Share

Masih Perawan?

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2025-01-09 15:56:40

Elena berdiri terpaku di atas panggung, napasnya tertahan seperti burung kecil yang terperangkap dalam sangkar sempit.

Kata-kata itu—satu juta dollar—menggema di telinganya seperti suara lonceng besar yang bergema di lembah, membawa harapan sekaligus kehampaan yang tak bisa dia jelaskan.

Syok merayap di wajahnya, matanya membelalak tak percaya. Dalam sekejap, nilainya ditentukan oleh angka, seolah seluruh hidupnya diringkas menjadi sekadar nominal di atas kertas.

Namun, di balik keterkejutannya, ada secercah kebebasan yang mulai bersinar redup. Satu juta dollar berarti akhir dari neraka ini, akhir dari rantai tak terlihat yang menahannya dalam sindikat perdagangan manusia.

Meski kebebasan itu tampak semu, ia tetap terasa seperti udara segar di tengah ruang sempit yang penuh sesak.

Suara pembawa acara lelang kembali melengking, memecahkan pikirannya. “Apakah ada yang menawar lebih dari satu juta dollar? Harga yang begitu fantastis,” serunya, memancing antusiasme palsu di tengah riuh rendah komentar penonton.

"Wanita itu tidak pantas terbeli satu juta dollar."

"Pria itu terlalu bodoh membelinya."

"Tidak ada yang spesial dari wanita itu, untuk apa membuang uang sebanyak itu?"

Setiap kata bagaikan serpihan kaca yang menancap di hati Elena. Komentar itu mengiris rasa harga dirinya yang telah lama terkubur.

Dia berdiri di sana, mendengar dirinya direndahkan, dijadikan objek pembicaraan, seperti barang rusak di etalase toko yang ditawar sembarang.

Tangannya bergetar, tetapi dia tidak lagi mencoba menyembunyikannya. Ketakutan telah berubah menjadi luka yang menganga.

“Baiklah kalau begitu, satu juta pertama... satu juta kedua... satu juta ketiga...”

Terdengar bunyi palu di tangan pembawa acara yang memantulkan suara tajam di seluruh ruangan, bagaikan genta yang menandakan akhir hidupnya yang lama dan awal sesuatu yang baru.

“Keperawanan dan kontrak Elena sah menjadi milik Tuan Jackson!” serunya penuh semangat, seolah ini adalah puncak pencapaiannya sebagai pembawa acara.

Di sudut ruangan, Jackson berdiri perlahan, tubuhnya tegap dengan wajah tanpa ekspresi. Dia melangkah menuju meja administrasi dengan langkah yang mantap, seperti seorang raja yang baru saja menaklukkan kerajaan.

Di atas kertas kontrak, tinta menjadi saksi bisu dari perjanjian yang mengikat Elena padanya selama setahun penuh. Satu tahun untuk menyerahkan diri, tubuh, dan kebebasan kepada pria yang kini menjadi tuannya.

Setelah menyelesaikan semua prosedur, Jackson berjalan menuju ruang ganti, di mana Elena telah dipindahkan. Dia membuka pintu dengan gerakan kasar, wajahnya dingin seperti es yang tidak pernah meleleh.

Di dalam, Elena berdiri mematung, seperti boneka yang kehilangan pemiliknya. Tatapan matanya kosong, tetapi tubuhnya gemetar, seakan dia ingin melarikan diri tetapi tidak tahu ke mana harus pergi.

"Ikut aku!" ujar Jackson, nadanya tegas, tanpa ruang untuk bantahan.

Elena hanya mengangguk kecil. Kakinya bergerak, mengikuti pria itu dengan langkah berat, seperti tawanan yang berjalan menuju pengadilan terakhirnya.

Mereka berdua turun ke basement, di mana mobil mewah Jackson terparkir, tubuhnya mengilap seperti predator yang siap melahap mangsa.

"Masuk dan duduk di kursi depan," perintah Jackson.

Tanpa kata, Elena membuka pintu dan duduk. Jok mobil yang lembut terasa dingin di kulitnya, seolah menegaskan posisi baru yang harus dia terima.

Di dalam keheningan, suara Jackson terdengar tajam. "Panggil aku Jackson."

Elena mengangguk gugup, suaranya gemetar saat dia mencoba berbicara. "Namaku Elena... panggil saja aku Elena," katanya dengan bahasa yang belepotan, mencoba memperkenalkan dirinya meski tahu bahwa nama itu kini hanya menjadi identitas yang terasing.

Jackson tidak menjawab. Matanya tetap fokus ke jalan di depan, tetapi dalam hati, badai berkecamuk.

Dia tidak bisa lagi membedakan apakah dia ingin menyelamatkan Elena, atau justru merenggut sesuatu yang tidak dia pahami dari wanita itu.

"Apakah itu nama aslimu?" tanya Jackson, suaranya berat, seperti badai yang mendahului hujan.

"Ya, itu nama asliku. Kamu bisa melihat kartu identitasku jika tidak percaya," jawab Elena dengan nada yang bergetar, mencoba meneguhkan dirinya meskipun sorotan mata pria di sebelahnya membuatnya merasa kecil dan rapuh.

Jackson diam sesaat sebelum pertanyaan berikutnya keluar dari bibirnya seperti anak panah yang menusuk langsung ke inti dirinya. "Benarkah kamu masih perawan?"

Bluuushhh...

Wajah Elena langsung memerah seperti mawar yang baru mekar di bawah sinar matahari, tetapi bukan karena rasa malu yang manis. Ada bara marah yang menyala di balik rona itu, meski bibirnya tetap mengucapkan jawaban dengan nada terkendali.

"Aku belum pernah berhubungan badan dengan pria atau pun wanita. Dulu aku pernah punya kekasih, tapi kami hanya sebatas bersentuhan sampai bibir saja. Hubungan kami tidak bertahan lama karena aku tidak mau tidur dengannya."

Jackson mendengarkan dengan senyum sinis yang mencoreng wajahnya. "Jadi, bibirmu sudah tidak perawan."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Hamil?

    "Keadaan Nona Elena masih dalam batas aman tetapi jangan disepelekan. Dia butuh banyak istirahat dan juga banyak cairan karena tubuhnya kurang minum dan mengalami dehidrasi.“Jauhkan juga Nona Elena dari hal yang membuatnya terkejut atau tertekan, dia mengalami stress dengan tekanan darah yang cukup tinggi," ucap Dokter sebelum mengakhir perkataannya."Baik Dok, aku akan merawatnya dengan baik dan memastikan Elena meminum obat yang kamu berikan."Dokter itu kemudian memberikan obat untuk beberapa hari ke depan dan menulis resep untuk rawat jalan. "Karena Nona Elena sedang hamil, maka aku akan memberikan obat yang aman untuk ibu hamil."Deg...Tubuh Ariana seketika menegang dan mematung saat menerima obat dari dokter tersebut mengetahui jika Elena sedang hamil."Hamil...? ma-maksud Dokter? Elena saat ini sedang hamil?" gumamnya lirih yang masih bisa di dengar oleh dokter itu.Dia tampak syok bukan karena berita yang dia dengar tetapi nasib Elena selanjutnya akan seperti apa."Apakah ka

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pingsan

    Belum sempat Elena mengatakan sesuatu, pandangan wania itu tiba-tiba menggelap. Tubuhnya terasa sangat ringan dan bruuuukkk.. wanita itu jatuh dari tempatnya berdiri.Beruntung sebelum tubuhnya jatuh ke lantai, David sudah menangkap dan menyangganya."Ada apa dengan Elena?" tanya Ariana tampak khawatir."Tadi dia sedang sakit, papanya menjualkan untuk dijadikan pemuas hasrat pria kaya. Aku menolongnya melarikan diri dari sindikat yang menjualnya hingga tidak sempat membawanya rumah sakit," terang David."Bawa dia ke kamar tamu, aku akan memanggil dokter," ujar Ariana kepada suaminya.Baru saja David ingin menggendong Elena, sepasang tangan kekar menghentikannya. "Biar aku yang membawanya. Kamu sudah beristri, tak pantas menyentuh wanita lain."David menoleh dan menatap Jackson dengan penuh tanda tanya. Kenapa pria itu berkata demikian?Siapa pun di ruangan itu tahu, dia tidak ada niatan apapun apalagi mengambil kesempatan saat menolong Elena.Dengan cepat Jackson mengambil Elena dari

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pura-pura Tidak Saling Kenal

    Melihat Elena masih duduk di kursi mobil membuat David terpaksa mencengkeram lengan Elena dan menariknya keluar dari mobil.Dia memaksa Elena untuk masuk ke rumah mewah dan megah itu tanpa bisa menolak.Di dalam keterpaksaannya, Elena berharap tidak ada Jackson di dalam rumah tersebut. Jika tidak, maka drama kehidupannya akan semakin rumit dan panjang.Apalagi dia melarikan diri dari kontrak yang seharusnya dia selesaikan. Hutangnya pada Jackson belum selesai dan dia masih punya urusan panjang dengan pria itu.David terus menarik tubuhnya masuk ke dalam rumah megah kediaman Collins, sayangnya keindahan rumah itu sama sekali tidak dirasakan Elena karena fokus pikirannya di tempat yang lain.Tubuhnya semakin gemetar ketika David masuk ke sebuah ruangan yang berisi banyak orang dengan penampilan yang begitu elegan.Mereka para manusia dengan wajah dan tubuh yang sempurna dibalut dengan pakaian mahal yang menambah kesempurnaan mereka."Halo semuanya," sapa David dengan senyum merekah memb

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Sangat Penting Untuk Istriku

    "Kenapa kamu datang sendiri? Di mana David?" tanya Judy pada istri cucunya yaitu Ariana.Hari ini adalah malam acara keluarga Collins yang biasa dilakukan di akhir pekan. Semua anggota keluarga Collins yang rumahnya masih satu kota dengan kediaman utama Collins, berkumpul untuk makan bersama Judy agar wanita itu tidak terus bersedih mengingat mendiang suaminya."David akan datang terlambat karena masih ada pertemuan di kantor, sebentar lagi juga akan datang," jawab Ariana santai."David tidak pernah terlambat jika ada acara keluarga, coba kamu telepon dia dan pastikan sudah sampai di mana sekarang? jika masih di kantor, suruh dia cepat datang," ucap Judy dengan sedikit kesal karena cucunya itu lebih mementingkan pekerjaan dibanding makan malam bersamanya."Baik Grandma, aku akan segera menghubungi David dan memintanya untuk segera pulang," kata Ariana patuh untuk meredam kekesalan yang Judy rasakan pada suaminya tersebut.Setelah Judy pergi, Ariana mencoba menghubungi pria itu, anehny

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Bertemu Keluargamu

    Elena membacanya sejenak lalu mengangguk pelan berusaha mempercayai perkataan pria yang terlihat tidak jahat itu."Siapa namamu?" tanya David."Elena," jawab Elena dengan suara serak karena kesehatannya terganggu beberapa hari ini."Apakah kamu sedang sakit?"Elena mengangguk mengiyakan. Dalam hati, David tersenyum karena mempunyai alasan untuk mengeluarkan Elena dari tempat tersebut.David tiba-tiba berteriak dengan nada marah memanggil penjaga yang berjaga di depan pintu kamar Elena. Teriakan pria itu membuat Elena terkejut dan tubuhnya semakin gemetar hebat. Tak lama kemudian terlihat dua orang penjaga masuk ke kamar tersebut."APA-APAAN INI? KALIAN MEMBERIKU ORANG SAKIT UNTUK MELAYANIKU!" seru David pura-pura marah."Sakit...? Kami tidak tahu jika wanita itu sakit. Kami akan memberitahu bos dan menggantinya dengan wanita lain yang sehat untuk bisa melayani dan memuaskanmu," ujar salah satu dari penjaga tersebut."Aku tidak ingin wanita lain, aku ingin wanita ini yang melayaniku,"

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Aku ingin Menolongmu

    Tawaran itu langsung menarik minat Jackson karena dia memang butuh waktu untuk mencari Elena dan mencari jalan keluar untuk hubungannya dengan wanita itu.Melihat Jackson yang terdiam, Jane tersenyum tipis di ujung bibirnya, merasa menang. Dia yakin Jackson akan menerima tawarannya."Apa keputusanmu, Jackson? Aku menunggu jawabanmu," desak Jane tidak sabar."Baiklah, aku setuju dengan tawaranmu," jawab Jackson."Bagus. Itu artinya tidak akan ada seorang pun yang tahu masalah internal kita, yang tahu hanya kita berdua. Bagi semua orang hubungan kita baik dan mesra," ucap Jane memastikan jika Jackson mengerti dengan perjanjian tersebut."Oke, bagiku itu tidak ada masalah, hanya bersandiwara saja bukan ?" tegas Jackson."Jika kamu melanggarnya, maka aku akan membuat semua orang menekanmu agar kamu mau menikahiku," ancam Jane."Tidak ada satu orang pun yang bisa menekanku," ucap Jackson penuh rasa percaya diri."Benarkah ...? Kita lihat saja nanti," balas Jane dengan penuh rasa percaya di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status