Share

BAB 109

Joe sendiri menghadapi murid kedua Karta, Denden. Lawannya terlihat biasa dan aneh, namun memiliki tatapan yang tajam.

"Kenapa bagianku yang perempuan Om ?" bisik Awan protes. Walau lawannya terlihat cantik dan seksi, tapi ia tetaplah seorang perempuan.

"hmnnn.. jangan pernah meremehkan lawanmu. Lihat tuh ?" bisik Om Joe dengan mata mengarah ke bagian bawah pusar murid nomor 1 Karta.

"huk uhukk.." Awan jadi terbatuk dan jengah memandang lawannya. Ternyata penyebabnya adalah sebuah tonjolan di bagian bawah pusar Meta.

"Anjirr, perempuan jadi-jadian ini mah." Ucap Awan cemas.

"Ingat, jangan pernah remehkan lawanmu. Bagaimanapun, ia adalah murid Karta nomor 1." Kata Joe kembali memperingatkan. Padahal ia sengaja mengarahkan agar Awan yang menghadapi murid nomor 1 Karta tersebut, ia juga geli jika harus bertarung dengan manusia nanggung tersebut. Tapi sengaja tidak diungkapkannya, biarlah Awan yang menghadapi sebagai tambah pengalaman baginya, pikir Joe.

"Hai ganteng, layani aku dengan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sianko_929
membayangkan kondisi kekuatan kelompok Karta dgn bantuan serum, sepertinya Awan cs gak bakalan mudah menang.... tapi semua kembali ke author, korban jiwa mesti kedua kelompok ada...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status