Share

Bab 41

Pak Slamet terus saja meracau, memanggil nama mantan istrinya itu, dan memohon ampun.

Kanaya segera mendekati Bapaknya, dan mencium punggung tangannya, sambil menangis.

"Apa yang terjadi Pak? kenapa bisa sampai seperti ini." ucapnya, terisak.

Sedangkan Bayu hanya mematung, di dekat pintu, tak mau mendekat.

Bocah yang masih beranjak remaja itu, masih menyimpan banyak sakit hati di dadanya, sehingga ia tak mau mendekat.

Pak Slamet sudah tak dapat mengenali putrinya lagi.

Lelaki yang berusia hampir setengah abad itu, terus saja meracau, dan merintih kesakitan.

Bimo kemudian mendekat, dan menenangkan calon istrinya, yang terus menangis.

Tapi tiba-tiba, saat Bimo tengah memeriksa kondisi Pak Slamet, lelaki paruh baya itu kejang-kejang, membuat Kanaya semakin histeris.

Dengan dibantu oleh perawat dan dokter yang lain, Bimo berusaha menenangkan Pak Slamet yang kejang.

"Dokter!" seru perawat, terlihat panik saat melihat Pak Slamet mulai terkulai lemas.

Bimo segera memeriksa denyut nadi di p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status