공유

Chapter 6.

last update 최신 업데이트: 2025-11-06 12:38:12

"Semoga semuanya suka dengan masakan saya pak," Ucap Utami lagi.

Alex pun mengembangkan senyumnya.

"Aku yakin semua orang pasti akan suka dengan masakanmu," Sahut Alex.

*****

Alex Fernando Kalman adalah putra kedua dari Adrian Kalman, seorang pengusaha kaya raya yang mempunyai beberapa perusahaan di berbagai bidang.

Alex dipercaya untuk memegang perusahaan kontraktor dan pertambangan batu bara.

Saat ini, Alex baru saja menandatangani kontrak Mega proyek di Australia.

Perusahaannya di percaya untuk membangun sebuah Hotel mewah di Australia.

Makanya dia akan merayakan bersama keluarganya.

Adrian Kalman dan Anggita Indah Kalman memiliki empat orang putra dan putri.

Yang pertama bernama Arvin Ersya Kalman, saat ini dia berusia 30 tahun dan mempunyai perusahaan kilang minyak. Dia juga telah memiliki seorang istri dan dua orang putra.

Yang kedua adalah Alex Fernando Kalman, yang berusia 27 tahun, dia belum mau menikah sampai detik ini, tapi dia suka bermain dengan wanita malam.

Yang ketiga adalah Aruna Callista Kalman, yang kini berusia 25 tahun, dan telah menikah dan juga memiliki seorang putri. Dia mempunyai bisnis butik, toko berlian dan klinik kecantikan yang kebanyakan pelanggannya adalah para wanita sosialita.

Yang keempat bernama Arthur Delvin Kalman, saat ini masih kuliah bisnis di Amerika serikat, usianya saat ini 22 tahun, dan bulan depan dia akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan salah satu bisnis papanya, yaitu bisnis properti, perhotelan dan salah satu pemilik Mall terbesar.

Alex sudah jatuh hati saat pertama kali melihat wajah cantik dan tubuh ideal milik Utami.

Walaupun jatuh hati, tapi bukan berarti dia mencintai Utami. Dia hanya ingin merasakan tubuh Utami saja. Sama halnya dengan wanita - wanita lainnya.

Setelah beberapa jam berkutat di dapur yang di bantu oleh asisten rumah tangga yang lain, akhirnya tepat jam 7 malam, semua hidangan pun sudah tersaji di meja makan.

"Tuan, hidangannya sudah siap, silakan ke meja makan," Ucap salah satu asisten rumah tangga tersebut yang memanggil tuan rumah yang sedang bersenda gurau di ruang keluarga.

"Iya, terima kasih bik," Sahut Alex.

"Papa, keponakan uncle, semuanya.... ayo kita makan, makanannya sudah siap semua, malam ini hidangannya special karena uncle bawa Chef handal dari restoran terkenal," Alex mengajak keluarganya untuk segera menuju meja makan.

Mereka semua pun memulai makan malam mereka.

"Waahh... enak banget ya masakannya, kematangan dagingnya pas, bumbunya meresap dan enak banget," Ujar Adrian.

"Iya bener pa... chefnya dari restoran mana sih kak?" Tanya Aruna antusias.

"The Sophie Resto" Jawab Alex dan Aruna pun manggut - manggut.

Mereka pun makan sembari berbincang hangat.

"Pa... si Arthur kapan balik ke Indo?" Tanya Alex

"Katanya sih bulan depan wisuda," Jawab Adrian.

"Jadi papa akan menghadiri acara wisudanya?" Tanya Alex.

"Kata Arthur sih papa nggak perlu datang, katanya takut papa kecapean, jadi suruh tunggu di Indo aja, nanti dia yang akan pulang sendiri," Ucap Adrian menjawab pertanyaan Alex.

Utami dan asisten rumah tangga yang lain juga sedang makan di dalam dapur sembari mengobrol.

"Mbak Utami, pintar banget masaknya, mbak Utami sudah lama ya jadi Chef di resto?" Tanya Nina, salah satu asisten rumah tangga termuda yang ada di sana, dan baru berusia 15 tahun.

"Saya hanya asisten Chef aja kok, saya kerja di resto sudah 2 tahunan," Jawab Utami.

"Ooh... pantesan," Sahut Nina.

Mereka makan sembari berbagi pengalaman hidup masing - masing.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka pun selesai makan malam.

Begitu juga dengan sang Tuan rumah.

Para asisten segera membersihkan meja makan setelah sang Tuan rumah beranjak dari meja makan dan kembali berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol sebentar.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya mereka pun kembali ke kamar masing - masing.

Ervin dan istrinya beserta anak - anaknya memang sengaja menginap di rumah Adrian, begitu pula dengan Aruna, suami dan anak - anaknya, Alex hanya meminta mereka semua untuk datang di jamuan makan malamnya, tapi Adrian meminta mereka untuk sekalian menginap juga, karena sudah dua bulan tak pernah bertemu langsung, dikarenakan kesibukan masing - masing.

Setelah yang lainnya masuk ke dalam kamar, Alex pun menghampiri Utami di dapur, dan mengajaknya untuk mengobrol di ruang tamu.

"Utami, minta nomor rekeningmu ya, aku akan mentransfer bayaranmu," Pinta Alex dan Utami pun langsung memberitahu nomor rekeningnya dan hanya dalam hitungan detik, uang sejumlah sepuluh juta sudah bertambah di saldo rekeningnya.

"Terima kasih banyak pak," Ucap Utami saat melihat SMS banking di ponselnya. Dia sangat terkejut karena bayaran yang di terima atas jasanya malam itu sungguh di luar ekspektasi nya, dia berpikir, mungkin paling banyak sekitar satu juta, tapi ternyata yang di dapatkannya sepuluh kali lipat dari dugaannya.

"Ya, sama - sama, saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena semua keluarga saya menyukai masakanmu, lain kali kamu masih mau kan memasak untuk kami,* Tutur Alex.

"Ooh ya... dengan senang hati pak," Sahut Utami sembari menyunggingkan senyum manisnya.

Senyum manis itu semakin menggetarkan jiwa Alex.

"Ooh my good, wanita ini harus kumiliki, aku harus mencicipi tubuh indahnya itu," Batin Alex yang terus saja menatap wajah dan tubuh goal Utami.

Utami yang dilihat seperti itu merasa risih.

"Ehm... maaf pak, ini sudah malam, saya harus permisi untuk kembali ke rumah," Ujar Utami membuyarkan lamunan kotor Alex.

"Ehm... biar saya yang mengantarmu," Ucap Alex.

"Nggak perlu repot - repot pak, biar saya pakai ojek online saja," Ucap Utami.

"Nggak apa - apa, saya juga mau ke suatu tempat, jadi sekalian aja saya yang akan mengantarkanmu," Ujar Alex.

"Ooh gitu, baiklah pak, terima kasih atas tawarannya," Ucap Utami.

"Kalau gitu, silakan tunggu saya di depan ya, saya mau ngambil kunci mobil dulu," Titah Alex dan Utami pun menuruti perintah Alex.

Setelah menunggu beberapa menit, Alex dan Utami kini sudah berada di dalam mobil mewah Alex. Alex membawa sebuah paper bag kecil ke dalam mobilnya.

Saat sudah di mobil, Alex meminta Utami untuk membuka paper bag itu, dan meminta Utami untuk mencicipi kemudian menilai rasa dari cake tersebut, sedangkan dia sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Gimana menurutmu, apa cake seperti ini cocok untuk hidangan menjamu tamu saat meeting atau saat ada rekan kerja yang datang ke kantorku?" Pertanyaan receh seperti itu hanya menjadi alasan bagi Alex agar Utami mau mencicipi cake tersebut.

Utami yang polos tak mengetahui niat jahat dari Alex.

Dia pun mencicipinya, kemudian saat mulai menilai rasa cake tersebut, kepalanya mulai terasa pusing, penglihatannya mulai kabur dan mengantuk. Akhirnya Utami pun tak sadarkan diri.

10 menit kemudian, mereka sampai di hotel milik Kalman Family.

Dia menggendong Utami dengan tergesa - gesa.

"Malam pak Alex..." Sapa security dan resepsionisnya. Alex hanya menjawab dengan anggukan. Apapun yang sering di lakukan oleh Alex dengan membawa wanita ke dalam hotelnya, bukanlah rahasia umum lagi.

Dia membuka kunci kamarnya kemudian masuk dan membaringkan Utami di atas kasur empuk hotel milik keluarganya itu.

"Waoow... bukit kembar itu montok banget, tubuhnya sangat ideal, kulitnya mulus, bibirnya seksi, ooh my good..." Gumam Alex yang terus meracau sembari menatap penuh gairah ke arah wajah dan tubuh Utami.

Dia pun segera membuka kancing kemeja yang dipakai oleh Tiara, dan setelah membuka semua kancing bajunya, dia semakin tak bisa menahan gairahnya.

Dia langsung menaikkan penutup bukit kembar yang di pakai oleh Utami kemudian langsung melahap bukit kembar itu, Alex juga mengecup bibir Utami walaupun tanpa perlawanan.

Alex membuka seluruhnya, tanpa meninggalkan sehelai benang pun di tubuh Utami.

Kulit Utami yang putih dan mulus serta tubuhnya yang ideal membuat juniornya semakin menegang sempurna.

Kain penutup yang melindungi kehormatan Utami yang selama ini di jaganya pun sudah di buka oleh Alex.

Alex segera menciumi dan menjilati area bawah Utami. Utami masih tak sadarkan diri.

Tapi, di saat Alex sudah mulai ingin memasukkan rudalnya ke dalam liang Utami, Utami pun tersadar dan betapa terkejutnya dia melihat Alex yang sudah tak memakai apapun berada di atas tubuhnya.

"Aaaahhhh.... toloooong... tolooonggg," Utami berteriak histeris meminta pertolongan tapi tak ada siapapun yang mendengarnya.

Alex langsung membekap mulut Utami menggunakan tangan kanannya.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 26.

    Adrian dan Alex pergi ke kamar masing - masing untuk mandi dan membersihkan tubuh mereka. Satu jam pun berlalu, para asisten rumah tangga berbagi tugas, ada yang memanggil Adrian, ada yang memanggil Alex dan ada juga yang memanggil Arthur dan Erina untuk turun ke bawah karena makan malam sudah siap. Arthur dan Erina sudah lebih duluan berada di depan meja makan, kemudian di susul oleh Alex dan terakhir Adrian. Mereka berdua sama - sama terkejut dengan kedatangan Erina dan Arthur, karena belum mengabari mereka sebelumnya. "Lho... Arthur, Erina... kapan kalian datang?" Pertanyaan Adrian itu sudah lebih dulu di tanyakan oleh Alex saat melihat Arthur dan Erina tiba - tiba sudah berada di depan meja makan. "Kami nyampe jam 3an tadi sore pa... surprise kan pa, hehe..." Ucap Arthur. "Iya, papa aja sampai kaget lho karena kalian tiba - tiba sudah ada di depan meja makan. Kenapa nggak ngabarin papa? Kan bisa di jemput," Ujar Adrian. "Nggak apa - apa pa... kan kami juga mau buat surprise k

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 25.

    "Ayo sayang, takut ketinggalan pesawat," Ujar Erina kepada Arthur. "Mobilnya udah ada?" Tanya Arthur. "Udah ada di bawah sayang," Jawab Erina. Mobil Erina yang biasa dia pakai pulang pergi kantor, telah di jual dengan teman sekantornya. Karena dia tau akan lama tinggal di Jakarta. Sedangkan apartment yang sudah di belinya, tetap akan menjadi miliknya, karena pasti dia pun akan kembali ke Sidney, walaupun mungkin hanya untuk liburan keluarga. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya sampailah Erina dan Arthur di Bandara Cointrin jenewa, Swiss. Erina memilih akan honeymoon di Jenewa dan menginap di hotel rotary. Mereka menjalani hari - hari mereka dengan bahagia selama berada di Jenewa. Mereka berkunjung ke Lake Geneva, Jet d'Eau, Musée d’Art et d’Histoire, Place du Bourg de Four. Banyak foto dan video yang mereka rekam selama di sana. Dan dua Minggu pun telah dilewati, kini mereka bersiap untuk kembali ke Indo. Arthur sangat excited karena akan kembali ke Indo.

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 24.

    "Hai sayang..." Ujar Alex mencium kening Utami karena dia akan bersandiwara untuk beberapa saat. Tentu saja Utami kaget, karena yang dia harapkan datang adalah sang suami, tapi ternyata yang datang adalah ayah dari anak yang di kandungnya. "Ngapain kamu datang ke sini?" Tanya Utami. "Aku akan menggantikan suamimu untuk sementara, jadi tenanglah," Ucap Alex berbisik di telinga Tiara. "Lahirkan lah bayi mu itu dengan tenang, dan nggak usah pedulikan aku, aku hanya menggantikan posisi suamimu saja untuk sementara, biar lah dokter dan para perawat menganggap bahwa aku adalah suamimu," Ujar Alex lagi. "Setelah aku lahiran, tolong kamu pergi dari sini, aahhh..." Ujar Utami menahan kesakitan dan tanpa sengaja meremas jemari Alex saat dia kesakitan. Dan akhirnya tibalah saatnya Utami melahirkan, dia berusaha sekuat tenaganya untuk mengejan, tangan Alex sudah menerima beberapa cakaran dari Utami. Dan akhirnya, lahir lah bayi yang berjenis kelamin laki - laki itu, setelah di bersi

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 23.

    "Alex... sudahi pencarian wanita mu, selama ini kamu sudah banyak mempermainkan wanita, pilih lah seorang wanita yang bisa kau nikahi," Ujar Adrian kepada Alex. "Pa... sudah lah, kalau pun aku sudah menemukan wanita yang cocok buat ku, pasti akan ku bawa dia kesini dan kukenalkan pada papa, dan kalau perlu akan ku lamar secepatnya," Sahut Alex. "Ya sudah, terserah kamu lex, papa ini sudah tua, papa juga ingin melihatmu memiliki seorang pendamping sebelum papa pergi meninggalkan dunia ini," Ujar Adrian. "Papa jangan bicara seperti itu, hidup papa masih lama, udah ah pa aku ada janji dengan klien sebentar lagi, aku jalan dulu ya pa," Ucap Alex berpamitan kepada Adrian dan Adrian pun mengangguk. Saat di jalan, tepatnya saat berhenti di lampu merah, Alex melihat Utami di bonceng oleh seorang lelaki tampan dan tinggi yang memakai seragam SMA, wajah Utami pun terlihat pucat, dia seperti menahan sakit. Alex pun meminta sang supir untuk mengikuti mereka. Ternyata mereka berhenti di depa

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 22.

    "Utami... ikut aku sekarang," Ujar Alex. "Lepaskan saya pak, tolong lepaskan," Ucap Utami yang berusaha melepaskan tangannya dari Alex, tapi Alex menarik tangannya dengan kuat sehingga Utami tak bisa melepaskan nya. Kini Utami dan Alex sudah berada di dalam mobil Alex. Utami berusaha keluar tapi Alex memintanya untuk tenang dan tetap berada di mobil. "Utami... tolong tenang dulu, aku nggak akan ngapa - ngapain kamu, aku hanya ingin bertanya kepadamu?" Ucap Alex. "Mau bertanya apa lagi sih pak? Kita sudah nggak punya urusan lagi, saya nggak mau berhubungan dengan anda, anda sudah menodai saya, dan saya juga pernah minta tanggung jawab anda, tapi anda menolak mentah - mentah permohonan saya," Tutur Utami. "Oke, aku minta maaf... karena aku sudah menodai mu, saat ini aku cuma mau bertanya, kamu lagi hamil ya? Ini anak siapa?" Tanya Alex. Utami sedikit gugup karena belum sempat memikirkan jawaban apa yang akan di berinya, apabila dia bertemu dengan Alex. "Ehm... i-iya saya sedang

  • Gadis Penakluk Hati CEO Dingin   Chapter 21.

    "Sayang... aku udah jadi istri sah mu, apakah kita bisa, ehm... maksudku, apa kakimu masih sakit?" Erina ragu - ragu untuk mengatakan bahwa dia meminta hak nya sebagai seorang istri. "Ehm... sayang, apakah bisa kamu menungguku sebentar sampai kakiku bisa di gerakkan lagi?" Tanya Arthur yang mengerti kemana arah pembicaraan Erina. "Apa nggak ada cara lain sayang? mungkin aku bisa di atas dan kamu di bawah, hehe..."Ujar Erina yang sedikit malu. Arthur merasa tak enak hati kepada Erina, karena Erina hanya meminta hak nya sebagai istri. "Baiklah sayang, akan aku coba ya, untuk saat ini sepertinya kamu yang lebih aktif, kamu yang harus lebih gesit di banding aku," Ujar Arthur tersenyum dan Erina pun terlihat berbinar - binar karena Arthur mengabulkan keinginannya. Sebelum melaksanakan akad nikah, Arthur sudah keluar dari rumah sakit, dokter juga sudah mengizinkan Arthur untuk berobat jalan saja dan tetap rutin mem

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status