Share

Andai

POV Mira

Langkah kakiku lambat kala itu. Bukan hanya karena takut karena gelapnya malam, tapi juga karena sedikit kepayahan. Bagaimana tidak? Satu tangan kugunakan untuk menopang tubuh Zahir yang tertidur lelap, sedang satunya membawa koper berisi pakaian dan barang-barang kami.

Malam itu jalanan sudah sepi. Tak ada angkutan atau ojek. Bingung hendak menuju rumah Mama Santi mengendarai apa, akhirnya aku putuskan paling penting jauh dari Mas Angga terlebih dahulu.

Beruntung, aku memiliki sejumlah uang. Sisa belanja selama ini dan beberapa pemberian Mama Sandra untuk Zahir. Aku tak pernah menggunakan uang pemberian Mama itu dan menyimpannya jika suatu saat dibutuhkan.

Merasa lelah, aku duduk di depan pagar sebuah rumah. Aku membuka ponsel dan membuka aplikasi berwarna hijau untuk mencari ojek atau taksi daring. Beruntung masih ada taksi daring yang lokasinya tak jauh dariku.

Tak butuh waktu lama, taksi yang aku pesan tiba. Pengemudi membantuku membawakan koper ke mobil. Setelahnya m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status