Share

6. Melupakan Masa Lalu

Aku dan Lusy berada disebuah restoran di dalam mall. Sekadar makan malam bersama teman tidak masalah bukan?

"Kamu nggak banyak berubah Bim."

"Memangnya aku harus berubah gimana?" Aku tertawa menanggapi ucapan Lusy. Dia juga nggak banyak berubah. Masih tetap cantik dan anggun. Malah terlihat tambah modis. Apa iya, pesona janda memang lebih memukau ya? Eh!

"Kamu kenapa belum nikah?"

"Uhukkk... uhuk..."

Minuman yang baru saja kuteguk mendadak tak bisa melewati tenggorokanku. Aku tersedak karena kaget. Pertanyaan macam apa itu? Kenapa aku belum nikah? Haruskah kuakui di hadapannya bahwa luka yang ia goreskan di hatiku belum sembuh?

"BIMA AKAN SEGERA MENIKAH. NGGAK LAMA LAGI."

"Uhukkk... uhukkk..."

Belum lagi tenggorokanku terasa lega, sekarang malah tambah sakit. Dadaku sesak. Sepertinya minuman yang kuteguk tadi salah masuk, bukan ke kerongkongan, tapi ke hati, tembus ke jantung. Itu suara Nenek. Sejak kapan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status