공유

BAB 6

last update 최신 업데이트: 2021-05-28 11:50:03

Terpampang foto Dania sedang menggandeng tangan Ardhi pada saat pesta pertunangan mereka. Di bawahnya juga ada foto Mona dan Ardhi saat masih berpacaran pada waktu kuliah dulu. Mona mengerutkan alisnya. Dia teringat masa lalu saat dia dan Ardhi berjalan-jalan di taman.

“ Jelas-jelas kita ini adalah pasangan yang sebenarnya. Kenapa kita harus sembunyi-sembunyi seperti ini? “ Kata Ardhi sambil menggenggam tangan Mona.

“ Huuh...kamu tau ga sih, kita ini masih kuliah. Kita tidak boleh sombong. Kau kan juga tahu kalau kau sangat terkenal di kampus. Aku tidak mau para gadis di kampus kemudian memusuhiku “ Jawab Mona dengan cemberut. Ardhi tersenyum dan merangkul pinggang Mona. “ Hanya kamu yang aku cintai “. Ardhi mengecup kening Mona.

****

Mona tersenyum kecut melihat foto-foto itu. Dalam hatinya berkata “ Ternyata pada saat itu Dania sudah merencanakannya. Haha...benar-benar rencana sempurna.

“ Keterlaluan!! Mona kamu tenang saja. Aku akan menuyuruh pengelola postingan dan menghapus berita itu “. Hani tampak kesal dan berjalan menuju pengelola akun perusahaan.

“ Hani “ panggil Mona. Tetapi Hani tidak mendengarnya. Mona memegang jidatnya dan langsung menggelengkan kepalanya.

Mona kembali menatap layar komputer. Dia menyenderkan kepalanya di telapak tangan. “ Bukankah ada seseorang yang sengaja memposting berita ini. Kalau tidak mana mungkin bisa tersebar di berita perusahaan”.

Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik dengan terikat seperti ekor kuda. “ Mona, apa kau sudah melihat berita perusahaan. Astaga kau masih ada muka untuk masih duduk disini, kamu sudah siap keluar dari perusahaan Fly “.

Mona menoleh ke arah gadis itu. Dia tersenyum sinis. “ Nara, orang seperti kamu masih bergantung pada perusahaan. Bagaimana mungkin aku meninggalkan perusahaan ini “.

Nara langsung melotot tajam ke arah Mona “ Kau masih ada muka untuk disini??, benar-benar tidak tahu malu! Kau berusaha merebut tunangan orang. Sudah mencoreng nama baik perusahaan. Nona CEO Dania tidak datang mencarimu karena dia tidak ingin membuatmu malu. Sadar dirilah segera angkat kaki dari perusahaan “.

Mona mendengus dingin “ Apakah hanya karena foto-foto ini bisa membuktikan bahwa aku merebut tunangan orang. Kalau begitu kau juga sering ke bar dan menemani om-om kaya, apa itu juga membuktikan bahwa kau menjual diri?”.

“ Kuperingatkan kau untuk segera angkat kaki dari perusahaan Fly. Kalau masalah ini semakin besar. Kau sendiri yang akan malu! “. Nara berbalik meninggalkan Mona.

Mona mendengus melihat kepergian Nara. “ Kak Mona “ panggil seorang gadis yang mengagetkan mona.

“ Oh kau Nina “ Jawab Mona. Nina mengangguk dan berbisik “ Jangan pedulikan kata-kata mereka kak. Aku percaya kok padamu “.

“ Iya “ Jawab Mona tersenyum lalu mengelus rambut Nina. “ Aku tidak peduli kok “.

“ Kak Mona, kelak kemanapun kamu pergi. Aku akan mengikutimu “ Wajah Nina penuh harap.

Mona tertawa “ Siapa bilang aku akan pergi “. Nina langsung terkejut dengan mulut menganga.

“ Bahkan jika aku pergi, ini bukan waktunya “ senyum Mona pada Nina. “ Sebelum aku pergi. Kupastikan aku akan membuat perhitungan dengan orang-orang yang ada dibalik layar itu”.

***

Malam harinya. Mona tampak sibuk di apartemen sewaannya. Dia membuka laptop. Sepertinya dia sedang barchattingan dengan seseorang.

“ Halooo” Sapa Mona dalam platform chatting tersebut.

“ Iya iya.... akhirnya kakak menghubungiku “ Jawab lawan bicara Mona. “ Ada masalah apa kak? “.

“ Kau bilang dulu bahwa kau adalah seorang hacker yang hebat. Aku sekarang ada masalah. Aku butuh bantuanmu “.

“ Oke kak, sialahkan apa masalahnya. Aku janji akan melakukannya dengan baik “.

“ Begini tolong cari tahu siapa akun yang memposting berita mengenaiku di akun resmi perusahaan Fly. Retas dia dan buat klarifikasi dengan akunnya. Apakah kau bisa melakukannya? “ Mona mengatakan dengan serius.

“ Tenang saja kak. Itu masalah gampang. Akan langsung aku kerjakan “ Jawab lawan mainnya.

“ Oke...terima kasih “ Mona tersenyum. “ Besok akan ada sebuah kejutan. Tunggu saja pembalasanku ”. Mona lalu menutup laptopnya.

Di sebuah ruang privasi rumah makan mewah. Tampak empat pemuda sedang menikmati minuman yang mereka pesan. Suasananya hening karena pembicaraannya sedikit. Lebih banyak minum.

Salah seorangnya tersenyum-senyum sambil melihat ponselnya. Itu mengundang rasa penasaran pria yang ada di sebelahnya. Dengan diam-diam dia mengintip untuk melihat layar ponsel rekan yang disebelahnya. Tetapi rekannya menyadari apa yang dilakukan pria tersebut.

“ Kak beny...apa yang kau lakukan! Jangan mengintip !” bentak nya.

Beny berbisik ke pria yang ada disebelah kanannya. “ Hei kau lihat Igo tuh. Dia senyum-senyum sendiri. Dia kenapa sih kayak orang gila begitu “.

Igo langsung mencibir “ Jangan kira aku tidak mendengar apa yang kalian bicarakan. Saat ini suasana hatiku sedang baik. Aku tidak akan perhitungan dengan kalian”. Dia lalu berdiri dan berjalan begitu saja “ Maaf, Nonaku hari ini mencariku. Kalian bermainlah pelan-pelan. Aku pergi dulu “ Igo melambaikan tangannya.

“ Huhh... pergi begitu saja “ Beny mengumpat pelan.

Keempat pemuda itu merupakan keempat tuan muda dari empat keluarga besar yang sangat berkuasa di kota Andalas. Mereka adalah Raka Hartono dari keluarga Hartono yang merupakan CEO Perusahaan besar Raymond, Igo Abbas dari keluarga Abbas yang merupakan keluarga pejabat secara turun temurun, Beny Hassan dari keluarga hassan pewaris Rumah sakit terbesar dan termewah di Andalas, dan Fauzi Wijaya dari keluarga Wijaya yang merupakan CEO perusahaan besar Grade.

“ Menurut kalian siapa gadis yang dikatakan oleh Igo. Bisa-bisanya membuat Igo menjadi sangat patuh begitu “ Beny memegang dagunya seperti detektiv.

Fauzi menanggapinya cuek “ Siapa yang tahu “. Beny mendengus karena bosan dengan sikap fauzi yang acuh tak acuh.

Dia menoleh ke arah Raka, “ Hei Raka, kamu menyuruh kami datang kemari tapi tidak mengatakan apapun sedari tadi. Hanya minum saja, Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan “ Cibir Beny.

Raka meletakkan gelas minumannya. Dia menghadapkan wajahnya kehadapan langit-langit. “ Menurut kalian, bagaimana cara mendekati seorang gadis “.

Beny langsung terkejut hingga menyemburkan minuman yang habis ditegukkan.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • GADIS IMPIAN SANG CEO   BAB 52

    Dania, yang masih dipenuhi rasa iri dan dendam terhadap Mona, memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih besar dan lebih berbahaya. Di tengah rencana jahatnya, dia teringat pada seorang sekutu potensial, Ayana, seorang putri keluarga kaya yang terkenal, cerdas, namun juga ambisius. Ayana sudah lama menaruh hati pada Raka dan merasa tersingkir sejak Mona menjadi istri Raka. Keduanya segera bertemu di sebuah kafe eksklusif, di mana Dania mengajukan ide gila untuk merusak kehidupan Mona.“Ayana, kamu tahu Mona bukan? Istri Raka itu…” ujar Dania dengan tatapan sinis, memancing respons Ayana.“Siapa yang tidak tahu?” jawab Ayana dengan suara dingin sambil menyeruput kopinya. “Dia menikahi Raka, dan tiba-tiba semua orang menghormatinya, seolah-olah dia layak mendapat semua itu.”Dania tersenyum, melihat kesamaan ambisi mereka. “Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk membuat hidup Mona lebih sulit? Kita berdua tahu dia bukan siapa-siapa tanpa Raka.”Ayana terdiam sejenak, mempertimbangka

  • GADIS IMPIAN SANG CEO   BAB 51

    Setelah beberapa minggu bekerja sama dalam suasana yang baik, hubungan Mona dan Liana kembali diuji ketika mereka berhadapan dengan masalah besar di perusahaan. Liana telah menyusun sebuah proyek yang cukup ambisius, yang menurutnya bisa mengangkat nama perusahaan ke degree berikutnya. Namun, saat Mona meninjau concept Liana, dia merasa proyek tersebut terlalu berisiko dan berpotensi mengganggu stabilitas perusahaan jika gagal.Mona menyampaikan pendapatnya dengan serius kepada Liana, berharap bisa berdiskusi untuk mencari solusi yang lebih aman. Namun, tanggapan Liana justru membuat suasana tegang. Alih-alih mendengarkan, Liana merasa bahwa Mona sekali lagi meremehkan kemampuannya.“Kamu selalu berpikir kamu yang paling tahu segalanya, Mona,” kata Liana dengan nada sinis. “Padahal, ide ini adalah kesempatan besar bagi kita. Tapi kamu terlalu takut untuk mengambil risiko!”Mona menggelengkan kepala, berusaha menahan emosinya. “Liana, ini bukan soal siapa yang lebih tahu. Aku hanya mem

  • GADIS IMPIAN SANG CEO   BAB 50

    Setelah acara double date yang seru itu, Mona dan Liana kembali menjalani aktivitas mereka masing-masing. Namun, di balik kedekatan mereka yang perlahan terjalin, masih ada sisa-sisa ketegangan yang belum sepenuhnya terselesaikan. Ketegangan itu muncul lagi ketika Mona dan Liana sedang berdiskusi tentang beberapa keputusan penting terkait perusahaan keluarga. Diskusi yang awalnya berjalan biasa mulai memanas ketika pandangan mereka mengenai proyek yang sedang digarap ternyata sangat berbeda. Mona, yang sudah lama terlibat dalam perusahaan keluarga Hartono bersama Raka, merasa bahwa keputusan Liana terlalu berisiko. Sementara Liana, dengan keyakinannya sendiri, menganggap Mona terlalu berhati-hati dan tidak berani mengambil langkah berani yang dibutuhkan untuk memajukan perusahaan. “Aku cuma ingin memastikan bahwa kita mengambil langkah yang aman, Liana. Semua ini menyangkut banyak orang, bukan cuma kita berdua!” tegas Mona, mencoba menjelaskan alasan kehati-hatiannya. Liana mendengu

  • GADIS IMPIAN SANG CEO   BAB 49

    Fauzi dan Lisa, yang baru saja resmi menjadi pasangan, memutuskan untuk merayakan kebahagiaan mereka dengan mengajak Ubay dan Dina untuk double date. Bagi Ubay, ini adalah pengalaman yang cukup baru, karena biasanya ia menjalani kencan hanya berdua dan sering kali hanya dalam suasana santai. Tapi kali ini, bersama Dina dan sahabat-sahabatnya, kencan ini memiliki kesan yang berbeda—lebih hangat dan penuh canda tawa.Mereka berempat memutuskan untuk menghabiskan hari dengan piknik di taman, tempat yang sejuk dan dikelilingi oleh bunga-bunga yang sedang bermekaran. Fauzi dan Lisa tiba terlebih dahulu, memilih lokasi yang strategis dengan pemandangan danau kecil. Tak lama kemudian, Ubay dan Dina datang membawa keranjang piknik berisi camilan dan minuman yang telah disiapkan oleh Dina."Wow, kalian benar-benar siap!" seru Fauzi sambil terkekeh saat melihat keranjang yang dibawa oleh Ubay.Lisa mengangguk setuju, “Ubay dan Dina sepertinya sudah ahli dalam hal piknik, nih. Terlihat seperti pa

  • GADIS IMPIAN SANG CEO   BAB 48

    Fauzi merasa gugup ketika duduk di sebuah kafe yang nyaman, menunggu Lisa tiba. Selama beberapa waktu terakhir, hatinya terasa tak menentu setiap kali mereka bertemu. Dia tak lagi sekadar merasa nyaman; kini ada perasaan hangat yang mengalir ketika bersama Lisa, sahabat Mona yang telah berhasil mencuri perhatiannya. Saat Lisa akhirnya datang dan menyapanya, Fauzi tersenyum hangat. "Hei, sudah lama nunggu?" tanya Lisa, sambil menarik kursi di depannya. "Enggak kok, baru saja," jawab Fauzi sambil berusaha menjaga ketenangan, meskipun jantungnya berdetak cepat. Mereka mengobrol ringan seperti biasanya, tapi kali ini ada sedikit perbedaan. Fauzi sesekali mencuri pandang ke arah Lisa, memperhatikan senyumnya yang tulus dan cara dia tertawa. Lisa juga merasakan kehangatan dari Fauzi yang membuatnya merasa nyaman dan damai. Mereka berdua menikmati obrolan tanpa sadar waktu yang berjalan. Akhirnya, setelah mengumpulkan keberanian, Fauzi memutuskan untuk berbicara tentang perasaannya. "Lisa

  • GADIS IMPIAN SANG CEO   BAB 47

    Di sebuah kafe dengan suasana santai dan nyaman, Ubay duduk sambil menyeruput kopinya, sesekali melirik seorang gadis yang duduk di meja sebelah. Gadis itu terlihat asyik membaca buku, tenggelam dalam dunianya sendiri. Dengan rambut panjang berombak, wajahnya yang manis, dan senyumnya yang samar, Ubay merasa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. "Baiklah, Ubay. Ini saatnya beraksi," gumamnya pada diri sendiri, mencoba memberi semangat. Dengan percaya diri, ia pun melangkah mendekati meja gadis itu dan memberi salam dengan senyuman lebar. "Permisi, boleh aku gabung? Atau kamu lebih suka menikmati kopi dan bacaanmu sendirian?" tanyanya dengan nada lembut dan sopan. Gadis itu terkejut sesaat, lalu menatap Ubay. Ia tampak ragu sejenak, tetapi akhirnya tersenyum kecil dan berkata, "Oh, tentu, silakan." Ubay duduk di depan gadis itu, berusaha mencari pembicaraan yang pas untuk memulai. "Kamu suka baca, ya? Aku nggak terlalu sering lihat ada orang yang bisa menikmati buku di

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status