Share

22. Akhir yang Kunantikan

22. Akhir yang Dinantikan

 "Sayang,, bangun. Udah pagi ini!," ucap Mas Bayu, ia menguncang pelan tubuh polosku yang masih tertutup selimut rapat.

 "Emmm, Mas. Apa sih, baru juga jam berapa ini?, ada apa sayang?," ucapku cukup terkejut, tentu saja dengan suara khas orang bangun tidur.

 "Kita berangkat kekampung dimana kamu dulu berasal yuk, semua berkas sudah diurus orang-orang kepercayaanku," papar Mas Bayu.

 "Sayang, maksudnya apaan sih. Aku enggak ngerti," ucapku santai.

 "Kita nikah resmi dikampungmu, aku kan juga butuh restu mertuaku disana, dan sekarang waktunya telah tiba. Tak ada yang perlu ditutupi lagi," ucapnya mengejutkanku.

 Benar juga apa yang ia katakan, sudah cukup lama aku menunggu waktu ini tiba. Bertemu Ayah, itu juga menjadi satu hal yang selaslu kunantikan.

 Satu h

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status