Share

BAB 115

Sementara itu, diruang terpisah yang masih berstatus ruang VIP di rumah sakit tersebut, tampak seorang gadis juga terbaring lemah. Wajah cantiknya terlihat sangat pucat, tubuhnya juga terlihat semakin lemah karena penyakit yang dideritanya. Dalam ketidaksadarannya, Renata merintih kesakitan dan bibir tipisnya berulang kali hanya mengucap satu nama, "Awan,".

"Ren, ini Mama. Bangun Nak!" ucap Ibunya yang selalu setia menemani disampingnya. Sejak kejadian penyerangan Karta malam itu, Ren jatuh tidak sadarkan diri. Psikisnya ikutan drop begitu melihat kejadian mengerikan yang terjadi tepat di depan matanya, kejadian saat Bu Arini menyemburkan darah karena serangan Karta, Awan yang sampai hilang kendali. Sejak malam itu, Renata jatuh pingsan. Fisiknya semakin lemah dari hari ke hari. Kedua orang tuanya sudah mengupayakan segala cara agar anak gadis satu-satunya tersebut bisa pulih seperti sediakala. Namun tekanan dalam pikirannya membuat fisik Renata semakin lemah dan tak berdaya. Dokter D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status