Share

BAB 7 : Dinner

Papa : Dek, kata Dio kamu sakit. Udah enakan?

Sudah hampir satu bulan sejak ibunya bertanya kepergiannya ke Makassar, sang ayah tidak bertukar kabar dengan Tara.

Tara Givanka : Udah, Pa.

Papa : Jaga kesehatan, Dek, ibu kan kerja.

Tara Givanka : Iya, Pa.

Papa : Papa tunggu libur semester nanti.

Tara berdecak malas membaca pesan terakhir ayahnya, ia memilih tak membalasnya lagi dan memasukan ponselnya ke dalam tas, lalu menghampiri Eva dan Dio yang sudah menunggunya di meja makan.

“Perutnya udah enakan, Dek?” tanya Eva yang menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

“Udah, kok.” Tara duduk di sebelah Dio yang tak mengangkat wajahnya dari piring.

“Kira-kira pulang pukul berapa?”

“Nggak tahu.” Tara meneguk susu putihnya sedikit, lalu menatap ibunya dengan tanya. “Kenapa?”

“Oke, langsung pulang, ya.” Eva menjeda, beralih menatap Dio. “Dio juga libur dulu lesnya.”

Dio menoleh. “Kenapa?”

“Nanti malam om Arsen mau ngajak dinner sama keluarganya.”

Sepasang kakak-beradik itu saling tatap, seolah menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status