Share

Bab 14. Harus Menjadi Dewasa

Amira dibuat tidak tenang dengan detak jantung tidak karuan karena senyuman mencurigakan Erzhan. “Tolong jangan mengajari yang aneh-aneh.” Raut wajahnya melukiskan ketakutannya.

Erzhan tertawa hambar. “Tergantung, kalau kau cepat mengerti aku juga tidak akan melakukan hal aneh.” Senyuman mistrius kembali muncul.

Amira masih melukis rasa takutnya, tetapi tidak berbicara apapun lagi. ‘Kira-kira kapan mama pulang? Dan semoga saja mama senang mendengar aku bekerja di sebuah perusahaan.’ Alasan dirinya berdusta pada Zulaiha memang untuk hal ini, supaya tantenya memberikan kabar jika dirinya bekerja di perusahaan, intinya pekerjaan yang baik yang diharapkan Amira akan membuat Fatma bangga layaknya orangtua pada umumnya saat melihat anaknya memiliki masa depan.

Handphone Erzhan berdering hingga memecah keheningan. “Mau apa dia memanggil?” ketus si pria saat menatap layar handphone bertuliskan Alisha. Maka, panggilan wanita itu diabaikan, tetapi Alisha tidak menyerah, dia melakukan panggilan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status