Share

BAB 22

"Kamu tau?" Pak Malik menjeda, dia menatapku serius. Lalu tak lama berbalik, dia berjalan mendahuluiku. "Ganggu orang itu adalah salah satu kerjaan yang menyenangkan!" serunya. Manik itu menatap tajam lalu tak lama menyipit karena tertawa. 

Sungguh, bisakah kulempar saja kepalanya dengan tas berat ini supaya dia sadar kalau dia itu menyebalkan? 

Perlakuannya sungguh membuatku muak.

"Bapak pikir itu lucu?" Aku menggigit bibir bawah. Mengejarnya, berusaha mensejajarkan langkah kami. Mengamati wajahnya dari samping. 

Alisnya kelihatan naik turun, mulutnya komat-kamit. Entah apa yang dia bicarakan, sedang aku fokus mengamatinya. 

Setelah keluar dari pagar pembatas. Di luar aku menemukan mobil sedan hitam mengkilap itu lagi ... mobil yang sangat mirip saat aku berada di rumah Rafi. 

Hahaha. Mana mungkin Pak Malik mengikutiku sampai  ke rumah Rafi. Kurang kerjaan mungkin dia. Tapi ... bisa jadi juga.

Aku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status