Share

Lamaran Alif

Suasana siang itu cukup terik di luar sana. Hiruk pikuk kendaraan berlalu lalang di jalanan beserta orang-orang yang yang berjalan sehabis melakukan aktivitasnya masing-masing.

Alif dan Kamea sedang menikmati jamuan makan siang yang sudah dipesan sebelumnya oleh Alif. Entah kapan lelaki itu mulai menyiapkan semuanya, Kamea tidak tahu itu. Yang pasti ia sangat senang dengan semuanya.

"Kok, aku gak tahu Mas nyiapin ini semua?" tanya belia itu.

Iris teduh berwarna hitam itu menatap lamat wajah tampan sang suami yang sejak lama sudah menjadi candunya. Walau keadaan sempat ingin merenggut sosok tampan itu dari hidupnya. Bersyukur Tuhan terlebih dulu mengetuk pintu hati sang suami sebelum perpisahan itu benar-benar terjadi.

"Kan sekarang sudah tahu, sayang," sahut Alif lembut.

Wajah sendu yang tadi sempat menyelimuti wajah cantik itu, kini kembali terlihat ceria. Senyum manis tak luntu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status