Share

BAB 5

Keesokan harinya di villa keluarga Sanjaya. Suasana tampak hening di meja makan. Mona sedari tadi diam dan menyantap makanannya. Mereka anggota keluarga sanjaya tampak sedang menikmati lezatnya masakan di meja makan.

Farid sanjaya, kepala keluarga sanjaya duduk di ujung meja makan besar itu. Di sampingnya ada Helen Sanjaya, Istri Farid. Dan di sebalahnya duduk putri kesayangan mereka. Dania Sanjaya.

Mona duduk di ujung aga jauh dari mereka. Dia terpaksa datang dan merasa sudah muak dengan keluarga ini karena selalu memperlakukannya dengan buruk.

Farid menoleh ke Helen lalu mengedipkan mata. Helen paham maksud dari Farid. Dia menolah ke arah Mona. “ Mona” Panggil Helen dengan lembut.

Mona mendongak memandang ibunya “ Yaa?”.

“ Kamu tahu sekarang kamu tidak muda lagi. Ayah dan ibu sudah merencanakan sebuah pernikahan untukmu. Dia juga seusiamu. Lulusan profesor dari luar negeri. Sabtu sore datanglah temui dia “.

Mona tersenyum pahit mendengar perkataan ibunya. Dia berkata dalam hati “ Jadi ini tujuan mereka mengundangku makan pagi ini”.

Mona memalingkan wajahnya “ Aku belum ingin menikah “ Jawab Mona cuek.

Helen memukul meja keras karena marah “ Kamu tidak boleh menolak seperti malam itu!!!. Kau membuat CEO Budi tersinggung dan kini dia membenci keluarga Sanjaya! Itu membuat kerugian besar pada bisnis keluarga Sanjaya!! Tapi itu bisa kami lupakan. Dan besok sabtu kau harus pergi!!”.

Mona tidak tahan dan menggebrak meja “ Semua demi bisnis??. Apakah pantas memberikan obat perangsang di minumanku dengan tujuan agar aku melayani tua bangka itu!”. Mona lalu berbalik untuk pergi. Dia melambaikan tangan “ Suadahlah, aku tidak akan pergi. Kalau kalian mau pergi pergilah sana!”.

Helen mencibir “ Keluarga sanjaya sudah bertahun-tahun merawatmu! Jangan kau pikir semua itu gratis! Sudah saatnya kau membalas budi kepada kami!”.

Mona terpaku mendengar perkataan ibunya. Dia mengepalkan tangannya dengan gemetar lalu memandang ibunya. “ Apakah jika aku mau melakukan itu, Aku dan keluarga Sanjaya tidak akan ada hubungan lagi? “.

Helen tertegun mendengar ucapan Mona.  Dia menghela nafas “ Ya...”.

Mona berbalik pergi “Baiklah, Aku akan menemuinya ”. Helen sangat kesal melihat sikap Mona. Dia mengpalkan tangannya kuat-kuat di atas meja.

Dania memegang tangan ibunya. “ ibu, mengapa kamu mengenalkan Mona dengan pasangan yang begitu bagus. Seorang profesor lagi “.

Helen tersenyum “ Dasar anak bodoh, ibu sedang membantu kamu! Walaupun kamu dan Ardhi sudah bertunangan, tetapi Mona masih bekerja di perusahaan Fly. Tentu saja tidak boleh membiarkan Ardhi dan Mona dekat kembali “.

Dania tersenyum licik “ Ibu tenang saja, aku tidak akan membiarkan Mona dekat lagi dengan Ardhi”.

Perusahaan Fly adalah perusahaan design grafis yang dikembangkan oleh keluarga Wisnu. Perusahaan itu tergolong besar hingga keluarga Wisnu menduduki keluarga kelas ketiga di kota Andalas. Sedangkan keluarga Sanjaya berada jauh di bawah keluarga Wisnu. mereka hanya keluarga kelas ke empat.

Mona pergi dari Villa keluarga Sanjaya. Dia berjalan dan tersenyum “ Baiklah, aku akan ikuti permainan kalian! Setelah itu tidak akan ada yang bisa mengaturku lagi “.

***

Keesokan hari di perusahaan Fly. Tampak para karyawan berbisik-bisik membicarakan rumor yang beredar di situs perusahaan. Mona dan Hani masuk ke dalam kantornya. Semua terkejut dan memandang Mona dengan tatapan aneh. Mona merasa tidak enak diperlakukan seperti itu. “ Aku hanya cuti dua hari. Kenapa suasana kantor berubah jadi aneh ketika aku kembali “. Mona terus berjalan menuju mejanya. Kemudian dia terhenti di belakang dua karyawan yang sedang berbisik-bisik. Suara kedua karyawan itu agak keras sehingga Mona dan Hani pun mampu mendengarnya.

“ Masih muda tapi tidak mau berusaha. Dan menjadi orang ketiga menghancurkan hubungan orang lain “ Bisik karyawan satunya. Karyawan yang lain mengangguk “ Iya...sudah jelas CEO Ardhi dan nona Dania sudah bertunangan. Apa tidak terlalu laku sehingga mengganggu hubungan orang “.

Mereka tidak menyadari kalau Mona dan Hani berdiri di belakang mereka. Mona terkejut dengan pembicaraan kedua karyawan itu.

Melihat ekspresi Mona  yang tidak enak. Hani kemudian menegur dua karyawan itu hingga kedua karyawan itu sontak terkejut.

“ Apa yang kalian bicarakan! Jangan bicara omong kosong disini! “ bentak Hani.

“ Kak Mona, maaf “ kedua karyawan itu langsung menjauh ketakutan.

Mona mengabaikannya. Dia menarik tangan Hani “ Ayo kerja “.

Kedua karyawan itu mendengus “ Huh...sungguh berpura-pura “.

Mona bergegas ke mejanya dan menyalakan komputernya. Dia ingin memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.  Dia terpaku karena terpampang di layar monitor sebuah berita negatif mengenai dirinya. Berita itu mengatakan bahwa Mona berusaha merebut calon suami orang. Banyak komentar negativ yang menyudutkan posisi Mona.

Hani membaca berita itu langsung marah “ Siapa yang memposting ini! Sungguh membalikkan fakta! Tunjukkan namanya jika berani “.

Mona tertegun melihat berita itu. Dia hanya diam kemudian menscroll kebawah. Dia terhenti di tampilan akhir.

Di layar itu tampak kata-kata menyedihkan. Kata-katanya adalah “ Masih menjerat tunangan adiknya sendiri! Orang seperti ini tidak layak di perusahaan Fly “.

Di bawahnya terdapat tulisan “ Klik tulisan ini untuk memdapatkan sebuah kejutan “. Lalu Mona pun mengekliknya.

“ Aku ingin melihat gambar seperti apa yang membuatku menjadi perusak hubungan orang “ batinnya. Kemudian dia mengarahkan kursor ke tulisan tersebut dan “klik...”.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status