Share

16.

"I–iitu… aku…"

"Cukup! Kamu tidak perlu menjelaskan apapun lagi. Aku sudah tahu jika kita memang memiliki hubungan yang spesial di masa lalu," ujar Erlangga menyela perkataan Sabrina yang tergagap.

Hati Sabrina semakin dag-dig-dug. Ingin sekali dia mengatakan semua, tapi mulutnya seakan terkunci.

"Kalau kamu belum mampu mengatakannya, tidak apa. Aku akan berusaha lagi untuk menemukan ingatan tentangmu."

Setelah mengatakan itu, Erlangga beranjak dan pergi dari kamar Sabrina.

Sementara Sabrina masih mematung. Sedih ataukah bahagia saat ini? Dia tidak tahu apa yang akan mertuanya lakukan jika Erlangga tahu. Sama sekali dia belum membuat persiapan matang.

*

Di sekolah paud.

Tari dan Bulan sedang menunggu jemputan di depan kantor Bunda Guru.

"Siap ya?" titah Tari pada bulan saat melihat mobil Erlangga yang berhenti di depan gerbang.

Bulan mengangguk dan tersenyum sekilas. Lalu bocah itu pergi duduk di bangku lain yang tak jauh dari Tari.

Wajah cemberut sudah di pasang saat Erlang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status