Share

BAB 18

POV RAFI

Aku selalu mengamatinya. Dari jauh saja, sebab tak pernah kuasa mendekat untuk sekedar berbincang ringan. Bukan, aku bukan pengecut yang tak berani menyapa, mengatakan bahwa sebenarnya hati ini terpaku pada sosoknya. 

Semua yang ada pada dirinya, membuatku tak bisa berpaling. Senyum ramah, kebaikan dan sikap barbar-nya mungkin? Yah, sulit mengalihkan hati ini. 

Bukan tanpa sebab aku mengaguminya. Sosok pemberani tanpa rasa takut di matanya, aku masih mengingat jelas pertama kali kami bertemu.

***

Tanganku gemetar meraih kacamata yang tergeletak jauh dari tempatku tersungkur. Lebam pada seluruh tubuh membuatku agak sulit untuk berdiri. Rasa sakit mendera saat aku mulai menggerakkan badan.

Dua orang laki-laki yang umurnya di atasku itu tertawa, mereka berhasil membuatku babak belur dalam waktu singkat, mereka juga merampas tasku. Seragam abu-abu itu menandakan bahwa mereka duduk di bangku SMA. 

Darah segar mengalir dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Akiko Audia nuha
seneng banget bacanya
goodnovel comment avatar
Elraa Hafa06
@Ayu Olivia Nur : silakan dibaca ulang lagi ya, kak, biar ngerti😁. Terima kasih untuk dukungannya😄
goodnovel comment avatar
Ayu Olivia Nur
Yang pakai hodie hitam pak malik atau rafi? Jadi agak bingung thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status