Share

Bab 7 Randy Membawa Kekasihnya

Virna mengambil minum karena Randy yang menyuruh dirinya. Virna dengan sangat malas melakukan itu semuanya. Apalagi minuman ini bukan untuk Randy melainkan untuk kekasihnya. 

"Hei Virna ini airnya kepenuhan!" peringat Sari yang hampir saja berteriak karena panik. 

Virna langsung sadar dengan kecerobohan dirinya. Bisa-bisanya dia malah melamun tadi. Sekarang dia yang harus membereskan semua ke kacauan ini. 

"Maaf Sari, aku tidak sengaja." 

"Lagian sudah tau lagi buat minuman, malah melamun kaya gitu. Pasti lagi melamunin Tuan Muda yah," goda Sari pada Virna. 

"Apa sih bi, siapa juga yang malah memikirkan dia. Kaya gak ada pria lain aja yang lebih ganteng dari dia." 

Sari yang mendengar itu malah tertawa, padahal niatnya hanya bencanda doang tapi, Virna malah menganggap dirinya serius. "Aku hanya bencada saja, lagian Tuan Muda juga sudah punya kekasih, tidak mungkin mau dengan wanita seperti dirimu bukan?"

Virna hanya mencebikan bibirnya dengan kesal ketika mendengar ucapan dari Sari, entah kenapa dia malah ingin melakukan sesuatu. Dia melihat minuman yang sudah siap saat ini. Dia membawakan minuman itu di ruangan tamu. Baru juga dia akan ke sana menaruh minum, matanya sudah ternodai duluan dengan adegan yang membuat dia kesal. 

Bayangkan saja kalau saat ini Randy sedang menindih tubuh wanita yang diduga adalah kekasih dirinya. Entah dia akan maju atau diam di sini dulu agar tidak menganggu kegiatah dua orang yang ada dihadapannya. 

Menyadari ada sosok lain, akhirnya Randy langsung menjauhkan dirinya dari bandan kekasihnya itu. Lalu pamdangan matanya kini beralih pada Virna yang sedang membawakan minum. 

"Hei maid, kenapa hanya berdiri di situ saja, kasian kekasihku yang saat ini merasa haus!" ujar Randy memudarkan Virna dari lamunannya. 

Virna akhirnya berjalan menghampiri Randy yang sedang duduk, dia membawakan minum untuk tamu. Ketika dia sedang berjalan dan menaruh minuman tiba-tiba ada kaki lain yang sengaja membuat dia merasa tidak imbang dan membuat minum yang dia bawa terjatuh. 

"Ya ampun," wanita yang ada di dekaf Randy malah menuatup mulutnya tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Dia benar-benar tidak menyangka kalau semuanya akan jadi rumit. 

"Kamu tidak bencus jadi pembantu!" maki Randy pada Virna. 

Virna menatap marah pada kekasih Randy yang sudah membuat dirinya jatuh. Apa yang wanita itu mau sebenarnya sehingga membuat dia jadi begini. Jujur saja dia jadi marah sekarang. 

"Ini semuanya bukan salah saya, dia berusaha untuk menghlangi jalan tadi," bela Virna pada Randy. 

"Eh maid! Kamu yang salah bukan saya yah. Main salah tuduh saja jadi oramg. Sayang pecat aja orang kaya gitu gak ada gunanya," wanita itu bergelayut manja pada tangan Randy. 

Virna yang melihat itu semuanya malah memutar bola matanya dengan jengah. Jujur saja dia merasa kesal dengan wanita yang penuh akan drama malah menyalahkan dirinya. Apalagi aampai meminta Randy untuk memecat dirinya. 

Eh tunggu dulu, jika benar nanti dirinya di percat maka rencanya tidak akan berhasil. Virna kembali menoleh kearah wanita itu dengan pandangan sinis. Dia harus menceritahu tentang wanita itu agar dia lebih mudah memberikan pelajaran nantinya. 

"Aku masih membutuhkan dia," gumam Randy membuat Virna lebih tenang. Setidaknya Randy tidak akan mebyalahakan dirinya dengan cepat saat ini. Dia akan merasa lebih lega nanti. 

"Tapi..." 

Wanita itu terus merajuk pada Randy tapi, Randy mengelus kepalanya dengan lembut. "Kamu tenang saja yah. Aku akan menyuruh dia meminta maaf padamu." 

Randy mengatakan itu lalu kinu pandangan matanya melihat kearah Virna dengan pandangan mata yang tajam. "Minta maaf pada Windi sekarang!"

Virna menatap tajam, jadi wanita yang ada di dekat Randy saat ini namanya Windi. Dia akan menyuruh informan nya untuk mencaritahu tentang wanita itu nanti. 

"Saya tidak mau! Itu bukan salah saya," Virna mengatakan itu dengan tenang. Dia tidak akan meminta maaf karena memang itu bukan kesalhan dirinya. Untuk apa dia meminta maaf dengan apa yang bukan jadi kesalahannya. 

"Dia maid belagu banget, lebih baik kamu pecat saja Randy," gumam Windi yang kini menyuruh Randy untuk memecat Virna. 

Randy melihat kearah Virna dan akan memecatnya tapi baru juga dia berkata, matanya malah tertuju pada bibir ranum milik Virna yang bagaikan camdu untuk dirinya. Randy langsung menggelengkan kepalanya dengan sekilas saja. 

"Minta maaf atau kamu saya pecat!" 

Virna kesal dengan ancaman itu, dia tidak bisa melakukan apapun selain menuruti apa yang dikatakan oleh Randy karena dia tidak mau segera di pecat, misinya belum terselesaikan untuk balas dendam pada keluarga ini. 

"Aku mimta maaf."

Virna mengatakan itu membuat Windi tertawa mendengar semuanya. "Makanya jadi maid aja jangan sok belagu," maki Windi pada Virna. 

Virna menatap wanita itu dengan penuh kebencian. Belum lagi Randy yang lebih membela wanita itu, dia langsung menghentakan kakinya.lalu memutuskan untuk pergi ke dapur karena merasa muak dengan dua pasangan yang ada di depannya. 

Randy hanya melihat kepergian dari Virna sekilas sambil tersenyum tipis. Windi melihat kearah Randy yang terlihat memperhatikan maid tersebut.

"Aku jadi merasa curiga kenapa maid itu malah belagu kaya gitu. Sepertinya dia menyimpan sesuatu rahasia deh," ucap Windi secara tiba-tiba membuat Randy yang kini malah terdiam mendengarkan ucapan Windi. 

Randy menang merasakan hal itu dan dia akan bertanya pada Papahnya nanti. Mungkin dia akan menemukan jawaban yang sebenarnya nanti. 

"Sudah Win, jangan diambil pusing." 

Windi hanya terlihat biasa saja tapi dia akan mencaritahunya sendiri karena memang dia mencurigai sesuatu. Jangan sampai nanti wanita itu jadi penghalang untuk dirinya mendapatkan harta milik Randy. 

"Jangan sampai nanti dia akan menjadi penghalang untukku," gumam Windi. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status