Share

Siapa yang Harusnya Marah? Lucu!

"Baik, Bu. Sebentar, saya cek dulu." Dia mengambil gawai yang sedari berada di atas meja seperti mau menelepon seseorang.

"Ririn, ke ruangan saya sebentar!" perintahnya dalam sambungan telepon.

"Sebentar ya, Bu. Saya tunggu staff administrasi dulu." pintanya. Lantas Pak kepala mengecek komputer selingan dengan mengecek buku nikah yang kuserahkan tadi. Keningnya tampak mengerut, mungkin bingung.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!" sahut Pak kepala.

"Permisi, Pak. Ada apa ya memanggil saya?" aku tidak menoleh ke sumber suara. Tapi perempuan itu berjalan ke arah Pak kepala dan sekarang berdiri di samping kiri Pak Bobby.

"Ibu ini memberi tahu jikalau suaminya menikah lagi tanpa sepengetahuannya. Kamu bisa check-in kelengkapan berkas yang diserahkan oleh Bapak Bryan dan Ibu Mayora? Kebetulan mereka menikah kurang lebih sebulan yang lalu." Ririn sang staff administrasi mengangguk paham.

"Saya cari dulu ya, Pak. Nanti saya ke sini lagi."

"Oke," lalu Ririn meninggalkan ruangan.

"Mohon ditunggu sebe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status