Share

Bab 88. Marcel Patah Hati

Matahari mulai muncul dari ufuk timur, semua burung diatas ranting berkicauan bak bersiul menyambut pagi. Air embun membuat tanaman tumbuh segar dan sehat.

Yasmin dan keluarga menikmati embun pagi di taman, sambil melakukan peregangan otot dengan olahraga seperti menggerakkan tubuh, ataupun berlari mengelilingi taman.

Tubuh yang tidak biasa melakukan olahraga pagi memang berat, belum sampai satu putaran saja Yasmin dan Aditya sudah merengek meminta minum.

“Papi ngapain sih ikut-ikutan,” kesal Yasmin karena Aditya merebut minumannya.

“Papi haus, seret banget nih tenggorokan.” Katanya meneguk minuman Yasmin sampai habis.

Tidak lama Meli juga datang meminta minum, dengan nafas ngos-ngosan, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas tikar.

“Papi ambilin minum,” ujarnya.

“Iya Papi ambilin,” katanya segera berdiri.

“Mami kepala aku pusing,” ucap Yasmin memegang kepalanya.

Meli langsung duduk mendekati putrinya, dilihat dari wajah Yasmin pucat, Meli memeriksa suhu tubuhnya.

“Badan kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status