Share

11. Rasa nyaman

"Iya, dulu kami adalah keluarga yang bahagia."

"Mertuamu masih hidup?" tanya Erlangga yang terlihat peduli.

"Beliau masih hidup. Akan tetapi, sekarang beliau membenciku karena alasan yang tidak aku tahu. Astaga, maaf!" Sabrina memukul kepalanya dengan jari telujuknya pelan.

"Tidak masalah," jawab Elvano dan Erlangga bersamaan.

Sabrina tersenyum, lalu berguman, "Kenapa aku jadi menceritakan itu pada mereka?" Namun, hanya dia sendiri yang mendengar gumanan itu.

Sedangkan Erlangga dan Elvano kembali perang mata secara diam–diam. Hanya kedua orang itu yang tahu.

Setelah itu, suasana makan jadi hening. Tari dan Bulan yang biasa berceloteh kini senyap.

Selesai makan malam, ketiga pria yang berada disana mulai pamit. Ilham pamit duluan karena jam kerjanya juga sudah selesai. Sementara Erlangga dan Elvano terus saja meributkan hal sepele sehingga menunda kepulangan mereka.

Sabrina merasa kesal karena hal itu. Setelah melewati beberapa episode perdebatan, baru akhirnya mereka de
Wida Wianda

Komen yukk Bestie! 😊 😊 😊

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status