Share

Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson
Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson
Penulis: Nhaya_97

Harga yang Fantastis

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-09 15:23:42

“Perkenalkan, wanita cantik ini bernama ELENA,” suara pembawa acara bergema seperti genderang maut yang menandai giliran Elena untuk dilelang, seakan namanya kini hanyalah sebuah label yang tidak ada hubungannya lagi dengan identitasnya.

Di barisan paling depan, duduk seorang pria yang tampak seperti patung marmer hidup. Rahangnya kokoh, dan matanya yang tajam bagaikan pisau mengiris suasana.

Tatapannya tidak sekadar melihat; dia menelanjangi setiap inci gadis yang dipamerkan, menghitung nilai mereka dalam skala yang hanya dia ketahui. Pria itu adalah Jackson Collins, pewaris keluarga Collins yang kekayaan dan kekuasaannya sudah menjadi legenda.

Namun, malam ini, Jackson adalah pria yang berbeda. Pikirannya diselimuti oleh kabut yang tebal, dihantui bayangan wanita yang pernah dia cintai—Ariana.

Wanita itu, dengan kecantikan yang begitu sempurna namun hati yang tak pernah menjadi miliknya, kini telah menjadi istri sepupunya sendiri, David. Luka itu begitu dalam, seperti belati yang ditancapkan ke jantungnya dan diputar perlahan-lahan.

Sejak awal acara, Jackson menatap dengan pandangan dingin yang kosong. Wanita-wanita yang ditawarkan, meski dilapisi make-up tebal dan pakaian menggoda, hanyalah cangkang kosong di matanya. Tak ada satu pun yang mampu menyentuh hatinya yang kini terkunci dalam sangkar kebencian dan luka.

Namun, ketika dia bersiap untuk pergi, lampu panggung kembali menyala terang, kali ini memunculkan sosok yang membuat napasnya tercekat.

Di atas panggung, berdiri seorang wanita dengan tubuh gemetar, mata penuh ketakutan, dan wajah yang menyimpan bayangan Ariana. Meski riasannya tebal, lekuk-lekuk wajahnya menciptakan ilusi yang mengganggu hati Jackson.

Tubuh wanita itu bagai ukiran patung dewi, lekukannya sempurna, namun tidak vulgar. Kulitnya bersinar dengan pigmen eksotis yang tidak pernah Jackson temukan dalam lingkaran wanita yang dia kenal—kulit pucat dingin yang terasa kosong.

Ini adalah kecantikan yang liar, murni, dan penuh misteri, seperti malam tropis yang gelap namun menenangkan.

Sesuatu dalam dirinya yang telah lama mati mendadak menyala kembali. Bukan rasa cinta, tapi obsesi, dorongan primitif yang mendominasi dirinya.

Langkah Jackson yang semula hendak meninggalkan tempat itu terhenti. Dia kembali duduk, pandangannya tidak berpaling dari Elena, seakan dia telah menemukan alasan untuk tetap tinggal.

“Satu lagi wanita yang paling spesial dari semua yang kami miliki! Namanya ELENA, dan aku membuka harga terendah dari 10 ribu dollar!” seru pembawa acara dengan suara yang menggelegar, memecah keheningan seperti petir di tengah malam.

Kata-kata itu diucapkan dengan nada bangga, seolah Elena adalah mahakarya seni yang dipamerkan, bukan manusia dengan hati yang terluka.

Di sudut ruangan, rahang Jackson mengeras seperti batu pahat. Tatapannya berubah dingin, penuh amarah yang hampir tidak bisa dia kendalikan. Dalam benaknya, wajah Elena seolah melebur menjadi wajah Ariana, kenangan yang terus menghantuinya.

Pemandangan ini bagaikan mimpi buruk yang hidup—Ariana yang ia cintai, kini dalam wujud Elena, dipertontonkan tanpa daya di hadapan serigala-serigala kelaparan yang haus akan kekuasaan atas tubuh dan harga dirinya.

Jackson merasakan darahnya mendidih. Dia tahu niatnya berkontradiksi: menyelamatkan Elena, tapi di sisi lain, ia hanyalah serigala lain di tengah kawanan yang haus. Meski begitu, sebuah dorongan—entah obsesi, cinta, atau kesedihan—memaksa tangannya untuk bertindak.

"50 ribu," suara seorang pria di dekatnya membelah ruangan seperti pecahan kaca. Tawaran itu membuat semua mata menoleh, menciptakan gelombang keheningan penuh keterkejutan.

“50 ribu... apakah ada yang lebih tinggi lagi?” suara pembawa acara seperti bara api yang disiram minyak, menyalakan kompetisi di antara para penawar.

"50 ribu pertama... 50 ribu kedua..."

"100 ribu," seru Jackson, suaranya tegas dan bergema seperti guntur. Ruangan yang tadinya tenang tiba-tiba menjadi riuh, suasana berubah menjadi sorakan dan bisikan.

Setiap kepala berbalik ke arahnya, memandangnya dengan tatapan tercengang, kecuali pria yang pertama kali menawar.

Pria itu menatap Jackson dengan mata menyala penuh amarah. "200 ribu," katanya lantang, seakan tantangan itu ditujukan langsung ke arah Jackson.

Pembawa acara terkesiap, suaranya berubah menjadi seruan dramatis. "Wooow... ini adalah harga tertinggi selama lelang ini pernah dibuka. Ada lagi yang lebih tinggi?"

"300 ribu," balas Jackson tanpa ragu, tatapannya tajam seperti bilah pedang, menembus pria itu yang kini tampak mulai gusar.

Namun, pria itu menolak menyerah. "400 ribu," ujarnya, suaranya seperti raungan binatang yang terluka.

"500 ribu," Jackson membalas tanpa kehilangan ketenangannya, meskipun di dalam, darahnya berdegup seperti genderang perang.

Pria itu akhirnya menyerah, mengumpat keras sambil menatap Jackson dengan kebencian yang membara. "Ambil saja wanita itu. Dia hanya wanita jalang yang tidak pantas mendapatkan harga setinggi itu."

Suasana ruangan kembali hening sejenak sebelum pembawa acara mengambil alih kendali, meski dengan nada bergetar akibat intensitas yang baru saja terjadi. "500 ribu untuk Tuan Jackson. Apakah ada yang ingin menawar lebih tinggi lagi?" tanyanya, suara penuh antisipasi yang menyayat keheningan seperti pisau tajam.

"500 ribu pertama... 500 ribu kedua..."

Tiba-tiba, suara dari sudut ruangan belakang menggema seperti gelombang pasang. "600 ribu," seru seorang pria yang duduk di belakang. Semua kepala langsung menoleh ke arahnya, dan sejenak, waktu terasa berhenti.

Jackson menatap pria itu dengan tatapan membunuh. Dadanya naik-turun, amarahnya meluap seperti magma yang siap meletus.

Pembawa acara dengan penuh semangat berkata, "Apakah ada yang berani menawar lebih tinggi dari 600 ribu?" Keheningan menyelimuti ruangan, seolah udara tersedot keluar.

Jackson berdiri perlahan, tatapannya menyapu ruangan seperti badai yang menghancurkan. "Satu juta dollar," katanya dengan suara yang dalam, dingin, dan penuh ketegasan. "Aku akan membayar wanita itu satu juta dollar."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Rasa Tak Terungkap

    Elena sedang memasukkan mantel yang sebelumnya dia pakai ke dalam tas ketika pintu kamarnya terbuka.Mengira jika Ariana yang masuk, Elena bertanya tanpa melihat siapa yang datang."Apakah David sudah selesai bicara dengan papanya? Apakah kita sudah mau pergi? Tunggu sebentar, Ariana! Ada beberapa barang yang masih harus aku siapkan," ujar Elena dengan tangan yang masih sibuk mencari barang-barangnya yang tercecer."Ini aku, aku bukan Ariana," suara bariton seorang pria mengagetkan Elena.Wanita itu langsung menghentikan kegiatannya dan menegakkan tubuhnya.Dia menoleh ke arah pintu dan menegang melihat Jackson berdiri beberapa meter di depannya. Nafasnya seketika tercekat dengan jantung berdetak kencang.Harusnya saat ini dia membenci Jackson dan berharap pria itu menjauh darinya, namun apa yang dia rasakan malah sebaliknya, matanya menatap pria itu penuh rindu dan keberadaan Jackson seperti magnet yang menariknya untuk mendekat.Beruntung kesadaran Elena masih berfungsi dengan baik

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Perkenalan Diri dan Sambutan Hangat

    "Apakah kamu yakin akan keluar dan menemui keluarga Collins sekarang?" tanya Ariana yang masih khawatir dengan kesehatan Elena."Ya, aku yakin. Aku sudah baikan dan ingin segera keluar dari rumah ini,” tegas Elena."Kamu mau pergi ke mana setelah dari sini?" Ariana semakin mengkhawatirkan Elena dan kehamilan wanita itu."Aku belum tahu, tetapi aku ingin menjauh dari keluarga Collins dan mencari pekerjaan. Aku ingin mengakhiri hubunganku dengan Jackson.”"Kalau begitu, tinggallah bersamaku," ajak Ariana yang tidak mungkin membiarkan saudaranya itu berkeliaran sendiri tanpa tempat tinggal dan pekerjaan.Elena langsung menggeleng dan menolak ajakan Ariana. "Aku tidak ingin tinggal bersama kalian dan menjadi beban di dalam keluarga kalian. Lagi pula rasanya akan tidak nyaman jika aku serumah dengan suamimu."Ariana terdiam dan mengakui apa yang Elena katakan memang benar. "Aku tidak mungkin membiarkan kamu tinggal sendiri, apalagi dalam keadaan hamil. Aku akan bicara pada David untuk bisa

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Dua Pilihan

    "Aku tidak mungkin hamil," gumam Elena dengan tatapan sendu"Apa maksudmu tidak mungkin hamil?" tanya Ariana memastikan apa yang saudaranya itu katakan."Selama kami berhubungan, aku selalu meminum obat pencegah kehamilan dan aku tidak pernah melupakannya. Bagaimana ini bisa terjadi?" Elena tampak syok dan putus asa."Maaf jika aku menanyakan sesuatu yang mungkin menyinggungmu. Apakah anak yang kamu kandung adalah benar anak Jackson? Apakah janin dalam kandunganmu adalah keturunan Collins?"Pertanyaan itu membuat Elena menatap tajam ke arah Ariana, lalu tak lama setelahnya mata itu berkabut dan berkaca-kaca, setetes air mata jatuh membasahi pipinya. "Aku tidak pernah berhubungan dengan siapapun selain Jackson. Pria itu yang mengambil kehormatanku dan satu-satunya pria yang pernah menyentuhku. Jika benar saat ini aku sedang hamil, maka anak yang aku kandung adalah benar anak Jackson."Kini ganti mata Ariana yang berkabut, dia mengusap wajahnya. tampak tertekan. "Efektifitas obat pence

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Kemarahan Ariana

    Jackson menatap Ariana dengan wajah pucat. Pandangannya kosong seolah otaknya berusaha keras mencerna kalimat yang baru saja keluar dari mulut perempuan di hadapannya."Elena... hamil?"Nafas Jackson tersengal, dan cangkir kristal yang sedari tadi digenggamnya jatuh ke lantai, pecah berhamburan. Suara pecahan itu seperti meretakkan ketenangan semu yang sempat ia pertahankan selama ini.Ariana menatapnya penuh kemarahan. Matanya sembab, bukan karena takut, tetapi karena marah dan kecewa. “Jangan berpura-pura tidak tahu! Elena hamil, Jackson. Dan kamu satu-satunya pria yang pernah dekat dengannya selama ini!”Jackson menggeleng, mulutnya terbuka, tapi tak satu pun kata keluar. Tenggorokannya tercekat. Wajahnya pucat, seperti seseorang yang melihat bayang-bayang dosanya bangkit dari kubur."Ariana..." gumamnya, akhirnya berhasil bersuara. "Aku... aku benar-benar tidak tahu...""Apa kau ingin bilang itu bukan anakmu?" potong Ariana dengan nada getir. “Setelah kau tidur dengannya, kau perg

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Hamil?

    "Keadaan Nona Elena masih dalam batas aman tetapi jangan disepelekan. Dia butuh banyak istirahat dan juga banyak cairan karena tubuhnya kurang minum dan mengalami dehidrasi.“Jauhkan juga Nona Elena dari hal yang membuatnya terkejut atau tertekan, dia mengalami stress dengan tekanan darah yang cukup tinggi," ucap Dokter sebelum mengakhir perkataannya."Baik Dok, aku akan merawatnya dengan baik dan memastikan Elena meminum obat yang kamu berikan."Dokter itu kemudian memberikan obat untuk beberapa hari ke depan dan menulis resep untuk rawat jalan. "Karena Nona Elena sedang hamil, maka aku akan memberikan obat yang aman untuk ibu hamil."Deg...Tubuh Ariana seketika menegang dan mematung saat menerima obat dari dokter tersebut mengetahui jika Elena sedang hamil."Hamil...? ma-maksud Dokter? Elena saat ini sedang hamil?" gumamnya lirih yang masih bisa di dengar oleh dokter itu.Dia tampak syok bukan karena berita yang dia dengar tetapi nasib Elena selanjutnya akan seperti apa."Apakah ka

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pingsan

    Belum sempat Elena mengatakan sesuatu, pandangan wania itu tiba-tiba menggelap. Tubuhnya terasa sangat ringan dan bruuuukkk.. wanita itu jatuh dari tempatnya berdiri.Beruntung sebelum tubuhnya jatuh ke lantai, David sudah menangkap dan menyangganya."Ada apa dengan Elena?" tanya Ariana tampak khawatir."Tadi dia sedang sakit, papanya menjualkan untuk dijadikan pemuas hasrat pria kaya. Aku menolongnya melarikan diri dari sindikat yang menjualnya hingga tidak sempat membawanya rumah sakit," terang David."Bawa dia ke kamar tamu, aku akan memanggil dokter," ujar Ariana kepada suaminya.Baru saja David ingin menggendong Elena, sepasang tangan kekar menghentikannya. "Biar aku yang membawanya. Kamu sudah beristri, tak pantas menyentuh wanita lain."David menoleh dan menatap Jackson dengan penuh tanda tanya. Kenapa pria itu berkata demikian?Siapa pun di ruangan itu tahu, dia tidak ada niatan apapun apalagi mengambil kesempatan saat menolong Elena.Dengan cepat Jackson mengambil Elena dari

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status