Share

bab 23. Ricuh

"Hm, Mama boleh usul enggak? Seandainya setelah pemberian dooprize pada customer yang beruntung, dilanjutkan acara lamaran kalian bagaimana? Pasti romantis dan meriah," usul Mama Rendra membuat Hesti yang sedang menyesap teh hangatnya terbatuk-batuk.

"Uhuk! Uhuk!"

"Yang, kamu kenapa?" tanya Narendra kaget melihat Hesti yang terbatuk-batuk.

Hesti menginjak kaki Narendra yang berada di sampingnya sambil tersenyum kecut. Narendra menyeringai, menahan rasa sakit karena kakinya diinjak.

"Kamu sakit, Sayang?" tanya Mama Narendra cemas.

Hesti dengan cepat menggeleng. "Saya hanya terkejut Ma. Uhm, rencana ini terlalu indah untuk saya. Tapi terlalu mendadak," sahut Hesti.

"Hm, kenapa? Bukankah rencana yang baik harus disegerakan pelaksanaannya?" tanya Mama Rendra. "Atau orang tua kamu tidak setuju dengan hubungan kalian berdua?" lanjut Mama Rendra lagi.

Hesti dengan cepat menggeleng. "Bukan. Bukan itu Ma. Mami dan Papi mendukung kok tentang hubungan saya dan Mas Rendra."

"Lalu? Apa lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status