Terpampang foto Dania sedang menggandeng tangan Ardhi pada saat pesta pertunangan mereka. Di bawahnya juga ada foto Mona dan Ardhi saat masih berpacaran pada waktu kuliah dulu. Mona mengerutkan alisnya. Dia teringat masa lalu saat dia dan Ardhi berjalan-jalan di taman.
“ Jelas-jelas kita ini adalah pasangan yang sebenarnya. Kenapa kita harus sembunyi-sembunyi seperti ini? “ Kata Ardhi sambil menggenggam tangan Mona.
“ Huuh...kamu tau ga sih, kita ini masih kuliah. Kita tidak boleh sombong. Kau kan juga tahu kalau kau sangat terkenal di kampus. Aku tidak mau para gadis di kampus kemudian memusuhiku “ Jawab Mona dengan cemberut. Ardhi tersenyum dan merangkul pinggang Mona. “ Hanya kamu yang aku cintai “. Ardhi mengecup kening Mona.
****
Mona tersenyum kecut melihat foto-foto itu. Dalam hatinya berkata “ Ternyata pada saat itu Dania sudah merencanakannya. Haha...benar-benar rencana sempurna.
“ Keterlaluan!! Mona kamu tenang saja. Aku akan menuyuruh pengelola postingan dan menghapus berita itu “. Hani tampak kesal dan berjalan menuju pengelola akun perusahaan.
“ Hani “ panggil Mona. Tetapi Hani tidak mendengarnya. Mona memegang jidatnya dan langsung menggelengkan kepalanya.
Mona kembali menatap layar komputer. Dia menyenderkan kepalanya di telapak tangan. “ Bukankah ada seseorang yang sengaja memposting berita ini. Kalau tidak mana mungkin bisa tersebar di berita perusahaan”.
Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik dengan terikat seperti ekor kuda. “ Mona, apa kau sudah melihat berita perusahaan. Astaga kau masih ada muka untuk masih duduk disini, kamu sudah siap keluar dari perusahaan Fly “.
Mona menoleh ke arah gadis itu. Dia tersenyum sinis. “ Nara, orang seperti kamu masih bergantung pada perusahaan. Bagaimana mungkin aku meninggalkan perusahaan ini “.
Nara langsung melotot tajam ke arah Mona “ Kau masih ada muka untuk disini??, benar-benar tidak tahu malu! Kau berusaha merebut tunangan orang. Sudah mencoreng nama baik perusahaan. Nona CEO Dania tidak datang mencarimu karena dia tidak ingin membuatmu malu. Sadar dirilah segera angkat kaki dari perusahaan “.
Mona mendengus dingin “ Apakah hanya karena foto-foto ini bisa membuktikan bahwa aku merebut tunangan orang. Kalau begitu kau juga sering ke bar dan menemani om-om kaya, apa itu juga membuktikan bahwa kau menjual diri?”.
“ Kuperingatkan kau untuk segera angkat kaki dari perusahaan Fly. Kalau masalah ini semakin besar. Kau sendiri yang akan malu! “. Nara berbalik meninggalkan Mona.
Mona mendengus melihat kepergian Nara. “ Kak Mona “ panggil seorang gadis yang mengagetkan mona.
“ Oh kau Nina “ Jawab Mona. Nina mengangguk dan berbisik “ Jangan pedulikan kata-kata mereka kak. Aku percaya kok padamu “.
“ Iya “ Jawab Mona tersenyum lalu mengelus rambut Nina. “ Aku tidak peduli kok “.
“ Kak Mona, kelak kemanapun kamu pergi. Aku akan mengikutimu “ Wajah Nina penuh harap.
Mona tertawa “ Siapa bilang aku akan pergi “. Nina langsung terkejut dengan mulut menganga.
“ Bahkan jika aku pergi, ini bukan waktunya “ senyum Mona pada Nina. “ Sebelum aku pergi. Kupastikan aku akan membuat perhitungan dengan orang-orang yang ada dibalik layar itu”.
***
Malam harinya. Mona tampak sibuk di apartemen sewaannya. Dia membuka laptop. Sepertinya dia sedang barchattingan dengan seseorang.
“ Halooo” Sapa Mona dalam platform chatting tersebut.
“ Iya iya.... akhirnya kakak menghubungiku “ Jawab lawan bicara Mona. “ Ada masalah apa kak? “.
“ Kau bilang dulu bahwa kau adalah seorang hacker yang hebat. Aku sekarang ada masalah. Aku butuh bantuanmu “.
“ Oke kak, sialahkan apa masalahnya. Aku janji akan melakukannya dengan baik “.
“ Begini tolong cari tahu siapa akun yang memposting berita mengenaiku di akun resmi perusahaan Fly. Retas dia dan buat klarifikasi dengan akunnya. Apakah kau bisa melakukannya? “ Mona mengatakan dengan serius.
“ Tenang saja kak. Itu masalah gampang. Akan langsung aku kerjakan “ Jawab lawan mainnya.
“ Oke...terima kasih “ Mona tersenyum. “ Besok akan ada sebuah kejutan. Tunggu saja pembalasanku ”. Mona lalu menutup laptopnya.
Di sebuah ruang privasi rumah makan mewah. Tampak empat pemuda sedang menikmati minuman yang mereka pesan. Suasananya hening karena pembicaraannya sedikit. Lebih banyak minum.
Salah seorangnya tersenyum-senyum sambil melihat ponselnya. Itu mengundang rasa penasaran pria yang ada di sebelahnya. Dengan diam-diam dia mengintip untuk melihat layar ponsel rekan yang disebelahnya. Tetapi rekannya menyadari apa yang dilakukan pria tersebut.
“ Kak beny...apa yang kau lakukan! Jangan mengintip !” bentak nya.
Beny berbisik ke pria yang ada disebelah kanannya. “ Hei kau lihat Igo tuh. Dia senyum-senyum sendiri. Dia kenapa sih kayak orang gila begitu “.
Igo langsung mencibir “ Jangan kira aku tidak mendengar apa yang kalian bicarakan. Saat ini suasana hatiku sedang baik. Aku tidak akan perhitungan dengan kalian”. Dia lalu berdiri dan berjalan begitu saja “ Maaf, Nonaku hari ini mencariku. Kalian bermainlah pelan-pelan. Aku pergi dulu “ Igo melambaikan tangannya.
“ Huhh... pergi begitu saja “ Beny mengumpat pelan.
Keempat pemuda itu merupakan keempat tuan muda dari empat keluarga besar yang sangat berkuasa di kota Andalas. Mereka adalah Raka Hartono dari keluarga Hartono yang merupakan CEO Perusahaan besar Raymond, Igo Abbas dari keluarga Abbas yang merupakan keluarga pejabat secara turun temurun, Beny Hassan dari keluarga hassan pewaris Rumah sakit terbesar dan termewah di Andalas, dan Fauzi Wijaya dari keluarga Wijaya yang merupakan CEO perusahaan besar Grade.
“ Menurut kalian siapa gadis yang dikatakan oleh Igo. Bisa-bisanya membuat Igo menjadi sangat patuh begitu “ Beny memegang dagunya seperti detektiv.
Fauzi menanggapinya cuek “ Siapa yang tahu “. Beny mendengus karena bosan dengan sikap fauzi yang acuh tak acuh.
Dia menoleh ke arah Raka, “ Hei Raka, kamu menyuruh kami datang kemari tapi tidak mengatakan apapun sedari tadi. Hanya minum saja, Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan “ Cibir Beny.
Raka meletakkan gelas minumannya. Dia menghadapkan wajahnya kehadapan langit-langit. “ Menurut kalian, bagaimana cara mendekati seorang gadis “.
Beny langsung terkejut hingga menyemburkan minuman yang habis ditegukkan.
“ Uhuk...uhuk! Aku tidak salah dengar kan? “ Beny nyaris tertawa terbahak-bahak. Dia melirik geli ke arah Raka. “ Benarkah pohon beringin tua ini berencana mendekati seorang gadis? Kamu masih perjaka kan? Haha “ katanya mengejek.Raka langsung mencibir dan maengalihkan pandangannya karena kesal “ Tidak! “ Jawabnya ketus. Fauzi yang sedari tadi diam kemudian tersenyum dan menepuk punggung Beny “ Seriuslah sedikit. “Beny kemudian mengangguk. Dia menoleh ke Raka dengan wajah penasaran “ Hah, tidak apa? ““ Ehmm “ Fauzi berdehem untuk memperingatkan Beny agar serius.Beny mencibir “ Iya iya, bawel amat sih! ““ Menurutku ya, apakah kau masih perlu memikirkannya? Tidak perlu menggunakan identitasmu. Hanya modal dengan tampang tampanmu saja para gadis sudah pada mengantri “ Beny memberikan penjelasan seolah-olah dia adalah seorang tutor profesional.Raka kembali mengambil gelas dan meneguk minuman. Kemudian dia termenung dan berpikir “ Dia bukan
Suasana di basement perusahaan Fly semakin ramai. Semua Karyawan sudah mulai berdatangan. Termasuk juga Mona dan Hani. Mereka juga bergegas untuk datang.Mona terpaku melihat para karyawan kemudian menyingkir ketika melihat Mona. Mereka memberikan jalan untuk Mona agar maju ke depan. Mona melihat Ibunya Ardhi sedang memegang tangan Dania.“ Kelak seringlah bermain ke rumah keluarga Wisnu. Jika ada masalah di perusahaan, beritahukanlah kepadaku. Jangan dipendam sendiri. “Dania mengangguk, “ Baiklah bibi. ““ Jika ibumu tidak mengatakannya, aku tidak tahu kalau kau mendapatkan hinaan di perusahaan “ Nyonya Wisnu kemudian membelai rambut Dania.“ Aku akan berkunjung ke keluarga Wisnu, kuharap bibi tidak merasa terganggu. “Nyonya Wisnu kemudian tersenyum, “ Tentu saja tidak, aku justru sangat senang jika kau mau menemaniku. “Nyonya Wisnu kemudian menatap tajam ke arah Mona berada. Kemudian dia berbicara tegas, “ Jika ada karyawan yang berani
Dania terkekeh. Dia berencana untuk mengambil keuntungan dengan menjebak Mona. “ Kakak, malam ini ada makan malam. Kau harus datang, dengan begitu aku anggap itu adalah tugasmu yang terakhir di perusahaan Fly. ““ Apakah dengan hadirnya aku di makan malam itu kau akan melepaskan aku? Termasuk juga Hani? “ Jawab Mona ketus.“ Yaa, lagipula dari awal aku juga sudah tidak suka dengan anak itu “ Dania tampak malas menanggapi.Mona mengangguk “ Baiklah, aku akan pergi. “Mona lalu berbalik meninggalkan ruangan Dania. Dania berteriak “ Kakak, nanti malam di Restourant Goodfood. Jangan terlambat. “ Tetapi Mona mengabaikannya.***Malam harinya,Di Restaurant Goodfood yang sangat mewah. Tampak dua gadis sedang merayu genit seorang pria paruh baya. Umurnya pria itu terlahat sudah menginjak kepala empat. Dia mengenakan kemeja putih mewah berdasi dan celana hitam. Dilihat dari penampilannya dia adalah seorang pengusaha kaya yang sukses. Tampak kedua ga
"Hum....ahhh....." Terdengar suara desahan dari sebuah kamar hotel. Tampak sepasang wanita dan pria sedang melakukan layaknya hubungan suami istri di kamar tersebut. Sang pria sangat agresif dalam mencumbu sang wanita hingga wanita tersebut kewalahan." Sudah cukup....berhenti" Teriak Mona Sanjaya. " Tidak cukup" Jawab sang pria sambil menciumi leher Mona. Mona berusaha mendorong tubuh pria itu menjauh. Tetapi tangannya di tepis oleh sang pria. "Permainan ini kamulah yang memulainya! Maka kau harus bertanggung jawab untuk menemaniku bersenang-senang sampai aku puas" Sang pria tersenyum pada Mona. Sekarang Mona hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.Mona berpikir dalam otaknya, Sebelumnya dia tidak pernah menyangka akan seperti ini. Dia menyerahkan seluruh tubuhnya kepada pria yang sama sekali tidak dia kenal. Tepat diacara pertunangan adik dan mantan kekasihnya.Lima jam yang lalu....Di sebuah hotel yang megah, terpampang dekorasi indah dari bunga-bunga.
Pria itu gemetaran sambil memegangi Mona. “Apakah kau sengaja melakukan ini?” Tanyanya.Mona menundukkan kepalanya sambil menahan gairah akibat efek obat yang dicampur dengan minumannya oleh orang tuanya. Dia berkata pelan “Maaf...aku tidak bermaksud.....Aku akan pergi”.“ Tunggu...” Pria itu menatap wajah Mona. Tangannya memegang dagu Mona dan mengangkatnya perlahan. “Sungguh cantik wanita ini” batinnya. Kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajah Mona. Mona terkejut “Apa yang ingin kau lakukak?” Tanya Mona ketakutan. Tetapi pria itu tidak menjawab. Justru malah semakin mendekatkan wajahnya. Akhirnya “Cupp...” Bibir pria itu mendarat di bibir merah Mona. Mona terkejut dan reflek ingin menjauhkan diri. Tapi dia tidak mampu karena seluruh tubuhnya semakin panas. Dia hanya bisa pasrah membiarkan pria asing itu menciumnya.Pria itu semakin lama ciumannya semakin agresif. Dia mengulum bibir Mona dan sesekali memasukkan lidahnya ke mulut Mona. Mereka berciuman mesra hing
“Ka...Kamu siapa” Hani gemetar dan mundur sedikit ke belakang. Pria itu menatap Hani tajam “Panggil dia keluar” Jawab pria itu dingin.Wajah Hani semakin memucat “Apa maksud kamu adalah Mona...Dia sedang sakit dan tidak menerima tamu. Kalau ada urusan dengannya bisa bicara denganku. Aku adalah .....” Belum sampai selesai Hani mengeluarkan kalimatnya. Pria itu masuk kedalam rumah Mona. Hani terkejut “Hei..jangan sembarangan masuk!”.Tetapi pria itu mengabaikannya. Matanya tertuju ke sebuah pintu kamar mandi yang terbuka. Dia bergegas masuk ke kamar mandi itu. Hani panik dan berteriak “Hei...kamu tidak boleh masuk kesitu!”. Pria itu tetap masuk ke kamar mandi dan mendapati Mona sedang dalam keadaan pingsan. Pria itu langsung mengambil kain tirai penghalang dan membalutnya ke tubuh Mona. Dia menggendong Mona secara perlahan-lahan. Karena takut akan menyakiti Mona.“Kenapa kamu masuk sembarangan!” Hani berteriak marah sambil jarinya menunjuk ke pria itu.
Di rumah sakit...Ardhi memalingkan wajahnya begitu melihat Dania. Dania langsung menggandeng lengan Ardhi. “ Apakah kamu juga datang menjenguk kakak ”. Dania menoleh memandang Mona. Dia mencibir “ Kakak juga, kenapa kalau ada masalah tidak mencariku saja. Apakah pantas adik ipar dekat dengan kakaknya sendiri ”.Wajah Hani langsung merah karena Dania. Dia membentak “ Kamu ini!!!”.Mona menepuk bahu Hani “ Sudahlah Hani “. Dia lalu memandang Dania dengan tatapan sinis “Karena sudah menjenguk, bisakah kalian pergi! Kalian mengganggu istirahatku “.Dania langsung menggandeng Ardhi “ Baiklah, kalau begitu aku tidak akan mengganggu waktu istirahat kakak lagi. Oh ya...Ibu menyuruh kakak untuk pulang ke rumah besok”. Mona langsung mengepalkan tangannya dan menunduk “ Baiklah”.Mendengar jawaban kakaknya, Dania langsung tersenyum licik dan berbalik meninggalkan ruangan bersama dengan Ardhi.Ardhi menoleh ke arah Mona “ Kalau begitu lain kali a
Keesokan harinya di villa keluarga Sanjaya. Suasana tampak hening di meja makan. Mona sedari tadi diam dan menyantap makanannya. Mereka anggota keluarga sanjaya tampak sedang menikmati lezatnya masakan di meja makan.Farid sanjaya, kepala keluarga sanjaya duduk di ujung meja makan besar itu. Di sampingnya ada Helen Sanjaya, Istri Farid. Dan di sebalahnya duduk putri kesayangan mereka. Dania Sanjaya.Mona duduk di ujung aga jauh dari mereka. Dia terpaksa datang dan merasa sudah muak dengan keluarga ini karena selalu memperlakukannya dengan buruk.Farid menoleh ke Helen lalu mengedipkan mata. Helen paham maksud dari Farid. Dia menolah ke arah Mona. “ Mona” Panggil Helen dengan lembut.Mona mendongak memandang ibunya “ Yaa?”.“ Kamu tahu sekarang kamu tidak muda lagi. Ayah dan ibu sudah merencanakan sebuah pernikahan untukmu. Dia juga seusiamu. Lulusan profesor dari luar negeri. Sabtu sore datanglah temui dia “.Mona tersenyum pahit mendengar perkata