Share

10. Permainan Takdir

Devan beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Cherry di kamar. Helaan napas panjang seketika lolos dari bibirnya melihat Cherry yang tengkurap di atas tempat tidur sambil membenamkan wajahnya di bantal. Isakan kecil sesekali lolos dari bibir anak perempuannya itu.

"Cherry marah sama papa?" Devan membangunkan Cherry agar menghadapnya. Mata dan hidung anak itu terlihat sembab karena menangis.

Cherry menggeleng pelan. Dia hanya merasa kecewa karena Devan melarangnya bertemu dengan Seika.

Rasanya seperti ada sesuatu yang menghantam dada Devan dengan cukup keras ketika melihat kesedihan di wajah cantik Cherry. Sebagai seorang ayah Devan tahu kalau Cherry kecewa pada dirinya meskipun anak itu tidak mengatakannya.

"Maafin papa, ya?" Devan menghapus air mata yang membasahi pipi Cherry dengan lembut. Dia merasa sangat bersalah sudah membuat Cherry menangis.

"Cherry mau ketemu mama ...."

Devan mengatupkan rahangnya rapat-rapat untuk meredam emosinya agar tidak meledak karena Cherry ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status