Share

Bab 6 Hampir Ketahuan

"VIRNA!"

Virna menoleh kearah orang yang barusan memanggil namanya. Dia merasa panik karena barusan keluar dari kamar milik Randy. 

"Kamu dari mana saja hah?" marah Sari pada Virna.

Viran merasa kebingungan akan menjawab apa tapi, Sari sudah lebih dulu memotong pembicaran dirinya kembali. "Lupakan saja, aku mencarimu karena kamu saat ini sedang dicari oleh Nyonya Tyas." 

Virna tau tadi Tyas memang sempat ke kamar Randy untuk mencari dirinya tapi, Randy malah memberikan alasan lain dan tidak memberitahu dirinya saat ini ada di mana. Virna harus bertemu dengan ibunya Randy saat ini. 

"Di mana dia sekarang?" tanya Virna langsung mendapat pukulan dari Sari. 

"Kamu bicara yang sopan, jangan sebut Nyonya dengan dia. Sebutnya Nyonya," Sari yang merasa senior malah menceramahi Virna. 

Virna sadar kalau dirinya memang salah sebut. Kali ini dia harus bisa berbicara dengan formal agar tidak ada orang yang curiga padanya. 

"Maaf aku salah." 

Virna hanya mengatakan itu saja dengan sekilas lalu tersenyum dengan singkat. Ada hal yang memang harus dia perbaiki dengan benar dan harus sesuai dengan keinginan dirinya. Dia berjalan bersama dengan Sari mencari keberanadan Tyas di mana sekarang. 

Sampai pada akhirnya mereka berhenti di dekat balkon, di sana sudah berdiri seorang wanita dengan angkuh, siapa lagi kalau bukan Nyonya Tyas. 

"Permisi Nyonya, ini ada Virna," ucap Sari dengan sopan sambil membungkukkan bandanya. 

Tyas mengibaskan tangannya seolah menyuruh Sari untuk pergi dari tempat ini. Sekarang hanya tinggal Virna sendiri yang ditatap tajam oleh Tyas. Wanita itu memperhatikan Virna dari atas hingga bawah sambil tersenyum dengan sekilas saja. 

Ada hal yang memang harus dia cari dengan nyata, apapun yang dia lakukan semuanya harus benar sesuai dengan keinginhan dirinya. Dia malah merasa bimbang sendiri atas apa yang sudah terjadi. 

"Kenapa kamu ingin jadi maid di sini?" tanya Tyas dengan bersidekap melihat kearah Virna yang menundukkan kepalanya. 

Virna terdiam ketika dia yang kini sedang memikirkan alasannya. "Saya ingin membagikan kedua orangtua saya." 

Semoga kali ini Virna tidak salah berbicara dan memberikan alasan yang memang masuk akal, kalau tidak maka dia yang akan kena malapetaka nantinya. 

"Hanya itu saja?" 

Tyas masih menatap tajam kearah Virna, dari sorot matanya wanita itu sepertinya belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Virna. 

"Saya juga ingin melakukan yang terbaik untuk ayah saya." 

Tyas melihat kearah Virna seolah percaya dengan ucapan Virna barusan. "Apa sebelumnya kamu sudah punya pengalaman?" 

Tyas seolah mengintrogasi Virna saat ini. Wanita itu seolah sedang mengorek informasi tentang dirinya saat ini. Mau bagaimana lagi sekarang? 

"Belum, ini pertama kalinya saya menajdi maid." 

"Baiklah semoga kamu tidak membuat kekacauan atau ceroboh karena ini yang pertama untuk kamu," Tyas hanya mengatakan hal yang seperti itu saja lalu selanjutnya pergi meningglakan Virna sendiri. 

Virna mencekal degup jantung nya yang beracu dengan kencang tadi. Hampir saja dia ketahuan tadi. Dia tidak punya alasan lain untuk menjawab pertanyaan dari Tyas. Sungguh dia juga tidak paham dengan apa yang sudah terjadi padanya. 

"Untung saja tidak ketahun," gumam Virna dengan pelan. 

"Sepertinya kamu menyembunyikan sesuatu." 

Virna menoleh kearah belakang, rupanya ada seorang pria kini sedang bersidekap dengan angkuh. Apa pria itu tau apa yang saat ini ada di dalan pikirannya. 

"Apa maksud Tuan Muda Randy?" tanya Virna pura-pura tidak tau. 

"Dari awal aku sudah curiga dengan dirimu, sepertinya kamu menyembunyikan sesuatu," ucap Rendy sambil melirik kearah Virna. 

Apa itu artinya Randy sudah mulai curiga padanya? Jika memang begitu kenyataanya maka kali ini dia harus hati-hati karena bisa saja nanti rahasianya malah terbongkar. Dia tidak boleh membiarkan ini semuanya. 

"Maaf Tuan Muda, Saya tidak menyembunyikan apapun juga." 

"Sudahlah itu juga tidak penting untuk diriku saat ini, aku hanya ingin kamu melayaniku saja karena kamu digaji memang untuk itu, apa kamu paham Virna?" ucap Randy pada Virna.?

"Iya saya paham Tuan Muda." 

"Bagus, kalau begitu kamu boleh pergi dari tempat ini."

Virna juga sebenarnya tidak mau terus berada di dekap pria seperti Randy. Dia adalah pria yang membuat dia jadi kesal. Pria yang sudah mencuri ciuman pertama dirinya tanpa ijin waktu itu. 

"Hei kenapa masih melamun? Ayo pergi sebelum kekasihku datang ke sini." 

BERSAMBUNG 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status