Share

BAB 42

"Tidak apa-apa! Malik ....!"

Irish terkesiap saat tahu yang menyentuh pundaknya adalah Malik. Air matanya kembali mengalir deras. Tapi mulutnya tetap tak bisa mengatakan apa-apa. 

"Benarkah?"

Pelan, Malik mundur. Memutar jalannya menuju ke sebelah, menarik kursi mendekat. Lalu duduk. 

Pandangannya menatap bingung pada gadis di hadapannya. Air mata dari pipi pucat gadis itu terus keluar dari sudut matanya. 

Malik ingin menyentuh pundak itu, namun ditahannya keinginan itu. Gadis di hadapannya bukanlah orang yang diharapkannya. 

"Benar tidak apa-apa? Terus kenapa kamu enggak berhenti menangis?" tanyanya. Malik terus mengamati gadis itu dengan tatapan bingung. 

Cepat-cepat tangan pucat dan kurus milik Irish menyeka sudut matanya yang terus saja mengeluarkan air mata.

"Enggak tau, Malik. Tiba-tiba aja mata aku perih." 

Sekilas sebelum menjatuhkan pandangan ke bawah. Gadis itu sempat ters

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status