Home / Romansa / Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson / Lepaskan Semua Pakaianmu!

Share

Lepaskan Semua Pakaianmu!

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2025-01-09 15:57:14

Elena terdiam, menundukkan kepala sambil meremas jarinya yang sudah memucat.

Sesuatu dalam dirinya memberontak, tetapi dia tidak tahu bagaimana melawannya. Di hadapan Jackson, dia merasa seperti boneka yang benang-benangnya dipegang penuh oleh pria itu.

Keheningan yang melingkupi mereka terasa berat, seperti kabut pekat yang menyelimuti malam. Jackson mengarahkan mobil ke sebuah hotel mewah, enggan kembali ke apartemennya.

Pikirannya penuh dengan bayangan keluarga Collins yang tengah merayakan Natal di rumah besar mereka.

Biasanya, dia tidak pernah melewatkan acara itu—pesta keluarga yang hangat dengan pohon Natal berkilauan dan tawa yang memenuhi ruangan.

Tapi tidak untuk malam ini.

Ariana akan ada di sana. Wanita itu, dengan senyumnya yang dulu menjadi cahaya dalam hidup Jackson, kini menjadi istri dari sepupunya, David Collins.

Seolah tak cukup, mereka telah memiliki anak yang tampan, sebuah simbol kebahagiaan yang tak pernah bisa Jackson miliki.

Tangannya mencengkeram kemudi dengan keras, buku-buku jarinya memutih, menahan rasa marah yang membakar di dadanya.

Rahangnya mengeras, dan matanya menatap lurus ke depan, berusaha mengusir bayangan Ariana dan David dari pikirannya.

Di sebelahnya, Elena duduk kaku. Jantungnya berdegup seperti burung kecil yang mencoba terbang keluar dari sangkar.

Ketika mobil Jackson memasuki area hotel yang mewah, matanya membesar, menatap keindahan yang begitu asing baginya.

Lampu-lampu kristal berkilauan seperti bintang di langit malam, dan pintu masuk yang megah memancarkan aura kekayaan yang membuat Elena merasa semakin kecil.

Tangannya gemetar, bukan hanya karena dinginnya udara malam, tetapi juga karena rasa takut yang mencekam. Malam ini, dia tahu, dia akan kehilangan sesuatu yang paling berharga—kehormatan yang selama ini dia pertahankan meskipun hidup telah berulang kali menjatuhkannya.

Ketika mereka keluar dari mobil, tatapan-tatapan menusuk langsung mengarah padanya. Para tamu hotel, dengan pakaian mereka yang anggun dan elegan, memandang Elena dengan penghinaan yang tak mereka sembunyikan.

Pakaian murahan yang dikenakannya, make-up tebal yang tampak seperti topeng muram, membuatnya terlihat seperti wanita murahan yang dibawa Jackson untuk memenuhi hasratnya.

Tatapan-tatapan itu bagaikan cambuk yang mencambuk habis sisa harga diri Elena. Tetapi dia hanya bisa menunduk, membiarkan dirinya dihakimi tanpa pembelaan.

Sepanjang perjalanan menuju kamar, Elena merasa dirinya menyusut di bawah tatapan-tatapan tajam yang seperti duri menusuk setiap inci kulitnya.

Malu dan marah bergumul dalam dirinya, namun rasa hina lebih mendominasi. Dalam hati, dia mengutuk situasi ini, tetapi mulutnya tetap terkatup rapat, seperti boneka yang telah kehilangan suaranya.

Dia bukan lagi Elena yang dulu—gadis dengan harapan sederhana dan senyuman tulus. Kini dia hanyalah bayang-bayang dirinya sendiri, wanita jalang yang ditakdirkan memuaskan keinginan seorang pria asing.

Jackson, yang berjalan di sampingnya, tak acuh pada atmosfer intimidasi yang menyelubungi mereka.

Tatapan merendahkan para tamu tak lebih dari angin lalu baginya. Dia terus melangkah dengan tenang, seolah dunia di sekitarnya hanyalah teater murahan yang tak pantas mendapatkan perhatian.

Namun, ketika pintu kamar tertutup rapat di belakang mereka, menghalangi dunia luar, tatapan dinginnya segera tertuju pada Elena.

"Lepaskan semua pakaianmu!"

Suara Jackson menggema di ruangan itu, dingin dan tanpa kompromi. Elena tertegun, matanya membesar seperti rusa yang terjebak dalam sorotan lampu.

"Me-melepas pakaianku?" ulangnya gugup, suara gemetarnya hampir tak terdengar.

Jackson mendekat, dan dalam sekejap, wreeekkk... suara robekan kain mengisi udara. Elena tersentak ketika pakaian murahan yang melekat di tubuhnya terbelah, memperlihatkan penutup dada berwarna merah yang mencolok di antara kulitnya yang putih bak porselen.

"Kamu mau melepaskannya sendiri atau aku yang akan melepaskannya dengan paksa?" ujar Jackson, suaranya mengandung ancaman halus, namun cukup untuk membuat Elena melangkah mundur.

"A-aku bisa melepaskannya sendiri," jawabnya cepat, berusaha menghindari tangan pria itu yang terasa seperti besi dingin.

Dengan tangan gemetar, Elena mulai menanggalkan sisa-sisa pakaiannya. Satu per satu, kain itu jatuh ke lantai, hingga akhirnya hanya menyisakan dua potong kecil yang menutupi area paling pribadi miliknya.

Malu dengan ketertelanjangannya, dia menyilangkan tangan di depan tubuhnya, berusaha menutupi apa yang tersisa. Namun usahanya sia-sia di hadapan tatapan Jackson yang tajam dan penuh penilaian.

Pria itu membungkuk, memungut pakaian Elena yang telah terlepas, lalu membuangnya ke tempat sampah tanpa ragu. "Pakaian murahan seperti ini tidak pantas melekat di tubuhmu," gumamnya, nyaris seperti hinaan.

Elena tetap berdiri di tempat, tubuhnya kaku seperti patung. Matanya mengikuti setiap gerakan Jackson dengan waspada, mencoba menebak apa yang akan dilakukan pria itu selanjutnya. Namun ketakutannya memuncak ketika pria itu mengucapkan perintah yang tak terduga.

"Pergilah ke kamar mandi!"

Elena mengerjap. "A-apa...?" tanyanya pelan, bingung oleh perintah yang tidak sesuai dengan bayangannya.

Apakah pria itu ingin melakukannya di kamar mandi? Pikirannya langsung berlari liar, membayangkan skenario-skenario yang membuatnya menggigil.

Dia mengguncang kepalanya, berusaha mengusir pikiran itu, tetapi gerakannya malah membuat Jackson salah paham.

"Jadi kamu mau menentangku?" Suara Jackson berubah menjadi geraman yang dalam, seperti singa yang baru saja diusik.

Matanya menyipit, menatap langsung ke Elena dengan intensitas yang membuat napasnya tersangkut di tenggorokan.

"Bukan seperti itu yang aku maksud. Aku akan pergi ke kamar mandi sekarang," sanggah Elena cepat, suaranya terdengar seperti gemerisik daun di tengah badai.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Hamil?

    "Keadaan Nona Elena masih dalam batas aman tetapi jangan disepelekan. Dia butuh banyak istirahat dan juga banyak cairan karena tubuhnya kurang minum dan mengalami dehidrasi.“Jauhkan juga Nona Elena dari hal yang membuatnya terkejut atau tertekan, dia mengalami stress dengan tekanan darah yang cukup tinggi," ucap Dokter sebelum mengakhir perkataannya."Baik Dok, aku akan merawatnya dengan baik dan memastikan Elena meminum obat yang kamu berikan."Dokter itu kemudian memberikan obat untuk beberapa hari ke depan dan menulis resep untuk rawat jalan. "Karena Nona Elena sedang hamil, maka aku akan memberikan obat yang aman untuk ibu hamil."Deg...Tubuh Ariana seketika menegang dan mematung saat menerima obat dari dokter tersebut mengetahui jika Elena sedang hamil."Hamil...? ma-maksud Dokter? Elena saat ini sedang hamil?" gumamnya lirih yang masih bisa di dengar oleh dokter itu.Dia tampak syok bukan karena berita yang dia dengar tetapi nasib Elena selanjutnya akan seperti apa."Apakah ka

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pingsan

    Belum sempat Elena mengatakan sesuatu, pandangan wania itu tiba-tiba menggelap. Tubuhnya terasa sangat ringan dan bruuuukkk.. wanita itu jatuh dari tempatnya berdiri.Beruntung sebelum tubuhnya jatuh ke lantai, David sudah menangkap dan menyangganya."Ada apa dengan Elena?" tanya Ariana tampak khawatir."Tadi dia sedang sakit, papanya menjualkan untuk dijadikan pemuas hasrat pria kaya. Aku menolongnya melarikan diri dari sindikat yang menjualnya hingga tidak sempat membawanya rumah sakit," terang David."Bawa dia ke kamar tamu, aku akan memanggil dokter," ujar Ariana kepada suaminya.Baru saja David ingin menggendong Elena, sepasang tangan kekar menghentikannya. "Biar aku yang membawanya. Kamu sudah beristri, tak pantas menyentuh wanita lain."David menoleh dan menatap Jackson dengan penuh tanda tanya. Kenapa pria itu berkata demikian?Siapa pun di ruangan itu tahu, dia tidak ada niatan apapun apalagi mengambil kesempatan saat menolong Elena.Dengan cepat Jackson mengambil Elena dari

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pura-pura Tidak Saling Kenal

    Melihat Elena masih duduk di kursi mobil membuat David terpaksa mencengkeram lengan Elena dan menariknya keluar dari mobil.Dia memaksa Elena untuk masuk ke rumah mewah dan megah itu tanpa bisa menolak.Di dalam keterpaksaannya, Elena berharap tidak ada Jackson di dalam rumah tersebut. Jika tidak, maka drama kehidupannya akan semakin rumit dan panjang.Apalagi dia melarikan diri dari kontrak yang seharusnya dia selesaikan. Hutangnya pada Jackson belum selesai dan dia masih punya urusan panjang dengan pria itu.David terus menarik tubuhnya masuk ke dalam rumah megah kediaman Collins, sayangnya keindahan rumah itu sama sekali tidak dirasakan Elena karena fokus pikirannya di tempat yang lain.Tubuhnya semakin gemetar ketika David masuk ke sebuah ruangan yang berisi banyak orang dengan penampilan yang begitu elegan.Mereka para manusia dengan wajah dan tubuh yang sempurna dibalut dengan pakaian mahal yang menambah kesempurnaan mereka."Halo semuanya," sapa David dengan senyum merekah memb

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Sangat Penting Untuk Istriku

    "Kenapa kamu datang sendiri? Di mana David?" tanya Judy pada istri cucunya yaitu Ariana.Hari ini adalah malam acara keluarga Collins yang biasa dilakukan di akhir pekan. Semua anggota keluarga Collins yang rumahnya masih satu kota dengan kediaman utama Collins, berkumpul untuk makan bersama Judy agar wanita itu tidak terus bersedih mengingat mendiang suaminya."David akan datang terlambat karena masih ada pertemuan di kantor, sebentar lagi juga akan datang," jawab Ariana santai."David tidak pernah terlambat jika ada acara keluarga, coba kamu telepon dia dan pastikan sudah sampai di mana sekarang? jika masih di kantor, suruh dia cepat datang," ucap Judy dengan sedikit kesal karena cucunya itu lebih mementingkan pekerjaan dibanding makan malam bersamanya."Baik Grandma, aku akan segera menghubungi David dan memintanya untuk segera pulang," kata Ariana patuh untuk meredam kekesalan yang Judy rasakan pada suaminya tersebut.Setelah Judy pergi, Ariana mencoba menghubungi pria itu, anehny

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Bertemu Keluargamu

    Elena membacanya sejenak lalu mengangguk pelan berusaha mempercayai perkataan pria yang terlihat tidak jahat itu."Siapa namamu?" tanya David."Elena," jawab Elena dengan suara serak karena kesehatannya terganggu beberapa hari ini."Apakah kamu sedang sakit?"Elena mengangguk mengiyakan. Dalam hati, David tersenyum karena mempunyai alasan untuk mengeluarkan Elena dari tempat tersebut.David tiba-tiba berteriak dengan nada marah memanggil penjaga yang berjaga di depan pintu kamar Elena. Teriakan pria itu membuat Elena terkejut dan tubuhnya semakin gemetar hebat. Tak lama kemudian terlihat dua orang penjaga masuk ke kamar tersebut."APA-APAAN INI? KALIAN MEMBERIKU ORANG SAKIT UNTUK MELAYANIKU!" seru David pura-pura marah."Sakit...? Kami tidak tahu jika wanita itu sakit. Kami akan memberitahu bos dan menggantinya dengan wanita lain yang sehat untuk bisa melayani dan memuaskanmu," ujar salah satu dari penjaga tersebut."Aku tidak ingin wanita lain, aku ingin wanita ini yang melayaniku,"

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Aku ingin Menolongmu

    Tawaran itu langsung menarik minat Jackson karena dia memang butuh waktu untuk mencari Elena dan mencari jalan keluar untuk hubungannya dengan wanita itu.Melihat Jackson yang terdiam, Jane tersenyum tipis di ujung bibirnya, merasa menang. Dia yakin Jackson akan menerima tawarannya."Apa keputusanmu, Jackson? Aku menunggu jawabanmu," desak Jane tidak sabar."Baiklah, aku setuju dengan tawaranmu," jawab Jackson."Bagus. Itu artinya tidak akan ada seorang pun yang tahu masalah internal kita, yang tahu hanya kita berdua. Bagi semua orang hubungan kita baik dan mesra," ucap Jane memastikan jika Jackson mengerti dengan perjanjian tersebut."Oke, bagiku itu tidak ada masalah, hanya bersandiwara saja bukan ?" tegas Jackson."Jika kamu melanggarnya, maka aku akan membuat semua orang menekanmu agar kamu mau menikahiku," ancam Jane."Tidak ada satu orang pun yang bisa menekanku," ucap Jackson penuh rasa percaya diri."Benarkah ...? Kita lihat saja nanti," balas Jane dengan penuh rasa percaya di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status