Share

7. Membuka Hati Untuk Lika

[Test]

Sebuah pesan W******p masuk ke ponselku. Ternyata dari Lika. Pasti ini bocah lagi kemaruk mainin ponsel baru.

[Siapa?] tanyaku pura-pura.

[Lika Mas. Ih, bukannya semalam Mas udah simpan nomor Lika.]

[Oh, Malika kedelai hitam yang dirawat seperti anak sendiri.]

[Bukan Mas, Malika Putri Permatasari.]

Tampaknya nggak bisa diajak bercanda ini bocah.

[Oh, Malika yang takut hamil karena tangannya dipegang.]

[Mas Bima nyebelin.]

Kukirim stiker emoji love. Mau melihat responnya. Ternyata nggak ada balasan lagi.

[Mas kangen sama kamu.] kukirim lagi pesan itu. Dan ternyata masih belum ada balasan.

[Nanti siang Mas jemput ya, makan siang.]

Jujur ada rasa rindu yang sudah terbit di hati ini. Rindu melihat senyum manisnya yang polos. Melihat ekspresi wajahnya ketika sedang kesal. Padahal baru semalam kami bertemu. Apakah ini yang dinamakan, benih-benih cinta sudah mulai tumbuh? Kuharap begitu.

[Lika nggak mau Mas. Lidah Lika nggak cocok dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status