Share

Bab 33

Jika seperti ini keadaannya di mana fitnah juga cacian menghujam tanpa kenal lelah, aku jadi teringat kata seorang penulis terkenal sebut saja Tere Liye, dia berkata 'Tidak masalah sering dihina, dicaci. Banyak orang mulia lahir dari seluruh penghinaan dan cacian'.

Semoga aku mampu bersabar dengan ujian yang diberikan Tuhan. Tidak perlh menulis skenario hidup sendiri karena semua sudah diatur dalam garis takdir setiap insan. Kita hanya perlu ikhlas dan bersabar, tetapi jangan lupa ikhtiar lahir batin.

"Pelakor mending ngaku aja!" sorak salah satu dari mereka yang aku tidak tahu namanya.

"Anakku bukan pelakor. Jangan mentang kami miskin kalian seenak jidat memberi hinaan. Nurul hanya bersandiwara agar Yumna kalian benci untuk menutupi kesalahan sebelumnya. Apa tidak ingat? Apa lupa kalian lebih mengenal Yumna ketimbang Nurul yang bukan orang sini?" Ibu berdiri di depanku laiknya pahlawan. Suaranya gemetar seperti menahan luka yang terus menghantam dada.

"P

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
iin indarsari
kok kyk sinteron d tv..g ad ngbantah atau pun melawan..aduh..kesel
goodnovel comment avatar
Nona Anna
males lah sama Yumma ini,ngeyel nggak karuan..dibilangan nggak mau dengar.tanggung sendiri lah akibatnya.
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
jadi orang jgn sok2an dikasih tahu nggak mau denger, klu dengerin dika, jgn nganterin payung kerumah ilham sendiri ya dengerin. ini malah belagu datang sendiri kevrumah itu. padahal sdh tahu mereja menfitnah sebelumnya.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status