Mona...kamu kenapa? kamu tidak enak badan ya? Ayo ibu antar kamu istirahat dikamar". Mona ingin sekali pergi dari tempat itu "Lepas...lepaskan aku ibu".

"Plaaakkk" Helen langsung menampar Mona. Mona terhuyung dan memegangi pipi kanannya. Dia menahan sakit.

Helen menatap tajam Mona "Dasar anak tidak tahu diuntung! aku melakukan ini juga demi kebaikanmu. Presdir Budi dari perusahaan Wins menyukaimu!. Ini keberuntungan kamu tahu, sekarang tugasmu adalah membuat Presdir Budi puas. Kau bisa membuat keluarga kita untung besar !".

Mona menunduk "Presdir Budi?....Perusahaan Wins?". Mona tersenyum kecut " Presdir Budi ini adalah pria hidung belang. Dia suka mempermainkan perempuan. Usianya saja lebih tua dua kali lipat dari umurku! Bisa-bisanya dia mengatakan ini demi kebaikanku! batin Mona sambil menahan amarah.

" Bagus kalau kamu mengerti. Menurutlah dan menikah dengan Presdir Budi. Kau akan menjadi nyonya besar perusahaan Wins. Kau tidak akan pernah kekurangan". Helen mengangguk-angguk. Tetapi seketika terkejut saat Mona mendorong tubuhnya menjauh.

"Kamuu!!!" Helen marah besar. Monapun berbalik dan lari meninggalkan Helen. " Berhentiii!" Helen terus berteriak mengumpat. Mona tetap lari sambil sempoyongan lemas. Dia tidak kuat tetapi dia tetap berusaha untuk lari. "Aku tidak boleh tertangkap" batinnya.

Mona terus berlari menyusuri hotel. Dia bingung kemana dia akan bersembunyi. Dia melihat ada salah satu pintu kamar hotel yang terbuka. Dia bergegas berlari untuk bersembunyi di kamar tersebut. Dan akhirnya diapun masuk dan menutup pintu. Dia terduduk di lantai. nafasnya terengah-engah. Tubuhnya gemetar " Panas sekali...Tidak bisa! aku harus pergi. Disini ada orang".

Tiba-tiba pintu dari kamar mandi terbuka. Keluar seorang pria tampan memakai piyama sambil mengelap wajahnya. Dia terhentak melihat Mona ada dikamarnya. "Kamu siapa?".

Mona bangkit. Tetapi keadaannya lemas dia terhuyung kembali. " Maaf...aku tidak tahu kalau ada orang''. Mona semakin kebingungan. Kenapa pria ini datang dan seketika tubuhnya terasa bertambah panas. Dia sudah tidak tahan "Kumohon bantulah aku".

" Pergi!!!" Wajah pria tersebut berubah ketakutan. Tetapi tidak dihiraukan oleh Mona. Dia maju dan menubruk pria tersebut sambil merunduk. "Bantu aku" Mona memohon.

Mona melorot sampai wajahnya menyentuh bagian vital pria itu. " Astaga'' Teriak pria itu. Kemudian pria itu membantu Mona berdiri. Tangan Mona meraih kerah baju piyama pria itu. Mona tidak sadar bahwa pakaian pria itu terbuka karena hanya pakaian bertali. Dia terpana dengan ketampanan pria tersebut. Tubuhnya semakin panas. Dia meronta-ronta dan masih berpegang pada baju pria itu. Pria itu pucat dan rasa takut melanda dirinya. "Sudah lepaskan!" Bentak pria itu.

Mona merengek terus menerus. "Kumohon bantu aku, aku tidak tahan". Mona langsung merebahkan diri ditubuh pria itu. Sang pria semakin panik. "Apa yang harus aku lakukan...kenapa gadis gila ini bisa masuk ke kamarku". Dia bingung mau bagaimana mengatasinya. ini pertama kali dia dekat dengan seorang wanita.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status