Share

43. Rencana selanjutnya

Erlangga mengerutkan keningnya seraya menatap nomor yang tertera di layar ponselnya. Pikirannya seakan sedang memikirkan sesuatu yang rumit.

Pria itu berjalan keluar. Saat melawati ruangan sekretarisnya dia mengatakan, "Anggia, undur rapatnya menjadi jam sebelas siang."

"Baik, Pak!"

Sesampainya di dalam mobil, Erlangga kembali mendapat pesan dari nomor misterius tadi.

(Kamu ingin menemuiku bukan? Aku berada di Vila dekat pesisir pantai dua kelapa.)

Erlangga membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya. Kemudian dia melajukan mobilnya ke alamat yang di dalam chat.

Awalnya dia ingin meminta bantuan Aldo untuk melacak nomor misterius itu.

***

Sementara itu, pria yang berada di villa sedang meneguk segelas kecil vodka. Wajahnya terlihat mengerut setelah meminumnya.

"Anak muda, kamu telah menjalankan tugasmu dengan baik. Sekarang katakan, apa yang kamu inginkan?" tanya pria paruh baya yang baru saja meneguk minuman beralkohol itu.

"Permintaan saya tidak banyak, Tuan Redd. Saya hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status