Share

Chapter 7.

Penulis: Itha Irfansyah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-07 11:03:38

"Hush ... diam ... saya akan membayarmu banyak setelah melayaniku. Jadi, lakukan saja keinginanku," Ucap Alex.

"Pak, tolong jangan lakukan ini, tolong lepaskan saya, biarkan saya pergi dari sini, hiks ... hiks ..." Ucap Utami histeris saat Alex sudah melepaskan bekapannya.

"Alaahh ... kamu jangan munafik deh, saya tau kok, di tempatmu bekerja hampir semua wanita disana sudah dipakai oleh para pria pencari jajan di luar. Dan saya juga tau, kamu pasti juga sering melayani lelaki hidung belang di panti pijat," Ujar Alex yang merendahkan Utami.

"Bapak jangan memfitnah saya, saya hanya bekerja di restoran dan saya nggak pernah melayani lelaki manapun, tolong lepaskan saya pak, biarkan saya pergi dari sini, saya mohon," Ujar Utami sedih sembari menangkupkan kedua tangan di depan dadanya, tapi Alex tak menghiraukannya.

Nafsu Alex sudah berada di puncak, bulir air mata Utami sudah tak tertahan lagi sehingga kini jatuh membasahi pipinya.

Dengan rakusnya Alex melahap gunung kembar Utami yang masih ranum itu, kenyal dengan puncaknya yang berwarna pink.

Baru kali ini Utami merasakan seseorang melahap dengan rakus gunung kembarnya.

Ada rasa sakit saat Alex begitu dalam menghisapnya.

Setelah itu, Alex menyambar bibir tipis Utami yang sedari awal membuatnya penasaran.

Awalnya Utami menolak, tapi saat Alex memasukkan lidahnya dan mengaitkan lidahnya di dalam, Utami pun pasrah. Dia tak bisa melawan tubuh Alex yang kekar bak atlit binaraga.

Alex memang seorang penjahat kelam*n, jadi dia tak akan berhenti penasaran dan terus mencoba sebelum dia berhasil menaklukkan wanita yang di incarnya.

Lama Alex menautkan lidahnya di dalam mulut Utami, dan dia berhenti saat Utami kekurangan oksigen. Kemudian dia turun ke leher mulus milik Utami, dia ingin membuat Utami fore play.

Leher Utami terus di kecup, di jilat dan terus di rangsang oleh Alex, sehingga Utami pun merasa terangsang dan nafsunya mulai naik, kemudian Alex turun lagi ke gunung kembar kanan Utami, sedangkan yang kiri dimainkan dengan jarinya.

"Aaah ... aaah... pa pak ... aaahh ... sudah pak, tolong, sudahi semua ini, hiks...hiks..." Utami menjambak perlahan rambut Alex sehingga membuat Alex semakin bernafsu.

Alex mulai menyiapkan dirinya di atas Utami.

Mata Utami tak berkedip saat melihat rudal Alex yang menegang, dan keras itu.

Dia menelan kelat salivanya, dan mulai ketakutan. Alex sudah melucuti habis pakaian Utami, begitu pun dia saat ini. Saat ini dia tak mengenakan sehelai benang pun.

"Ja ... jangan pak ... jangan lakukan ini kepada saya, sa-saya takut pak," Ujar Utami ketakutan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya saat Alex mulai membuka kedua paha Utami lebar - lebar. Tapi, Alex tak mengindahkan perkataan Utami, sebelum memasukkan rudalnya yang sudah mengeras itu, terlebih dahulu dia mengelus - ngelus dan menjil*ti organ kewanitaan yang sudah menganga dan memanggilnya untuk memasukkan rudalnya itu. Setelah aksinya menjil*ti itu selesai, dia pun sudah tak dapat mengendalikan nafsu birah*nya lagi.

Dia pun bersiap untuk memasukkan rudalnya ke dalam lubang indah itu, pada hentakan pertama dia belum bisa menembus pertahanan organ k*wanitaan Utami, tapi saat dia kembali menghentakkan untuk yang kedua kalinya, Utami pun langsung berteriak histeris karena merasa kesakitan dan perih, tapi Alex tak peduli, dia terus saja melanjutkan aksinya, tapi kali ini dengan lebih lembut, karena sedikit kasihan terhadap Utami. Dia terus saja menggoyangkan pinggulnya dengan lembut, hingga membuat Utami merasa terbiasa dan terbawa oleh kenikmatan dunia itu.

Utami bisa merasakan sensasinya saat Alex memasukkan kemudian mengeluarkan dan memasukkan lagi rudalnya ke dalam milik Utami.

Alex sangat senang, karena akhirnya dia tau bahwa Utami masih suci, dia masih virgin, berarti pikirannya mengenai Utami itu salah, dia pikir Utami sudah sering di pakai oleh pria hidung belang, tapi nyatanya Utami masih virgin.

"Aaah .... aaah .... aaahhh ..." Desahan terus saja keluar dari bibir Utami. Alex yang melihat itu merasa puas karena bisa membuat Utami ikut menikmati permainannya dan terlebih dia lah lelaki pertama yang mengambil keperawanan Utami.

Alex pun tanpa ba bi bu, langsung menghentakkan rudalnya lebih dalam dan akhirnya menyemburkan cairan kentalnya ke liang Utami.

Alex merasa lega karena hasratnya sudah terpenuhi. Sedangkan Utami hanya bisa meratapi nasib malangnya.

Air matanya terus saja menetes di pipinya, dia tak tau harus berbuat apa sekarang, tubuhnya masih tak mengenakan apapun, tapi di tutupi dengan selimut, dia masih terus terisak.

Sedangkan Alex mengenakan kembali boxernya, dan terlelap di samping Utami.

Utami perlahan bangkit dari kasur kemudian mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dan membawanya ke dalam kamar mandi.

Dia berada di bawah pancuran air shower sembari terus terisak.

Sebelum Alex bangun, Utami sudah bersiap untuk keluar dari kamar itu.

Waktu sudah menunjukkan jam 4.30 subuh, dia pun segera keluar hotel dan mencari taxi. Beberapa menit menunggu, taxi belum tampak ada yang lewat di depan hotel, akhirnya dia berjalan kaki, dan duduk menunggu di halte bus.

Setelah hampir setengah jam menunggu, akhirnya bus yang di tunggu pun datang.

Dia segera naik dan duduk merenung di dalam bus, ingatannya kembali kepada malam dimana keperawanannya di renggut paksa oleh seseorang yang baru saja di kenalnya.

Air matanya terus mengalir membasahi pipinya.

Beberapa menit kemudian dia turun dari bus, kemudian berjalan kaki selama 10 menit untuk bisa sampai di rumahnya, tapi sebelumnya dia membelikan sarapan buat adik - adiknya di warung makan yang memang buka dari jam 5 subuh.

"Assalamu'alaikum ... Usama ... Ulfa..." Sapa Utami memanggil adik - adiknya.

"Wa'alaikumsalam ... iya kak, bentar..." Sahut Usama.

"Kak ... kok pulangnya subuh? Kakak kemana aja? Apa kakak nginap di tempat kerja kakak?" Tanya Usama.

"Ehm .... iya dek, kakak nginap, soalnya acara di sana sampai tengah malam, kakak takut pulang tengah malam, makanya kakak nginap dek. Oh ya, kalian sudah sarapan belum? ini kakak bawain sarapan buat kalian, Ulfa mana?" Tanya Utami.

"Ulfa lagi mandi kak," Sahut Usama.

"Ooh ya udah, kalau gitu, nanti kalian sarapan ya, kakak mau ke kamar dulu, mau istirahat," Tutur Utami.

"Iya kak," Sahut Usama. Usama sudah menjulang tinggi melebihi Utami. Dia sudah kelas 3 SMP dan masih jadi siswa berprestasi di sekolahnya. Dia juga menjadi siswa yang banyak di idolakan oleh para siswi di sekolahnya, karena selain cerdas, berprestasi, wajahnya tampan dan tubuhnya juga tinggi dan ideal.

Sesampainya di kamar, Utami langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur, kemudian terbayang lagi adegan semalam, air matanya kembali merembes ke pipi.

Dia sungguh tak pernah menduga bahwa hal itu akan terjadi kepadanya.

Kini, dia sudah tak perawan lagi.

Betapa menyedihkan hidupnya, tapi tak ada tempat berkeluh kesah selain dengan Tuhan.

Di restoran dia mempunya teman akrab, tapi dia tak mungkin menceritakan aibnya sendiri kepada temannya itu. Dia tak ingin orang lain merendahkan dirinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 26.

    Adrian dan Alex pergi ke kamar masing - masing untuk mandi dan membersihkan tubuh mereka. Satu jam pun berlalu, para asisten rumah tangga berbagi tugas, ada yang memanggil Adrian, ada yang memanggil Alex dan ada juga yang memanggil Arthur dan Erina untuk turun ke bawah karena makan malam sudah siap. Arthur dan Erina sudah lebih duluan berada di depan meja makan, kemudian di susul oleh Alex dan terakhir Adrian. Mereka berdua sama - sama terkejut dengan kedatangan Erina dan Arthur, karena belum mengabari mereka sebelumnya. "Lho... Arthur, Erina... kapan kalian datang?" Pertanyaan Adrian itu sudah lebih dulu di tanyakan oleh Alex saat melihat Arthur dan Erina tiba - tiba sudah berada di depan meja makan. "Kami nyampe jam 3an tadi sore pa... surprise kan pa, hehe..." Ucap Arthur. "Iya, papa aja sampai kaget lho karena kalian tiba - tiba sudah ada di depan meja makan. Kenapa nggak ngabarin papa? Kan bisa di jemput," Ujar Adrian. "Nggak apa - apa pa... kan kami juga mau buat surprise k

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 25.

    "Ayo sayang, takut ketinggalan pesawat," Ujar Erina kepada Arthur. "Mobilnya udah ada?" Tanya Arthur. "Udah ada di bawah sayang," Jawab Erina. Mobil Erina yang biasa dia pakai pulang pergi kantor, telah di jual dengan teman sekantornya. Karena dia tau akan lama tinggal di Jakarta. Sedangkan apartment yang sudah di belinya, tetap akan menjadi miliknya, karena pasti dia pun akan kembali ke Sidney, walaupun mungkin hanya untuk liburan keluarga. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya sampailah Erina dan Arthur di Bandara Cointrin jenewa, Swiss. Erina memilih akan honeymoon di Jenewa dan menginap di hotel rotary. Mereka menjalani hari - hari mereka dengan bahagia selama berada di Jenewa. Mereka berkunjung ke Lake Geneva, Jet d'Eau, Musée d’Art et d’Histoire, Place du Bourg de Four. Banyak foto dan video yang mereka rekam selama di sana. Dan dua Minggu pun telah dilewati, kini mereka bersiap untuk kembali ke Indo. Arthur sangat excited karena akan kembali ke Indo.

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 24.

    "Hai sayang..." Ujar Alex mencium kening Utami karena dia akan bersandiwara untuk beberapa saat. Tentu saja Utami kaget, karena yang dia harapkan datang adalah sang suami, tapi ternyata yang datang adalah ayah dari anak yang di kandungnya. "Ngapain kamu datang ke sini?" Tanya Utami. "Aku akan menggantikan suamimu untuk sementara, jadi tenanglah," Ucap Alex berbisik di telinga Tiara. "Lahirkan lah bayi mu itu dengan tenang, dan nggak usah pedulikan aku, aku hanya menggantikan posisi suamimu saja untuk sementara, biar lah dokter dan para perawat menganggap bahwa aku adalah suamimu," Ujar Alex lagi. "Setelah aku lahiran, tolong kamu pergi dari sini, aahhh..." Ujar Utami menahan kesakitan dan tanpa sengaja meremas jemari Alex saat dia kesakitan. Dan akhirnya tibalah saatnya Utami melahirkan, dia berusaha sekuat tenaganya untuk mengejan, tangan Alex sudah menerima beberapa cakaran dari Utami. Dan akhirnya, lahir lah bayi yang berjenis kelamin laki - laki itu, setelah di bersi

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 23.

    "Alex... sudahi pencarian wanita mu, selama ini kamu sudah banyak mempermainkan wanita, pilih lah seorang wanita yang bisa kau nikahi," Ujar Adrian kepada Alex. "Pa... sudah lah, kalau pun aku sudah menemukan wanita yang cocok buat ku, pasti akan ku bawa dia kesini dan kukenalkan pada papa, dan kalau perlu akan ku lamar secepatnya," Sahut Alex. "Ya sudah, terserah kamu lex, papa ini sudah tua, papa juga ingin melihatmu memiliki seorang pendamping sebelum papa pergi meninggalkan dunia ini," Ujar Adrian. "Papa jangan bicara seperti itu, hidup papa masih lama, udah ah pa aku ada janji dengan klien sebentar lagi, aku jalan dulu ya pa," Ucap Alex berpamitan kepada Adrian dan Adrian pun mengangguk. Saat di jalan, tepatnya saat berhenti di lampu merah, Alex melihat Utami di bonceng oleh seorang lelaki tampan dan tinggi yang memakai seragam SMA, wajah Utami pun terlihat pucat, dia seperti menahan sakit. Alex pun meminta sang supir untuk mengikuti mereka. Ternyata mereka berhenti di depa

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 22.

    "Utami... ikut aku sekarang," Ujar Alex. "Lepaskan saya pak, tolong lepaskan," Ucap Utami yang berusaha melepaskan tangannya dari Alex, tapi Alex menarik tangannya dengan kuat sehingga Utami tak bisa melepaskan nya. Kini Utami dan Alex sudah berada di dalam mobil Alex. Utami berusaha keluar tapi Alex memintanya untuk tenang dan tetap berada di mobil. "Utami... tolong tenang dulu, aku nggak akan ngapa - ngapain kamu, aku hanya ingin bertanya kepadamu?" Ucap Alex. "Mau bertanya apa lagi sih pak? Kita sudah nggak punya urusan lagi, saya nggak mau berhubungan dengan anda, anda sudah menodai saya, dan saya juga pernah minta tanggung jawab anda, tapi anda menolak mentah - mentah permohonan saya," Tutur Utami. "Oke, aku minta maaf... karena aku sudah menodai mu, saat ini aku cuma mau bertanya, kamu lagi hamil ya? Ini anak siapa?" Tanya Alex. Utami sedikit gugup karena belum sempat memikirkan jawaban apa yang akan di berinya, apabila dia bertemu dengan Alex. "Ehm... i-iya saya sedang

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 21.

    "Sayang... aku udah jadi istri sah mu, apakah kita bisa, ehm... maksudku, apa kakimu masih sakit?" Erina ragu - ragu untuk mengatakan bahwa dia meminta hak nya sebagai seorang istri. "Ehm... sayang, apakah bisa kamu menungguku sebentar sampai kakiku bisa di gerakkan lagi?" Tanya Arthur yang mengerti kemana arah pembicaraan Erina. "Apa nggak ada cara lain sayang? mungkin aku bisa di atas dan kamu di bawah, hehe..."Ujar Erina yang sedikit malu. Arthur merasa tak enak hati kepada Erina, karena Erina hanya meminta hak nya sebagai istri. "Baiklah sayang, akan aku coba ya, untuk saat ini sepertinya kamu yang lebih aktif, kamu yang harus lebih gesit di banding aku," Ujar Arthur tersenyum dan Erina pun terlihat berbinar - binar karena Arthur mengabulkan keinginannya. Sebelum melaksanakan akad nikah, Arthur sudah keluar dari rumah sakit, dokter juga sudah mengizinkan Arthur untuk berobat jalan saja dan tetap rutin mem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status