Beranda / Romansa / Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin / Bayangan yang Hidup Kembali

Share

Bayangan yang Hidup Kembali

Penulis: Miss Wang
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-01 17:05:55

Alexa membeku. Napasnya tercekat di tenggorokan ketika lelaki tua berjanggut putih itu berdiri di hadapannya — tegap, berjas hitam rapi, dengan tongkat kayu berukir di tangan kanannya. Di belakangnya, dua pria tinggi besar berpakaian hitam berdiri tegak.

"Apa kabar, Nona Alexa?"

Suaranya masih sama, tatapan tajam di balik kacamata peraknya begitu tajam menusuk.

“Tu-Tuan Albert…” suara Alexa nyaris hanya berupa bisikan.

Pria itu tersenyum tipis, tapi senyum itu tak membawa kehangatan. Senyum itu menusuk, dingin seperti es.

“Kamu masih mengenal suaraku rupanya, Nona.”

Alexa bangkit dari kursinya, mematung. “Tapi… kau… kau sudah… mati. Kau..."

“Apa ada yang menyaksikan peti matiku ditutup?” potongnya, nada suaranya berubah getir. “Lucu sekali, bukan? Hahaha... Hahaha..."

Suara langkah Martin terdengar dari kejauhan, memanggil lembut, “Sayang, aku bawa kopinya—oh, Paman!”

Alexa membeku. Martin mendekat sambil tersenyum. “Akhirnya kau datang juga! Ini Alexa, paman—pacarku yang aku cerit
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Cemburu

    Ruangan CEO itu seketika berubah hening.Hening yang berbeda. Hening yang… menusuk.Alexa, yang semula duduk santai di sofa, kini menegang seperti kucing yang baru melihat anjing mengendus di sebelahnya.Matanya sempit. Bibirnya kaku.Mireya Alverra—artis papan atas, wajahnya sering muncul di iklan internasional, majalah fashion, billboard LED sepanjang jalan protokol.Sosoknya memang… cantik.Cantik dengan cara yang mahal.Tingginya proporsional, rambutnya seperti air terjun hitam yang jatuh sempurna di bahunya. Gaunnya berpotongan lembut, elegan. Aroma parfumnya bahkan memenuhi ruangan.Dan sekarang… dia menatap Arsenio.Dengan tatapan yang sangat tidak disukai Alexa.Arsenio menghela napas pelan sebelum menyambutnya secara formal.“Selamat datang, Nona Mireya. Silakan duduk.”“Terima kasih,” jawab Mireya, tetapi ia tidak langsung duduk.Ia melangkah pelan—dan berhenti sangat dekat dengan meja Arsenio.Terlalu dekat.Alexa merasakan alisnya terangkat sendiri.Mireya meletakkan berka

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Artis Cantik

    Satu minggu berlalu sejak malam kelam itu—malam ketika nyawa Arsenio hampir dicabut paksa.Rumah sakit telah menjadi saksi puluhan kunjungan, ratusan ucapan syukur, dan begitu banyak doa. Sekarang, pagi ini, ia akhirnya kembali ke tempat yang paling ia kuasai: kantor AJ Cooperation.Arsenio berdiri di depan pintu kaca besar lantai eksekutif, mengenakan setelan hitam rapi, meski tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Bekas luka di perutnya tertutup rapat di balik kemeja, tapi tidak ada satu pun tanda bahwa ia baru saja hampir mati.Tatapannya tetap seperti biasa—tajam, tegas, dan mendominasi.Saat ia membuka pintu…“SELAMAT DATANG KEMBALI, TUAN ARSENIO!”Seluruh karyawan langsung berdiri dari meja masing-masing, memberikan tepuk tangan meriah. Ada yang tersenyum lega, ada yang matanya berkaca-kaca. Kelvin bahkan memberikan suitan kecil sebelum menutup mulut karena tatapan Loli. Loli maju dan menunduk singkat pada bosnya. “Kami hampir kehilangan Anda, Tuan.”Arsenio hanya mengangkat al

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Viral

    Suara jeritan Alexa menggema di ruangan CEO yang dipenuhi kaca pecah dan bau asap. Tubuh Arsenio yang terkulai dalam pelukannya membuat semua orang di ruangan itu seolah kehilangan napas.“ARSENIO! BERTAHANLAH!!” Alexa menekan perutnya yang dipenuhi darah, tangannya sendiri telah memerah.Felix sudah berlari ke arah pintu. “MEDIS!! PANGGIL MEDIS!! BUKA JALAN!!”Saat itu... CLAP!Lampu seluruh lantai kembali menyala terang dalam sekejap. Seakan dunia baru bangun dari mimpi buruk.Dan bersama cahaya itu, suara-suara keras dari luar gedung mulai terdengar:Teriakan polisi, suara radio taktis, suara borgol diklik, teriakan protes para anggota sindikat, suara sirine polisi dan ambulance yang bersahutan. Scorpio Syndicate—yang selama ini beroperasi dalam bayang-bayang gelap—akhirnya digulung habis. Para anggota mereka ditahan, Kelvin membuka jalan sementara dua paramedis masuk tergesa-gesa.“Pasien laki-laki, umur 30-an, kehilangan banyak darah! Cepat angkat!” seru salah satu dari mereka

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Intelejen

    Suara tembakan dan erangan Arsenio menggema melalui speaker keamanan hingga membuat seluruh gedung membeku. Alexa tersentak seperti ditarik dari tubuhnya sendiri—matanya membesar, wajahnya memucat drastis.“Ar… Arsenio…” suaranya pecah, hampir tidak terdengar.Kelvin langsung menatap Felix. “Itu… itu tembakan dari atap?!”Felix mengangguk cepat, wajahnya pucat. “Iya. Sumber audionya tepat dari mic rooftop...”Alexa menutup mulutnya, tubuhnya mulai bergetar hebat. “Tidak… jangan… jangan… Arsen…”Ia berdiri mendadak, tubuhnya limbung, lalu berlari ke arah pintu.“Alexa! Jangan ke luar!” Kelvin menahan lengannya kuat-kuat.“Lepaskan! Aku takut Arsenio terluka!! AKU HARUS NAIK!”Kelvin berusaha menahan, tapi Alexa meronta seperti orang kehilangan akal. Dania segera membantu Kelvin, merangkul Alexa dari belakang.“Alexa, berhenti! Di luar masih ada orang bersenjata! Kamu bisa mati!” Dania hampir berteriak, tapi suaranya bergetar penuh ketakutan.Alexa jatuh berlutut, air matanya jatuh tanp

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Atap Gedung

    Di ruangan staff dipenuhi ketegangan. Lampu darurat berkedip merah setiap tiga detik, membuat bayangan di wajah semua orang berubah-ubah—antara takut, tegang, dan waspada.Di luar, suara tembakan masih terdengar samar.Di dalam ruangan CEO, hanya ada suara cepat dari jari Felix yang menari di atas keyboard dan bunyi napas tertahan dari setiap orang di ruangan itu.Dania berdiri di depan pintu, pistol di tangan. Matanya menatap setiap bayangan di koridor luar. Alexa duduk di lantai, punggungnya bersandar ke dinding kaca. Tangannya gemetar, tapi pandangannya tajam, terus menatap layar komputer tempat peta keamanan masih berdenyut pelan.“Dia sudah sampai di atap,” suara Kelvin pelan tapi jelas.Alexa menoleh cepat. “Kamu yakin?”Kelvin mengangguk, matanya menatap monitor pengawas yang masih menampilkan gambar kabur dari kamera rooftop. “Ya. Itu dia.”Alexa menatap layar itu, menahan napas. Siluet hitam Arsenio tampak kecil di tengah terpaan angin malam, kemejanya berkibar, langkahnya te

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Terkepung

    Lampu di ruang CEO berkelap-kelip, suara alarm berdering rendah di seluruh lantai atas. Felix menatap layar yang tiba-tiba penuh gangguan sinyal, sementara Arsenio perlahan mengeluarkan pistol dari balik jas hitamnya.Dalam sepersekian detik—tembakan meletus dari arah atap kaca.DOR! “MENUNDUK!” teriak Arsenio. Kaca pecah berhamburan, serpihannya jatuh berkilau di bawah cahaya redup. Alexa menunduk, tubuhnya gemetar, sementara Arsenio mengangkat pistol dan dengan membidik—menembak ke arah bayangan di atap.DOR!Tubuh berpakaian hitam itu jatuh menghantam kaca, terhempas ke lantai bawah. Semua orang terpaku.Felix langsung berteriak dari balik meja kontrol.“Sistem alarmku diretas! Mereka sudah masuk ke jaringan utama!”Arsenio menatapnya cepat. “Fokus, Felix! Jangan pikirkan tembakan. Aku jalan pintas ke sistem Scorpio sebelum semuanya terkunci!”Felix mengetik cepat, wajahnya pucat. “Aku berusaha, tapi mereka menyerang dari dua arah. Ini bukan hacker biasa, Tuan—mereka tahu kode ki

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status