Share

42. Tunggu kejutan berikutnya!

"Rasakan, kalian! Sebentar lagi, pasti kalian akan menjadi trending topik di dunia maya," guman Elvano.

"Aku akan membuat rumor kalau perusahaan yang kamu pimpin sedang masa pra bangkrut. Dengan kalian makan di pinggir jalan, kurasa cukup meyakinkan publik."

Setelah itu, dia kembali ke mobilnya yang tak jauh darisana dan menelepon seseorang.

"Hallo, kerjakan tugasmu! Besok aku sudah harus menerima hasilnya."

Lalu Elvano mengakhiri panggilan dan melajukan mobilnya pergi meninggalkan area itu.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Erlangga dan Sabrina juga baru saja sampai rumah.

Sebelum ke kamarnya, mereka mampir ke kamar kembar. Tari dan Bulan sudah terlelap nyenyak. Masing-masing, mencium kening kembar bergantian.

"Tak terasa, badai yang kulalui tanpamu sudah berakhir, Mas. Kurahap setelah ini, kita bisa bersama lagi, Mas," ujar Sabrina yang kini merangkul perut Erlangga.

Keduanya berada di ambang pintu dan memandangi kedua buah hatinya secara bergantian.

Wida Wianda

Yukk Bestie komen yukk!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status