Share

Hidup Bagai Sebuah Boneka

“Tante.” Naura menghampiri Mama. Wanita itu mengulurkan tangan pada Mama. Namun, tak mendapat balasan. Suasana seketika berubah canggung. Apalagi pelanggan yang berada tak jauh dari kami memandang dengan tatapan tak suka.

Merasa tak enak, aku meraih tangan Naura. Mengajaknya menjauhi Mama sebentar. Ketika melakukannya, aku bisa melihat Mama menatap kami tak suka.

“Mas ada apa?” Naura memandangku penuh tanya.

“Naura, maaf atas sikap Mama. Sebenarnya Mama sedang marah padaku.”

Aku coba menjelaskan pada Naura. Pada akhirnya aku meminta Naura untuk pulang sendiri naik taksi daring. Awalnya dia menolak dan bersikukuh ingin membantu menyelesaikan masalahku dengan Mama. Aku menolaknya, karena tak mungkin dia bisa melakukan hal itu. Karena masalahku dengan Mama adalah dia.

“Baiklah. Aku akan pulang sendiri. Lekas baikkan dengan Tante Sandra. Jadilah putra penurut.” Beruntung Naura tak curiga dengan sikap Mama.

“Aku akan melakukan apa pun yang kamu minta.” Sebisa mungkin aku tetap tersenyum di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status