Share

Pindah Rumah

Kamea menggeret koper berukuran sedang miliknya dengan gontai menghampiri Alif yang sudah menunggunya di depan rumah. Rasanya berat sekali harus meninggalkan rumah mertuanya itu untuk pindah ke rumah Alif.

Ia merasa masih belum siap bila harus tinggal berdua bersama suaminya yang dingin dan kaku itu. Sedari pagi pikirannya terus melayang memikirkan hal-hal buruk. Takut-takut Alif membawanya pindah hanya untuk mengerjainya saja. Mengingat sejauh ini hubungannya masih belum akur dengan lelaki beralis tebal itu.

"Tenang Kamea, Mama bilang kalau mas Alif macam-macam aku bisa mengadu pada Mama dan Papa," gumamnya seraya menghela napas panjang.

"Kamea, kenapa malah bengong di situ?"

"Eh?"

Belia itu terperanjat kaget. Suara mama Anita menariknya dari lamunan. Kamea tersenyum kaku, dengan polos menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Gadis itu segera menghampiri mamanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status